1

Di Tol Tangerang. Truk VS Bus, 2 Tewas dan 5 Luka Berat

Kabar6- Dua orang tewas, 5 lainnya luka berat akibat bus PO Santoso yang mereka tumpangi bertabrakan dengan  truk tronton  di Tol Tangerang-Merak KM 48, Desa Gorda, Kecamatan Kibin, Kab. Serang, Selasa (23/10) siang

Korban tewas,Sugiono, 55, warga Kramat Utara, Magelang, dan Supranoto, 20, warga Sukaharjo, Jawa Tengah. Sementara itu, korban luka berat Prasetyo, 22, warga Lampung Timur, Wagiran, 67, warga Kota Cilegon, Farah Erna Sari, 21, warga Jln Sunan Kudus, Kota Cilegon, Sujima, 62, dan Hari, 23, warga Harjatani, Ds Serdang, Kec. Kramatwatu, Kab. Serang. Korban tewas ataupun luka-luka dilarikan ke RSUD Serang.

Diperoleh keterangan, bus PO Santoso AA 1466 DA jurusan Jogja – Palembang dikemudikan Tilatman meluncur di jalur kiri dari arah Jakarta menuju Merak. Di lokasi kejadian bus berusaha menyalip truk tronton B 9014 WX. Namun, saat masuk jalur cepat, di depannya ada kendaraan lain.

Terkejut melihat ada kendaraan di depannya, Tilatman berusaha menghindari tabrakan dengan membanting stir ke kiri. Namun naas, bus menghantam bagian belakang truk tronton yang mengangkut kapur. Akibat benturan membuat  7 penumpang mengalami luka berat, 2 di antaranya tewas.

Untuk penanganan selanjutnya, bus dan truk ditarik ke  Satlantas Polda Banten, sementara itu kedua sopir dan sejumlah penumpang dimintai keterangan. (bbs/sak)

 




Amankan 3,5 Kg Ganja, Empat Bandar Dicokok Buser Narkoba

Kabar6-Mengedarkan ganja di wilayah Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Empat pemuda pengangguran dibekuk anggota reserse narkotika Polres Kota Tangerang. Selasa (23/10/2012) malam. Dari tangan para keempat bandar ganja tersebut, polisi berhasil mengamankan 3,5 Kg daun ganja kering.

Tersangka berinisial RT (23), EG (21), warga Desa Pasir Nangka, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Sedangkan RD (22), AS (20) dan RT (23) warga Desa Cigudeg, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kini keempat tersangka terpaksa mendekam di hotel prodeo Polres Kota Tangerang.

Wakasat Narkoba Polres Kota Tangerang, AKP Wempy Santoso mengatakan, daun haram tersebut diperoleh para tersangka dari salah satu penghuni Lapas Kebun Waru,  Bandung, Jawa Barat. Setelah diambil di daerah Bogor, Jawa Barat, ke empat tersangka kemudian mengedarkan ganja kering tersebut ke daerah Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

“Pengakuan para tersangka, ganja ini dipereroleh dari Mr x yang diketahui merupakan penghuni lapas di Bandung,” ungkap wempy

Penangkapan ke empat tersangka, kata Wempy, berawal ketika petugas mencurigai gerak gerik RT yang saat itu berdiri di depan SPBU Desa Pasir Nangka, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Petugas pun kemudian menggeledah pria berusia 23 tahun tersebut. Alhasil, petugas menemukan dua paket ganja kering seharga Rp 200 ribu.

Kepada polisi, tersangka RT mengaku mendapat dua paket ganje tersebut dari EG. Dari keterangan tersebut, petugas kemudian menangkap EG dirumahnya di Desa Pasir Nangka, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Dari dalam rumah EG, polisi menemukan puluhan paket kecil daun ganja dengan berat total sebanyak 1,7 Kg.

