1

Wabah Campak Serang 334 Warga Tangsel

Kabar6-Musim kemarau berkepanjangan berdampak pada meluasnya beragam wabah penyakit. Termasuk jenis penyakit campak yang telah menyerang ratusan warga di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

“Pada 2011sebanyak 654 kasus, sedangkan pada 2012 hingga minggu ke 37 tercatat sudah ada 334 kasus,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan, Dadang, kemarin.

Dadang mengklaim, setiap tahunnya penyebaran wabah campak di Kota Tangsel cenderung menurun. Kondisi tersebut menurutnya setelah program imunisasi campak digalakkan di seluruh sekolah dasar.

Pada bulan September hingga November mendatang, ujar Dadang. Dinas Kesehatan akan melakukan imunisasi kepada ribuan murid di 356 SD dan Madrasah Ibtidaiyah (MI).

Imunisasi dilakukan sebagai langkah antisipasi adanya anak yang terkena virus polio dan campak. Keberhasilan imunisasi yang membentuk kekebalan tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit.

“Sesuai program untuk campak diberikan kepada seorang bayi empat kali sejak usia 9 bulan. Sedangkan, untuk imunisasi polio diberikan kepada anak dua kali sejak usia 9 bulan serta saat masuk kelas 1 SD,” ujarnya.

Selain itu, tambah Dadang, imunisasi juga untuk mengantisipasi adanya anak yang belum mendapatkan imunisasi secara rutin. Agar semua anak peroleh imunisasi maka program suntik kekebalan tubuh ini akan dilakukan seluruh SD dan MI.

“Untuk imunisasi di Puskesmas maupun di Posyandu juga bisa.  Kita harapkan program ini didukung semua pihak. Selain aparat desa juga warga yang memiliki anak,” terangnya.

Berdasarkan total keseluruhan murid kelas 1 di Kota Tangsel, imunisasi campak diberikan kepada 26.602 orang, kelas 2 dan 3 SD sebanyak 54.604 siswa sekota Tangsel selama tiga bulan kedepan.(yud)




Ringkus Pemilik Sabu, Aparat Polsek Ciputat Umbar Tembakan

Kabar6-Seorang pria yang diketahui sebagai wartawan mingguan diringkus aparat Polsek Metro Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Aparat saat meringkus tersangka berinisial R yang kedapatan tangan mengantongi narkoba jenis sabu sempat mengeluarkan tembakan.

“Tersangka kita tangkap di Kampung Gunung, Jombang, Selasa kemarin jam 00.30 WIB,” ungkap Kanit Reskrim, Ajun Komisaris (AKP) Syamsudin, kepada wartawan dikantornya, Rabu (26/9/2012).

Syamsudin menjelaskan, pihaknya telah membuntuti tersangka sejak keluar keluar dari rumah temannya di daerah Ciputat. Ketika diringkus dekat pasar Jombang, tersangka mencoba melarikan diri menggunakan motor Yamaha Mio warna biru.

Tak ingin buruannya kabur, petugas melepaskan dua kali tembakan peringatan agar R menyerahkan diri. Meski sempat mengelak, terang Syamsudin, petugas dapat menemukan barang bukti dua paket sabu seharga Rp 400 ribu dari saku celana tersangka.

“Ternyata ada BB (barang bukti) yang ditelan oleh tersangka untuk menghilangkan jejak,” terangnya.

Petugas kemudian membawa warga Pondok pucung, kecamatan Pondok Aren ini ke rumah sakit untuk mengeluarkan sabu yang ditelan tersangka. Meski telah disuntik tapi kristal bening yang dikemas dalam plastik kecil didalam tubuh tersangka tak juga berhasil dikeluarkan.

Syamsudin menambahkan, rencanya petugas akan melakukan deteksi melalui sinar ultrasonografi. Langkah tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa BB yang ditelan masih ada didalam tubuh R.

