1

Penumpang KM Mahuga Jaya Mengapung Dua Jam di Selat Sunda

Kabar6-Guratan tegar dan ikhlas terlihat jelas pada raut Yudi Sudarsono (35) korban selamat dalam kecelakaan KM Mahuga Jaya yang ditabrak kapal cargo di perairan Selat Sunda. Ia harus merelakan istri dan seorang anaknya meninggal dunia dalam peristiwa memilukan tersebut.

“Jam 04.40 (pagi) saya sama istri lagi shalat shubuh di musholla kapal,” ungkap Yudi, menjawab pertanyaan Kabar6.com di Masjid Al Mubarok, Rabu (26/9/2012) menjelang malam.

Karyawan di Batavia Apartemen Jakarta ini memaparkan, peristiwa tabrakan kapan bermula dari terdengar suara benturan keras. Yudi bersama istrinya langsung terpental masih di posisi dalam musholla kapal.

Setelah itu Yudi langsung menghampiri tiga orang anak dan seorang kakak kandungnya yang saat itu ada dalam satu rombongan menuju Lampung. Bersama penumpang lainnya, rombongan keluarga ini ketika peristiwa terjadi berada di deck dua kapal.

“Anak saya yang nomor satu dan dua teriak-teriak manggil papa mama,” lirihnya.

Usai benturan Yudi merasakan badan kapal KM Mahuga Jaya dalam posisi. Sekitar 20 menit kemudian kapal berangsur tenggelam dibarengi suara ledakan terdengar hingga membuat seluruh penumpang panik saling berteriakan.

Seluruh penumpang ketika itu sudah mengenakan pelampung. Otomatis saat badan kapal karam di tengah perairan Selat Sunda mereka mengapung. Kondisi ombak ketika itu menurutnya cukup tinggi.

Bantuan dari penumpang lainnya dan nelayan dibantu Polairud yang melihat kecelakaan tersebut segera berdatangan. Mereka melemparkan tali kepada penumpang yang mengapung untuk diikatkan ke badan agar tak tenggelam

Dalam kondisi darurat, Yudi harus berjibaku menyelamatkan istri dan ketiga anak. “Kita sempat terombang-ambing selama dua jam ditengah laut. Bantuan baru datang jam 07.30,” papar Yudi.

“Saya sempat lihat anak saya Michel yang bayi diselamatkan orang bule menggunakan papan selancar,” tambahnya.

Akibat kecelakaan tragis ini, Yudi harus kehilangan istrinya Sri Nuraeni (34) dan
anak kedua Nazwa (9). Sementara dua anaknya yang lain Sulthon (12) dan Michel (1) beserta kakak kandungnya selamat.

Yudi membenarkan bila tujuannya ke Lampung untuk bersilaturahmi sekaligus memohon doa restu kepada orangtuanya. Ia bersama almarhum istrinya telah berencana menunaikan ibadah haji ke tanah suci Mekkah pada 17 Oktober (bukan 16) mendatang.

“Jenazah istri dan anak saya di makamkan besok di TPU Pocis,” ujar Yudi dengan raut wajah tegar. (yud)




Sebelum Tenggelam, Kapal KM Bahuga Jaya Meledak

Kabar6-Salah seorang saksi mata, Yudi Sudarsono yang juga menjadi korban tabrakan antara KM Bahuga Jaya dan Kapal Tangker NGC mendengar suara ledakan sebelum akhirnya kapal tenggelam.

“Saya dengar ada ledakan sebelum akhirnya tenggelam,” kata Yudi pada kabar6, dirumah duka dikawasan perumahan Bakti Jaya, tepatnya dijalan LUK Bakti Jaya, Kelurahan Bakti Jaya, Kec Setu, Blok D3 A, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (26/9/2012).

Dijelaskan Yudi, awalnya ia dan istrinya sekitar pukul 04.40 WIB menunaikan sholat. Setelah itu, ia merasakan benturan keras. Bahkan, ia dan istrinya sempat terpental beberapa meter. Diruang lain, ia mendengar anak-anaknya berteriak.

“Saya dengar Sultan dan Najwa berteriak. Saya segera keruang sebelah dan saat itu posisi kapal sudah miring. Saya sempat memegang semua keluarga saya dan mengenakan pelampung,” jelasnya lagi.

Sekira 20 menit kemudian, Yudi mengaku posisi kapal semakin miring. Dia dan keluarganya sempat bergelantungan dilampu kapal, hingga akhirnya terjatuh dan saat itulah kapal tenggelam dan keluarganya satu persatu terpisah.