“Kami menemukan puluhan paket kecil daun ganja di dalam plastik hitam yang disembunyikan di lemari milik tersangka, ungkap Wempy.

Lanjut Wempy, penyelidikan petugas tak hanya berhenti terhadap tersangka EG. Atas informasi kedua tersangka yang diamankan, polisi kemudian menggulung dua bandar besar di Desa Cigudeg, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor. Tersangka AS dan RD diketahui menjadi pemasok daun haram ke wilayah Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Dari tangan keduanya, polisi menyita 2,2 Kg ganja yang disembunyikan di hutan sawit tak jauh dari lokasi persembunyian keduanya.

“Untuk memancing kedua bandar ganja tersebut, kami pun melakukan penyamaran dengan berpura-pura menjadi pembeli,” ungkap Wempy menambahkan ke empat tersangka terancam pasal 114 KUHP dan pasal 111 ayat 1 UU narkotika no 35 tahun 2009 dengan ancaman 20 tahun penjara. (Abie)




Sepeda Motor Dibawa Kabur, Polisi Selidiki Pembunuh Janda Cantik

Kabar6-Jajaran Kepolisian Resor Metropolitan Tangerang memastikan, pembunuhan Thiolina (41), janda pemilik toko emas Berkah Jaya, juga disertai perampokan.

Hal itu menyusul raibnya sepeda motor Yamaha Mio warna merah milik Rossi (14), anak tunggal korban yang kini masih duduk di bangku SMP.

“Kami masih terus menyelidiki kasus ini dengan terus menggali informasi dari para saksi yang mengetahui kejadian itu,” ujar Kasat Reskrim Polres Metropolitan Tangerang, AKBP Suharyanto, Selasa (23/10/2012) malam.

Selain menggondol sepeda motor Mio, pelaku juga sempat membuka pintu mobil Honda Jazz B 1098 CVI milik korban yang diparkir di depan rumah. Pasalnya, pintu mobil sudah dalam kondisi terbuka, sedangkan kunci kontak mobil raib entah kemana.

“Ada warga yang sempat melihat dua orang pria tak dinekal keluar dari dalam rumah dengan tergesa sambil membawa sepeda motor Yamaha Mio warna merah,” ujar Ibnu (18), tetangga sebelah rumah korban.

Seperti diketahui, janda cantik ini ditemukan tewas mengenaskan dirumahnya, Selasa (23/10/2012) malam.

Tubuhnya terkapar bersimbah darah didalam kamar mandi, dengan posisi tubuh menyamping dan tangan seolah sedang memegangi luka tusukan yang menghiasi bagian perutnya.(arsa/bad)

 




Tangsel Jalin Kerjasama Wilayah dalam Jabodetabekjur

Kabar6-Untuk menangani berbagai masalah pelayanan publik yang terjadi di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Wali Kota Tangsel Hj. Airin Rahmi Diany menjalin kerjasama pembangunan melalui Badan Kerjasama Pembangunan (BKSP) Jabodetabekjur.

Adapun kerjasama yang digalang meliputi bidang Pendidikan, Kesehatan, Transportasi dan Penanganan Masyarakat Penyandang Masalah Sosial.

Kerjasama tersebut dituangkan dalam Kesepakatan Kerjasama BKSP Jabodetabekjur yang diteken oleh 3 Gubernur (DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten) dan 9 Bupati/Wali Kota (Kab.Bogor, Kota Bogor, Depok, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kab.Bekasi, Kota Bekasi dan Kab. Cianjur) di Hotel Grand Royal Panghegar, Bandung, Selasa (23/10/2012).

Dengan ditandatanganinya kesepakatan kerjasama ini, Wali Kota Tangsel berharap akan terwujud pelaksanaan pembangunan daerah yang terintegrasi, selaras dan seimbang.