“Kita akan melakukan USG, sebelumnya kita sudah memberikan larutan untuk mengeluarkan shabu yang ada di dalam perutnya,” ungkapnya.(yud)




Bangunan Dibantaran Kali Sabi-Cirarab Dibongkar

Kabar6–Puluhan bangunan di sepadan kanan dan kiri Kali Sabi dipastikan akan dibongkar bulan ini. Pembongkaran tersebut tak lepas dari dilakukan normalisasi kali tersebut oleh pemerintah pusat.

Pembongkaran sendiri dibatasi hingga akhir September 2012 mendatang.

Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) pada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Tangerang Suparman Iskandar mengatakan, pihaknya telah mendata bangunan di sepanjang Kali Sabi yang akan kena imbas penggusuran proyek normalisasi Kali Sabi.

“Total ada 91 bangunan yang akan dibongkar,” kata Suparman, Rabu (26/9).

Menurutnya, pembongkaran itu tak lepas dari program pemerintah pusat membersihkan bangunan di sepanjang aliran Kali Sabi, Kali Cirarab, dan Kali Prancis (Kabupaten Tangerang) yang jadi bagian normalisasi.

“Nantinya, 3 meter kanan dan 3 meter kiri sisi kali tidak lagi ada bangunan. Semuanya dibongkar,” ucapnya.

Terkait dengan rencana pembongkaran tersebut, pihaknya sudah menyurati seluruh pemilik bangunan soal pembongkaran ini.

Bahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang telah memberikan kesempatan kepada pemilik bangunan untuk melakukan pembongkaran sendiri hingga 30 September mendatang.

“Suratnya sudah disebar, kalau sampai batas akhir tidak ada pembongkaran kami yang membongkar,” imbuhnya.

Kepala Dinas PU Kota Tangerang Karsidi membenarkan rencana penggusuran bangunan yang akan dilakukan Pemkot Tangerang tersebut.

Bahkan, bukan hanya bangunan yang ada di aliran Kali Sabi, bangunan yang ada di aliran Kali Cirarab hingga Kali Prancis, Kabupaten Tangerang juga akan kena ibas akibat proyek normalisasi tersebut.

“Kegiatan normaliasi dan pembersihan kali dari bangunan liar yang berdiri di tanah Negara ini bagian dari kegiatan pusat, yang dilaksanakan di sepanjang aliran Kali Sabi, Kali Cirarab, dan Kali Prancis. Pusat yang mengerjakan langsung proyek ini,” jelasnya.

Terkait anggaran, pusat juga telah mengelontorkan dana tak kurang dari Rp178 miliar untuk program normalisasi, yang dilaksanakan dalam bentuk penuraban di tiga aliran kali tersebut.

Dimana tujuannya, untuk mengurangi dampak banjir yang kerap disebakan dari luapan kali. “Mudah-mudahan proyek ini lancar. Pelaksanaannya juga sudah mulai berjalan,” bebernya.

Dia berharap partisipasi dari masyarakat yang bangunannnya kena imbas normaliasasi untuk memahami program pemerintah ini. Sebab, selain tujuannya untuk pentingan masyarakat juga lebih besar manfaatnya dibanding ruginya.

“Keinginan kami, masyarakat yang bangunannya kena penggusuran bisa menerima konsidi ini. Terlebih, tanah Negara di sepanjang aliran kali memang tidak boleh ditempati,” singkatnya.(Iqmar)

 




Tolak Outsourching, Besok Tangerang Buruh Turun ke Jalan

Kabar6–Demi memperjuangkan hak, besok Kamis (27g//2012), ribuan buruh di Kota Tangerang akan kembali melakukan aksi turun ke jalan. Buruh akan kembali melakukan penolakan atas sistem kerja kontrak (outsourcing) yang selama ini diberlakukan .

Aksi kali ini juga bentuk persiapan aksi mogok kerja 2 juta buruh nasional, yang akan dihelat serempak 3 Oktober 2012 mendatang.

Ketua Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPMI) Tangerang Riden Hatam, pihaknya sudah merencanakan melakukan aksi massa tersebut.

“Kami siapkan 1.000 buruh untuk aksi 3 Oktober mendatang. Namun sebelum itu, sebagian dari kami akan turun ke jalan besok (hari ini) untuk pra aksi nasional mendatang,” katanya, Rabu (26/9/2012).