Hampir setelah dua jam, Yudi bersama Sultan anak sulungnya dan istrinya diselamatkan kapal-kapal yang melintas, sementara Najwa dan anak bungsunya Michel terlepas.

Untuk diketahui, dalam perjalanan ke Lampung ini, Yudi mengajak tiga anaknya, seorang istri dan seorang adik laki-lakinya.

Dari keenam anggota keluarganya dua diantaranya meninggal dunia, yaitu Sri Nuraini dam Najwa, sementara keluarga lainnya selamat.(rani)




INFO HAJI: 2 Jamaah Haji Indonesia Wafat di Masjid Nabawi

Kabar6- Sumardi,55, dan Indriano,50, dua jamaah haji Indonesia meninggal dunia saat  beribadah di Masjid Nabawi, Madinah.

Keduanya jamaah Kloter 5 asal rmbarkasi Solo dan Kloter 4 embarkasi Padang.

“Sumardi dan Indriano meninggal saat salat di Masjid Nabawa hari Selasa (25/9/2012),” ujar  Kasie Kesehatan Daker Madinah, dr Tjetjep Ali Akbar di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Madinah, Rabu (26/9/2012).

Dia mengatakan berdasarkan laporan keduanya ditemukan meninggal dunia dalam keadaan sujud di Masjid Nabawi. Berdasarkan sertifikat kematian dari RS Al Anshar, Sumardi dan Indriano mengalami penghentian atau serangan jantung.

Menurut Tjetjep, Sumardi menderita diabetes mellitus dan pembesaran
jantung. Dia juga pernah dirawat di RS Solo sebelum berangkat. Sedangkan Indriano juga mengidap diabetes.

Orang yang mengetahui dan memastikan Sumardi telah meninggal adalah dr Jojok Santoso. Saat ini surat kematian keduanya telah diurus pemerintah Arab Saudi. Keduanya juga telah dimakamkan. Pihak keluarga juga telah diberitahu oleh pihak Misi Haji Indonesia Daker Madinah.

Sementara itu sebelumnya, satu jamaah haji Indonesia asal Makassar Sulawesi Selatan juga meninggal dunia di rumah sakit karena komplikasi penyakit jantung yang dideritanya.

“Jamaah yang meninggal atas nama Ny Siti Rahmatia binti Yasin umur 76 asal Makasar,:” kata Kepala Seksi Kesehatan, Daker Madinah, Tjetjep Ali Akbar di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Madinah.

Almarhumah meninggal pada hari Senin 24 September 2012 pukul 21.30 WAS akibat komplikasi penyakit jantung yang dideritanya. Dia daru kloter Ujung Pandang (UPG) 2.(bbs/sak)

 




Niat Sri Ibadah Haji Bersama Suami Pupus di Perairan Selat Sunda

Kabar6-Keberangkatan satu keluarga penumpang KM Mahuga Jaya menuju Lampung bertujuan untuk pamitan. Dua dari lima orang dalam keluarga ini meninggal setelah kapal ferry yang ditumpanginya menabrak tanker Nogastar di sekitar 4 mil dari Pelabuhan Bakauheni, Rabu (26/9/2012) sekitar pukul 04.48 WIB.

“Tanggal 16 besok almarhum bersama suaminya mau pergi haji. Makanya ke Lampung mau pamit ke keluarganya yang di sana,” kata Sarmat Syarifudin, Ketua RW setempat disekitar duka, Rabu (26/9/2012) sore.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kabar6.com di rumah duka di perumahan LUK D-3 RT 04/07, kelurahan Bakti Jaya, kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan. Satu keluarga tersebut terdiri atas Yudi Sudarsono dan Sri Nuraeni (34) dan tiga anaknya Sulthon (12), Nazwa (9) dan Michel (1).

Dari keluarga ini, dua orang diantaranya yaitu Sri Nuraeni dan Nazwa turut menjadi korban meninggal dunia. Sementara tiga anggota keluarga lainnya telah selamat. Yudi dan anaknya Sulthon terlebih dulu tiba di rumah duka.

“Michelle selama dan sekarang sedang dalam penjagaan budenya di rumah sakit di Bakauheni,” Hendra, kakak kandung Sri Nuraeni.