Sehingga tidak terjadi lagi dampak dari suatu kebijakan yang dikeluarkan oleh suatu daerah merugikan daerah lain, contoh kongkritnya adalah kebijakan larangan Truk Barang melalui Tol Dalam Kota, imbasnya terjadi kemacetan di wilayah Kota Tangerang Selatan.

“Untuk itu kerjasama ini harus segera diwujudkan mengacu UU no. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, mengingat masyarakat diwilayah Jabodetabekjur sudah sangat majemuk dan sudah berinteraksi secara alamiah yang tidak mungkin lagi disekat dengan batas wilayah administratif,” kata Airin.(Evan)




Jelang Idul Adha, Distanak Periksa Kesehatan Hewan Qurban

Kabar6-Jelang datangnya Hari Raya Idul Adha 1433 Hijriah yang jatuh pada Jum’at(26/10/2012) mendatang, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Tangerang, melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah hewan kurban di wilayah Kecamatan Tigaraksa, Selasa (23/10/2012).

Pantauan wartawan, pemeriksaan sampel hewan kurban oleh Distanak tersebut, dilakukan disejumlah lapak seperti, di Desa Bugel, Kelurahan Kadu Agung, Margasari dan Pasir Nangka.

Anehnya, pemeriksaan itu berlangsung sangat singkat. Sebab, dari lima titik yang didatangi Tim Distanak hanya memakan waktu selama dua jam.

Tak hanya itu, pihak Distanak hanya melihat badan, gigi dan nafsu makan hewan. Dari sejumlah sampel hewan kurban diperiksa Tim Distanak menemukan hewan kurban yang tak layak potong di kelurahan Kadu Agung.

“Kalau giginya sudah lepas, domba itu  sudah berumur satu tahun dan layak potong. Sedangkan, untuk sapi mesti berumur dua tahun,” ungkap Kepala Bidang Pengembangan Peternakan Distanak Kabupaten Tangerang, Mawardi Nasution.

Menurut Mawardi, selama tiga hari kedepan, pihaknya akan menerjunkan sebanyak sembilan tenaga dokter hewan, paramedis, pelaksana teknis dan dua petugas di setiap kecamatan.

Terpisah, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Vekriner (Keswan dan Kesmavet) Distanak Kabupaten Tangerang, Parikin mengatakan, sejauh ini Tim Distanak, belum menemukan penyakit Zoonosis pada sampel hewan kurban tersebut.

“Hanya ada satu domba yang tidak layak potong, itu disinyalir berbenturan saat dibawa. Pasalnya hewan-hewan kurban rata-rata dari Cianjur, Jawa Barat,” katanya.

Pemeriksaan semacam ini lanjutnya, telah menjadi agenda rutin Distanak menjelang Idul Adha. Pada tahun lalu, pihaknya mengaku memeriksa hewan kurban di 325 titik di Kabupaten Tangerang.

“Ini kan baru, jadi belum tahu persis jumlah titik lokasi hewan ternaknya, tapi dari lima titik yang tadi dilakukan terdapat 4 Sapi dan 258 Domba,” tuturnya.

Berdasarkan data Distanak imbuhnya, jumlah hewan yang tersedia pada tahun lalu yakni, sedikitnya 15.281 ekor dari berbagai jenis seperti sapi, kambing, kerbau, dan domba. Sedangkan, jumlah kebutuhannya mencapai 6321 ekor hewan kurban.

“Selain dari daerah ini, hewan kurban biasanya dipasok penjual dari berbagai daerah seperti, Cianjur, Majalengka, Garut, Subang, Tasik serta Jawa Tengah bahkan Jawa Timur,” katanya. (din/mer)




Misteri Wajah Murung Thiolina Sepekan Terakhir

Kabar6-Kasus pembunuhan Thiolina (41), janda cantik pemilik Toko Emas Berkah Jaya yang berlokasi dikawasan Pasar Anyar, Kota Tangerang, hingga kini masih misteri.