Tujuan aksi nanti akan dilakukan untuk melakukan penolakan terhadap sistem buruh kontrak yang selama ini dianggap merugikan masyarakat pekerja.

“Aksi kami juga untuk mengalang dukungan dari semua pihak di Kota/Kabupaten Tangerang akan upaya kami menghapus outsourcing,” imbuhnya.

Terpisah, Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Tangerang Trisnur Priyanto mengatakan, pihaknya tengah melakukan persiapan untuk turun aksi Kamis (27/9/2012).

“Target aksi kami ke Kantor Walikota dan Jalan Utama di Kota Tangerang. Kami ingin suarakan penolakan outsoursing dan upah murah batuh yang selama ini menyiksa kaum buruh,” kata Trisnur, yang mengaku tengah menggelar rapat di DPC SPSI Kota Tangerang, Cikokol saat dihubungi.

Berbeda dengan dua aliansi buruh/pekerja di atas, Ketua Aliansi Buruh Tangerang Raya Poniman mengatakan, pihaknya tidak akan turun ke jalan pada Kamis (27/9/2012).

Namun, buruh yang tergabung di aliansinya hanya akan melakukan aksi pada 3 Oktober 2012 mendatang.

“Yang aksi besok (hari ini) bukan bagian dari kami. Kami hanya akan aksi serentak nanti di Jakarta pada 3 Oktober,” jelas Poniman.

Meskipun begitu, pihaknya tetap mendukung aliansi buruh manapun yang akan turun aksi guna menolak sistem buruh kontrak, dan penerapan politik upah murah yang dilakukan kalangan pengusaha.

“Tujuan kami semua sama, menolak sistem outsoursing yang mendera kami selama ini. Kami ingin buruh ini mendapatkan upah layak dan tercapai kesejahteraannya,” harap Poniman. (Iqmar)




Penumpang KM Mahuga Jaya Mengapung Dua Jam di Selat Sunda

Kabar6-Guratan tegar dan ikhlas terlihat jelas pada raut Yudi Sudarsono (35) korban selamat dalam kecelakaan KM Mahuga Jaya yang ditabrak kapal cargo di perairan Selat Sunda. Ia harus merelakan istri dan seorang anaknya meninggal dunia dalam peristiwa memilukan tersebut.

“Jam 04.40 (pagi) saya sama istri lagi shalat shubuh di musholla kapal,” ungkap Yudi, menjawab pertanyaan Kabar6.com di Masjid Al Mubarok, Rabu (26/9/2012) menjelang malam.

Karyawan di Batavia Apartemen Jakarta ini memaparkan, peristiwa tabrakan kapan bermula dari terdengar suara benturan keras. Yudi bersama istrinya langsung terpental masih di posisi dalam musholla kapal.

Setelah itu Yudi langsung menghampiri tiga orang anak dan seorang kakak kandungnya yang saat itu ada dalam satu rombongan menuju Lampung. Bersama penumpang lainnya, rombongan keluarga ini ketika peristiwa terjadi berada di deck dua kapal.

“Anak saya yang nomor satu dan dua teriak-teriak manggil papa mama,” lirihnya.

Usai benturan Yudi merasakan badan kapal KM Mahuga Jaya dalam posisi. Sekitar 20 menit kemudian kapal berangsur tenggelam dibarengi suara ledakan terdengar hingga membuat seluruh penumpang panik saling berteriakan.

Seluruh penumpang ketika itu sudah mengenakan pelampung. Otomatis saat badan kapal karam di tengah perairan Selat Sunda mereka mengapung. Kondisi ombak ketika itu menurutnya cukup tinggi.

Bantuan dari penumpang lainnya dan nelayan dibantu Polairud yang melihat kecelakaan tersebut segera berdatangan. Mereka melemparkan tali kepada penumpang yang mengapung untuk diikatkan ke badan agar tak tenggelam

Dalam kondisi darurat, Yudi harus berjibaku menyelamatkan istri dan ketiga anak. “Kita sempat terombang-ambing selama dua jam ditengah laut. Bantuan baru datang jam 07.30,” papar Yudi.