Hingga berita ini diturunkan, baru jenazah Sri Nuraeni yang tiba di rumah duka. Jenazah tiba sekitar pukul 16.45 WIB dibawa dengan mobilSuzuki APV warna cokelat A 1085 FL milik Yayasan Amanah Sari Mandiri. Jenazah langsung disemayamkan di Masjid Al Mubarok yang letaknya sekitar 30 meter dari rumah duka.

“Jenazah Nazwa masih di rumah sakit Bakauheni dan sampai sini sekitar jam 11 malam,” terang Hendra.

Kementerian Perhubungan RI melansir data bahwa hingga Rabu (26/9/2012) siang, tercatat sebanyak 219 penumpang KM Bahuga Jaya telah dipindahkan ke darat.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Suroyo Alimuso mengungkapkan, dari 219 penumpang yang dipindahkan dari bangkai kapal, 211 penumpang di antaranya selamat.

“Laporan sementara, dievakuasi 219, selamat 211 orang,” ungkap Suroyo Alimuso di Jakarta, Rabu. “Meninggal tujuh orang, satu orang kritis,” sambungnya.

Seperti diberitakan, terjadi tabrakan antara KM Bahuga Jaya dan kapal tanker Nogastar di sekitar 4 mil dari Pelabuhan Bakauheni, Rabu sekitar pukul 04.48 WIB.(yud)

 




Jenazah Sri Nuraini, Korban Kapal Tabrakan Tiba di Rumah Duka

Kabar6-Dua warga di perumahan LUK D-3 RT 04/07, kelurahan Bakti Jaya, setu Kota Tangerang Selatan (Tangsel), turut menjadi korban kecelakaan kapal laut KM Bahuga Jaya. Kedua korban ini terdiri dari ibu dan anak.

“Informasinya yang meninggal ibu Sri Nuraini 35 tahun dan anaknya Nazwa 9 tahun yang masih sekolah kelas III SDN 4 Babakan,” ungkap Sarmat Syarifudin, Ketua RW setempat, Rabu (26/9/2012).

Sarmat menjelaskan, korban bersama suaminya Yudi Sudarsono dan tiga orang anaknya termasuk didalam daftar penumpang KM Bahuga Jaya. Satu keluarga ini pergi menuju Lampung menumpang mobil pribadi keluarga Toyota Avanza warna hitam.

Pada musibah tersebut, tiga orang dinyatakan selamat, selain Yudi yakni dua anaknya Sulthon (12) dan Michel (1). Setelah mendapatkan informasi dari media massa televisi dan bersama warga sekitar langsung mempersiapkan kedatangan jenazah.

“Suaminya kerja di perhotelan Jakarta dan sangat shock dengar istri dan anaknya jadi korban,” terangnya.

Jenazah Sri Setelah ditemukan tim SAR dibawa ke ruma sakit di Cilegon, sementara itu jenazah Najwa dbawa ke RS Kalianda, Lampung.

Kementerian Perhubungan RI melansir data bahwa hingga Rabu (26/9/2012) siang, tercatat sebanyak 219 penumpang KM Bahuga Jaya telah dipindahkan ke darat.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Suroyo Alimuso mengungkapkan, dari 219 penumpang yang dipindahkan dari bangkai kapal, 211 penumpang di antaranya selamat. “Laporan sementara, dievakuasi 219, selamat 211 orang,” ungkap Suroyo Alimuso di Jakarta, Rabu. “Meninggal tujuh orang, satu orang kritis,” sambungnya.

Seperti diberitakan, terjadi tabrakan antara KM Bahuga Jaya dan kapal tanker Nogastar di sekitar 4 mil dari Pelabuhan Bakauheni, Rabu sekitar pukul 04.48 WIB. “Untuk dikoordinasikan dengan instansi terkait, dilakukan penelitian penyebab kecelakaan,” ungkap Suroyo. (yud)

 




Wanita Paruh Baya Ditemukan Membusuk Dirumahnya

Kabar6-Seorang wanita gaek ditemukan tewas dan membusuk di rumahnya di Kampung Gunung, RT 01/09, Jombang, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (26/9/2012). 

Informasi yang dihimpun kabar6.com menyebutkan, jenazah Salmah pertama kali ditemukan oleh Mamad (60), tetangga korban. Pasalnya, saat melintas dilokasi, Mamad mengendus aroma busuk yang menyengat.

“Kami curiga dengan lalat yang menggerumuti pintu rumah korban. Dan, setelah dicek ternyata korban sudah tewas membusuk dengan posisi tubuh telentang di ruang tamu beralaskan tikar,” ujar Mamad.