Belum diketahui pasti apa latar belakang pembunuhan single parent paruh baya ini. Namun yang pasti, wanita keturunan ini sudah terlihat murung sejak sepekan terakhir.

“Meski jarang bersosialisasi dengan warga, tapi biasanya setiap sore pulang dari toko, korban selalu ramah menyapa warga sekitar. Tapi sejak seminggu terakhir, wajah korban terlihat muram dan tidak pernah lagi menyapa warga,” ujar Ibnu, tetangga sebelah rumah korban.

Ditanya apakah korban pernah kedatangan tamu yang mencurigakan, Ibnu mengaku tidak tahu. Pasalnya, sejak sepekan terakhir, selesai beraktivitas korban selalu mengurung diri dirumah.

Diketahui, janda cantik pemilik Toko Emas ini ditemukan tewas mengenaskan dirumahnya, Jalan Sukamanah 1, RT 03/10, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Tangerang Kota, Kota Tangerang, Selasa (23/10/2012).

Tubuhnya terkapar bersimbah darah didalam kamar mandi, dengan posisi tubuh menyamping dan tangan seolah sedang memegangi luka tusukan yang menghiasi bagian perutnya.

Ada dugaan, korban tewas akibat dibunuh oleh dua pria tak dikenal mengendarai sepeda motor Yamaha Mio warna merah. Karena, sebelumnya warga sempat melihat kedua pria itu keluar dari dalam rumah dengan tergesa.

Sedangkan mobil Honda Jazz B 1098 CVI ditemukan dalam kondisi pintu sudah dalam keadaan terbuka. Sementara kunci mobil hilang entah kemana.(arsa/bad)

 




Janda Pemilik Toko Emas Dibunuh di Kamar Mandi

Kabar6-Nasib tragis dialami Thiolina (41). Janda cantik pemilik Toko Emas ini tewas mengenaskan dirumahnya, Jalan Sukamanah 1, RT 03/10, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Tangerang Kota, Kota Tangerang, Selasa (23/10/2012).

Tubuh wanita paruh baya ini terkapar bersimbah darah didalam kamar mandi, dengan luka tusukan menghiasi bagian perutnya.

Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh Ibnu (18), remaja sekitar lokasi yang memang sengaja diminta warga untuk membuka pintu rumah yang terkunci dari dalam.

“Saya masuk karena disuruh warga. Awalnya anak korban yang bernama Rossi (14), mengeluh tidak bisa masuk ke dalam rumah karena pintu terkunci dari dalam. Sementara, ponsel ibu yang coba dihubungi tidak ada jawaban,” ujar Ibnu.

Setelah berhasil masuk melalui ventilasi udara, Ibnu mendapati tubuh Thiolina sudah terkapar bersimbah darah didalam kamar mandi rumah tersebut.

Tak pelak, temuan itupun spontan membuat warga sekitar heboh, terlebih anaknya Rossi. Bahkan, kejadian tragis yang menimpa ibunya sempat membuat Rossi histeris.

“Kuat dugaan korban tewas akibat dibunuh oleh dua pria tak dikenal mengendarai sepeda motor Yamaha Mio warna merah. Karena, sebelumnya warga sempat melihat kedua pria itu keluar dari dalam rumah dengan tergesa,” ujar Ibnu lagi.

Kasatreskrim Polres Metropolitan Tangerang, AKBP suharyanto yang datang ke lokasi memastikan bahwa korban tewas akibat dibunuh.

Saat ini, pihak kepolisian sedanag berupaya menguak misteri pelaku pembunuhan itu, dengan langsung menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), guna mengumpulkan bukti serta mengambil keterangan dari para saksi.