“Saya sempat lihat anak saya Michel yang bayi diselamatkan orang bule menggunakan papan selancar,” tambahnya.

Akibat kecelakaan tragis ini, Yudi harus kehilangan istrinya Sri Nuraeni (34) dan
anak kedua Nazwa (9). Sementara dua anaknya yang lain Sulthon (12) dan Michel (1) beserta kakak kandungnya selamat.

Yudi membenarkan bila tujuannya ke Lampung untuk bersilaturahmi sekaligus memohon doa restu kepada orangtuanya. Ia bersama almarhum istrinya telah berencana menunaikan ibadah haji ke tanah suci Mekkah pada 17 Oktober (bukan 16) mendatang.

“Jenazah istri dan anak saya di makamkan besok di TPU Pocis,” ujar Yudi dengan raut wajah tegar. (yud)




Sebelum Tenggelam, Kapal KM Bahuga Jaya Meledak

Kabar6-Salah seorang saksi mata, Yudi Sudarsono yang juga menjadi korban tabrakan antara KM Bahuga Jaya dan Kapal Tangker NGC mendengar suara ledakan sebelum akhirnya kapal tenggelam.

“Saya dengar ada ledakan sebelum akhirnya tenggelam,” kata Yudi pada kabar6, dirumah duka dikawasan perumahan Bakti Jaya, tepatnya dijalan LUK Bakti Jaya, Kelurahan Bakti Jaya, Kec Setu, Blok D3 A, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (26/9/2012).

Dijelaskan Yudi, awalnya ia dan istrinya sekitar pukul 04.40 WIB menunaikan sholat. Setelah itu, ia merasakan benturan keras. Bahkan, ia dan istrinya sempat terpental beberapa meter. Diruang lain, ia mendengar anak-anaknya berteriak.

“Saya dengar Sultan dan Najwa berteriak. Saya segera keruang sebelah dan saat itu posisi kapal sudah miring. Saya sempat memegang semua keluarga saya dan mengenakan pelampung,” jelasnya lagi.

Sekira 20 menit kemudian, Yudi mengaku posisi kapal semakin miring. Dia dan keluarganya sempat bergelantungan dilampu kapal, hingga akhirnya terjatuh dan saat itulah kapal tenggelam dan keluarganya satu persatu terpisah.

Hampir setelah dua jam, Yudi bersama Sultan anak sulungnya dan istrinya diselamatkan kapal-kapal yang melintas, sementara Najwa dan anak bungsunya Michel terlepas.

Untuk diketahui, dalam perjalanan ke Lampung ini, Yudi mengajak tiga anaknya, seorang istri dan seorang adik laki-lakinya.

Dari keenam anggota keluarganya dua diantaranya meninggal dunia, yaitu Sri Nuraini dam Najwa, sementara keluarga lainnya selamat.(rani)




INFO HAJI: 2 Jamaah Haji Indonesia Wafat di Masjid Nabawi

Kabar6- Sumardi,55, dan Indriano,50, dua jamaah haji Indonesia meninggal dunia saat  beribadah di Masjid Nabawi, Madinah.

Keduanya jamaah Kloter 5 asal rmbarkasi Solo dan Kloter 4 embarkasi Padang.

“Sumardi dan Indriano meninggal saat salat di Masjid Nabawa hari Selasa (25/9/2012),” ujar  Kasie Kesehatan Daker Madinah, dr Tjetjep Ali Akbar di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Madinah, Rabu (26/9/2012).

Dia mengatakan berdasarkan laporan keduanya ditemukan meninggal dunia dalam keadaan sujud di Masjid Nabawi. Berdasarkan sertifikat kematian dari RS Al Anshar, Sumardi dan Indriano mengalami penghentian atau serangan jantung.

Menurut Tjetjep, Sumardi menderita diabetes mellitus dan pembesaran
jantung. Dia juga pernah dirawat di RS Solo sebelum berangkat. Sedangkan Indriano juga mengidap diabetes.

Orang yang mengetahui dan memastikan Sumardi telah meninggal adalah dr Jojok Santoso. Saat ini surat kematian keduanya telah diurus pemerintah Arab Saudi. Keduanya juga telah dimakamkan. Pihak keluarga juga telah diberitahu oleh pihak Misi Haji Indonesia Daker Madinah.

Sementara itu sebelumnya, satu jamaah haji Indonesia asal Makassar Sulawesi Selatan juga meninggal dunia di rumah sakit karena komplikasi penyakit jantung yang dideritanya.

“Jamaah yang meninggal atas nama Ny Siti Rahmatia binti Yasin umur 76 asal Makasar,:” kata Kepala Seksi Kesehatan, Daker Madinah, Tjetjep Ali Akbar di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Madinah.

Almarhumah meninggal pada hari Senin 24 September 2012 pukul 21.30 WAS akibat komplikasi penyakit jantung yang dideritanya. Dia daru kloter Ujung Pandang (UPG) 2.(bbs/sak)

 




Niat Sri Ibadah Haji Bersama Suami Pupus di Perairan Selat Sunda

Kabar6-Keberangkatan satu keluarga penumpang KM Mahuga Jaya menuju Lampung bertujuan untuk pamitan. Dua dari lima orang dalam keluarga ini meninggal setelah kapal ferry yang ditumpanginya menabrak tanker Nogastar di sekitar 4 mil dari Pelabuhan Bakauheni, Rabu (26/9/2012) sekitar pukul 04.48 WIB.

“Tanggal 16 besok almarhum bersama suaminya mau pergi haji. Makanya ke Lampung mau pamit ke keluarganya yang di sana,” kata Sarmat Syarifudin, Ketua RW setempat disekitar duka, Rabu (26/9/2012) sore.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kabar6.com di rumah duka di perumahan LUK D-3 RT 04/07, kelurahan Bakti Jaya, kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan. Satu keluarga tersebut terdiri atas Yudi Sudarsono dan Sri Nuraeni (34) dan tiga anaknya Sulthon (12), Nazwa (9) dan Michel (1).

Dari keluarga ini, dua orang diantaranya yaitu Sri Nuraeni dan Nazwa turut menjadi korban meninggal dunia. Sementara tiga anggota keluarga lainnya telah selamat. Yudi dan anaknya Sulthon terlebih dulu tiba di rumah duka.

“Michelle selama dan sekarang sedang dalam penjagaan budenya di rumah sakit di Bakauheni,” Hendra, kakak kandung Sri Nuraeni.

Hingga berita ini diturunkan, baru jenazah Sri Nuraeni yang tiba di rumah duka. Jenazah tiba sekitar pukul 16.45 WIB dibawa dengan mobilSuzuki APV warna cokelat A 1085 FL milik Yayasan Amanah Sari Mandiri. Jenazah langsung disemayamkan di Masjid Al Mubarok yang letaknya sekitar 30 meter dari rumah duka.

“Jenazah Nazwa masih di rumah sakit Bakauheni dan sampai sini sekitar jam 11 malam,” terang Hendra.

Kementerian Perhubungan RI melansir data bahwa hingga Rabu (26/9/2012) siang, tercatat sebanyak 219 penumpang KM Bahuga Jaya telah dipindahkan ke darat.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Suroyo Alimuso mengungkapkan, dari 219 penumpang yang dipindahkan dari bangkai kapal, 211 penumpang di antaranya selamat.

“Laporan sementara, dievakuasi 219, selamat 211 orang,” ungkap Suroyo Alimuso di Jakarta, Rabu. “Meninggal tujuh orang, satu orang kritis,” sambungnya.

Seperti diberitakan, terjadi tabrakan antara KM Bahuga Jaya dan kapal tanker Nogastar di sekitar 4 mil dari Pelabuhan Bakauheni, Rabu sekitar pukul 04.48 WIB.(yud)

 




Jenazah Sri Nuraini, Korban Kapal Tabrakan Tiba di Rumah Duka

Kabar6-Dua warga di perumahan LUK D-3 RT 04/07, kelurahan Bakti Jaya, setu Kota Tangerang Selatan (Tangsel), turut menjadi korban kecelakaan kapal laut KM Bahuga Jaya. Kedua korban ini terdiri dari ibu dan anak.