“Tentunya motif pembunuhan ini masih gelap. Sementara ini kami masih berupaya mengumpulkan bukti dan saksi guna mengungkap siapa pelaku dibalik peristiwa ini,” kata Suharyanto.(Arsa/bad)




Rano Karno All Out Menangkan Suwandhi–Muhlis

Kabar6–Ketua Bidang Infokom DPP PDI Perjuangan, Rano Karno akan memimpin juru kampanye pemenangan pasangan nomor 4 Achmad Suwandhi–Muhlis yang diusung PAN dan PDIP dalam Pemilukada Kabupaten Tangerang yang digelar 9 Desember mendatang.

Rano Karno yang kini sebagai Wakil Gubernur (Wagub) Banten ini menyatakan kesiapannya untuk menjadi garda terdepan dalam pemenangan pasangan Suwandhi–Muhlis yang disingkat Wali’s ini dengan semangat baju kotak-kotak.
“Saya pastikan akan menjadi juru kampanye Wali’s bersama Miing dan Oneng nanti dalam Pilkada Kabupaten Tangerang. Saat ini kami hanya tinggal  menunggu surat perintah dari DPP untuk menjadi Juru kampanye mereka,” ujar Rano.

Rano menambahkan, Semangat perubahan yang akan dihantarkan pasangan Suwandi-Muhlis ini tentunya yang akan disampaikan dalam kampanye nanti kepada masyarakat Kabupaten Tangerang.

“Karena saya tahu rakyat sekarang pintar menentukan siapa yang pantas menjadi pemimpin mereka dalam menuju perubahan Kabupaten Tangerang,” katanya.

Ketika disinggung, kedekatan Rano Karno dengan Bupati Ismet Iskandar karena pernah menjadi Wakil Bupati Tangerang akan mempengaruhi suara pemilih nanti. DPP sudah memutuskan kader internal Muhlis untuk dicalonkan sebagai wakil bupati.

“Tentunya saya bisa membedakan mana hubungan sebagai birokrat kepala daerah dan sebagai orang yang berpolitik. Saya akan all out mendukung pasangan Suwandhi-Muhlis,” terang si Doel.

Diinformasikan, selain Rano Karno, DPP PDIP akan menerjunkan politisi terbaik PDIP lainnya untuk menjadi juru kampanye, yakni Puan Maharani, Rieke Diah Pitaloka (Oneng), Miing, Maruarar sirait, Ganjar pranowo dan Puti Guntur Soekarno Putri.(dre)




WN Nigeria Telan Kapsul Sabu Senilai Rp. 1,5 Milliar

Kabar6-Seorang warga negara Nigeria ditangkap petugas Bea dan Cukai Bandara Internasional Soekarno Hatta (BSH) setelah kedapatan berupaya menyelundupkan sabu-sabu senilai Rp. 1,5 milliar.

Penangkapan tersangka yang diketahui bernama Chioma Reginald (31) ini semakin menambah panjang daftar WN Nigeria yang tertangkap karena kasus penyelundupan narkotika.

Puluhan kapsul shabu itu sengaja disimpan Chioma Reginald didalam perutnya, saat menumpang pesawat dari Dubai menuju Jakarta. Uniknya, sesaat setelah aksinya diketahui, tersangka sempat berupaya menyuap petugas.

Kepala Kantor Pengawasan Pelayanan Bea Cukai BSH, Tangerang, Oza Olavia mengatakan, warga Nigeria itu ditangkap ketika tiba terminal II D BSH saat baru turun dari pesawat Emirates (EK 358) rute Dubai-Jakarta, Minggu (21/10) lalu.

Berdasarkan hasil pengawasan terhadap penumpang, Tim Customs Tactical Unit (CTU) Bea Cukai Bandara mencegah langkah pria berkulit hitam ini saat hendak keluar dari terminal II D.

“Saat itu, petugas kami curiga atas keberadaan benda aneh didalam perut tersangka,” kata Oza ketika gelar perkara di markas Bea dan Cukai BSH, Selasa (23/10/2012).

Setelah dilakukan pemeriksaan rontgen, ternyata di dalam perut tersangka terdapat 60 buah kapsul yang berisi sabu. Dan, butuh waktu 18 jam untuk mengeluarkan sabu dari dalam perut WN Nigeria tersebut.

“Saat proses pengeluaran sabu itulah, tersangka sempat berupaya menyogok aparat. Namun, upaya itu ditolak mentah-mentah,” kata Oza lagi.

Dari total 60 kapsul yang disita itu, terdapat sabu seberat 1.118, 2 gram, atau setara dengan 1,5 milliar. Parahnya, barang haram itu ditelan pelaku satu-persatu demi mengelabui petugas.

Bandara Indonesia Timur
Kepala Humas Badan Narkotika Nasional (BNN), Sumirat Dwiyanto mengatakan, Chioma Reginald warga negara Nigeria yang ditangkap di Bandara Soekarno Hatta-Tangerang merupakan sindikat narkotika international.

Tersangka bahkan memiliki jaringan narkotika yang sama dengan jaringan obat terlarang yang beraksi di wilayah Indonesia Timur.

“Penyelundupan narkotika melalui Bandara Soekarno Hatta saat ini sulit ditembus. Kini bandara-bandara di daerah perbatasan di Indonesia Timur yang menjadi sasaran,” kata Sumirat.

Menurutnya, jaringan narkotika international menyelundupkan shabu dari Lagos, India, Papua Nugini dan Malaysia melewati jalur darat di Timor-Timur kemudian diseludupan ke bandara El-Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dari Kupang, dikirim melalui pos lintas daerah ke Jakarta, Surabaya, Yogjakarta dan Bali. Dipilihnya jalur-jalur perbatasan karena pengamanannya begitu minim.

“Bandara perbatasan tidak memiliki pagar dari ujung ke ujung. Jalur darat yang pengawasannya lemah menjadi tempat bagi mereka untuk menyeludupkan narkotika,” kata Sumirat.(rah)




Rudi Maesyal Dinilai Belum Layak Jadi Sekda Kabupaten Tangerang

Kabar6-Sejumlah elemen masyarakat mulai menyoroti nama-nama yang digadang sebagai calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, menggantikan Hermansyah.

Diantara nama calon Sekda yang digadang-gadang itu, terdapat satu nama yang dinilai belum layak untuk menduduki jabatan tersebut, yakni Rudi Maesyal.

“Saya lebih setuju kalau jabatan Sekda dipegang Pak Iskandar Mirsyad. Karena, selain dia bukan STPDN/APDN, dia juga berprestasi mengantarkan Kabupaten Tangerang mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK selama empat kali berturut-turut,” ungkap Sekretais TP2D Tangerang Barat, Subandi Musbah, kepada Kabar6.com, Selasa (23/10/2012).

Selain itu, lanjut Subandi, Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kabupten Tangerang ini, merupakan sosok yang relatif netral, karena dia berasal dari kalangan non STPDN/APDN.

Namun, kata dia, jika Bupati Tangerang Ismet Iskandar, memaksakan diri untuk memilih Rudi Maesyal sebagai Sekda, maka di kuatirkan akan  timbul kesenjangan posisi dan ini bakal membuat kinerja birokrat menjadi tidak sehat.

“Karena, diatasnya Pak Rudi Maesyal masih ada dua orang lagi seniornya yakni, Pak Abdul Khalik dan Pak Slamet Setiawan,” katanya.   

Kepala Kepala Badan Pelayanan dan Perijinan Terpadu (BP2T) tersebut imbuhnya, masih terlalu muda untuk menjadi sekda di daerah berjuluk kota seribu industri ini. Sementara, sejumlah nama yang muncul kepermukaan tersebut adalah senior-seniornya Rudi Maesyal.

Sementara itu, hingga berita ini disusun, Rudi Maesyal, tak dapat dihubungi. Saat dikonfirmasi wartawan media ini, melalui telepon selulernya, Selasa (23/10/2012), juga dalam keadaan tidak aktif.(din)