“Informasinya yang meninggal ibu Sri Nuraini 35 tahun dan anaknya Nazwa 9 tahun yang masih sekolah kelas III SDN 4 Babakan,” ungkap Sarmat Syarifudin, Ketua RW setempat, Rabu (26/9/2012).

Sarmat menjelaskan, korban bersama suaminya Yudi Sudarsono dan tiga orang anaknya termasuk didalam daftar penumpang KM Bahuga Jaya. Satu keluarga ini pergi menuju Lampung menumpang mobil pribadi keluarga Toyota Avanza warna hitam.

Pada musibah tersebut, tiga orang dinyatakan selamat, selain Yudi yakni dua anaknya Sulthon (12) dan Michel (1). Setelah mendapatkan informasi dari media massa televisi dan bersama warga sekitar langsung mempersiapkan kedatangan jenazah.

“Suaminya kerja di perhotelan Jakarta dan sangat shock dengar istri dan anaknya jadi korban,” terangnya.

Jenazah Sri Setelah ditemukan tim SAR dibawa ke ruma sakit di Cilegon, sementara itu jenazah Najwa dbawa ke RS Kalianda, Lampung.

Kementerian Perhubungan RI melansir data bahwa hingga Rabu (26/9/2012) siang, tercatat sebanyak 219 penumpang KM Bahuga Jaya telah dipindahkan ke darat.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Suroyo Alimuso mengungkapkan, dari 219 penumpang yang dipindahkan dari bangkai kapal, 211 penumpang di antaranya selamat. “Laporan sementara, dievakuasi 219, selamat 211 orang,” ungkap Suroyo Alimuso di Jakarta, Rabu. “Meninggal tujuh orang, satu orang kritis,” sambungnya.

Seperti diberitakan, terjadi tabrakan antara KM Bahuga Jaya dan kapal tanker Nogastar di sekitar 4 mil dari Pelabuhan Bakauheni, Rabu sekitar pukul 04.48 WIB. “Untuk dikoordinasikan dengan instansi terkait, dilakukan penelitian penyebab kecelakaan,” ungkap Suroyo. (yud)

 




Wanita Paruh Baya Ditemukan Membusuk Dirumahnya

Kabar6-Seorang wanita gaek ditemukan tewas dan membusuk di rumahnya di Kampung Gunung, RT 01/09, Jombang, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (26/9/2012). 

Informasi yang dihimpun kabar6.com menyebutkan, jenazah Salmah pertama kali ditemukan oleh Mamad (60), tetangga korban. Pasalnya, saat melintas dilokasi, Mamad mengendus aroma busuk yang menyengat.

“Kami curiga dengan lalat yang menggerumuti pintu rumah korban. Dan, setelah dicek ternyata korban sudah tewas membusuk dengan posisi tubuh telentang di ruang tamu beralaskan tikar,” ujar Mamad.

Menurut Mamad, sedianya Salmah tinggal seorang diri dirumah itu. Sedangkan tiga anaknya kini tinggal disekitar Petamburan, Jakarta Pusat.

“Korban tergolong orang yang tertutup dan tidak suka bergaul dengan warga sekitar. Hingga, sampai jenazah ditemukan tidak seorangpun yang tahu terkait kondisi korban semasa hidup,” ucap Asih (45), tetangga korban lainnya.

Kanit Reskrim Polsek Ciputat AKP. Syamsudin mengatakan, dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara yang telah dilakukan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda luka atau bekas penganiayaan di tubuh korban.

“Ya tadi saya lihat tidak ada bekas luka pada tubuh korban. Dugaan sementara korban meninggal karena sakit,” katanya.

Sementara jenazah akan dibawa ke Rumah sakit Fatmawati untuk dilakukan otopsi.(Turnya)