Menurut Mamad, sedianya Salmah tinggal seorang diri dirumah itu. Sedangkan tiga anaknya kini tinggal disekitar Petamburan, Jakarta Pusat.

“Korban tergolong orang yang tertutup dan tidak suka bergaul dengan warga sekitar. Hingga, sampai jenazah ditemukan tidak seorangpun yang tahu terkait kondisi korban semasa hidup,” ucap Asih (45), tetangga korban lainnya.

Kanit Reskrim Polsek Ciputat AKP. Syamsudin mengatakan, dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara yang telah dilakukan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda luka atau bekas penganiayaan di tubuh korban.

“Ya tadi saya lihat tidak ada bekas luka pada tubuh korban. Dugaan sementara korban meninggal karena sakit,” katanya.

Sementara jenazah akan dibawa ke Rumah sakit Fatmawati untuk dilakukan otopsi.(Turnya)




Jenazah Sri & Najwa Ditemukan Terpisah, 4 Selamat

Kabar6-Jenazah Sri Nuraini (35) dan putrinya Najwa (9), korban tabrakan maut kapal  KM Bahuga Jaya dan Kapal Tangker Asing North Gas Cathinka (NGC), ditemukan terpisah.

Dwi Mulyawati, yang tak lain adalah kakak Sri Nuraini mengatakan, meski terpisah, namun jenazah kedua korban ditemukan dalam waktu yang hampir bersamaan.

“Adik saya Sri ditemukan kapal yang menuju Merak. Sementara jenazah Najwa ditemukan kapal yang menuju Bakaheuni,” tuturnya saat ditemui kabar6.com di rumah duka, di Perumahan Bakti Jaya, tepatnya dijalan LUK Bakti Jaya, Blok D3 A, Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Setu, Tangsel, Rabu (26/9/2012).

Menurut Dwi, awalnya dia hanya mendapat kabar bahwa hanya Sri saja yang meninggal. Namun belakangan Dwi kembali mendapatkan kabar bahwa keponakannya Najwa juga menjadi korban tabrakan.

Sementara itu, terkait dengan keluarga lain yang selamat, Dwi mengatakan bahwa dari satu keluarga yang berangkat ke Lampung tiga diantaranya selamat. Namun saat ini masih tercerai berai dan belum didipulangkan kerumah duka.

Diketahui, dari enam korban, 4 dikabarkan selamat. Yaitu Yudi Sudarsono (orang tua), Sultan (anak), Michael (anak) serta seorang sopir yang belum diketahui namanya. Sementara yang menjadi korban meninggal adalah Sri Nuaraini dan putrinya Najwa.(rani)

 




Dua Korban Tabrakan Kapal Warga Tangsel

Kabar6-Suasana duka menyelimuti kediaman Yudi Sudarsono di Jalan LUK Bakti Jaya, Blok D3 A, Kelurahan Bakti Jaya, Kec Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (26/9/2012).

Keluarga itu dikabarkan menjadi korban dalam peristiwa tenggelamnya Kapal Mesin (KM) Bahuga Jaya setelah bertabrakan dengan Kapal Tangker Asing North Gas Cathinka (NGC) berbendera Singapura, di perairan Selat Sunda, Rabu (26/9/2012).

Informasi yang dihimpun kabar6.com di rumah duka, korban yang meninggal dari satu keluarga Yudi Sudarsono adalah istrinya, Sri Nuraini (37) dan Najwa (9), putrinya.

Keduanya dikabarkan meninggal dunia ditempat saat kecelakaan terjadi. “Yang meninggal ibu dan anak,” ujar Maman tetangga korban.

Menurut Maman, keluarga itu berangkat ke Bakauheni Rabu (25/9/2012) malam. Namun, pada dini hari kapal yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan.

Pengamatan kabar6.com dirumah duka, keluarga dan kerabat korban mulai berdatangan ke rumah duka. Merekapun tampak sibuk melakukan persiapan untuk penyambutan jenazah korban.(rani)




Komplotan Pencuri Modus Pecah Kaca Ditangkap, 1 Ditembak

Kabar6-Tiga tersangka pencurian dengan modus pecah kaca yang sering beraksi di kawasan Rest Area, Karang Tengah, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, diringkus polisi.

Satu diantara pelaku tersebut terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas karena berupaya kabur dan melawan saat diminta penunjukkan tempat persembunyian kelompoknya.
Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang, AKBP. Suharyanto mengatakan, ketiga tersangka masing-masing berinisial IR, SL dan FR.

Tersangka SR (33) dan IR alias JWR diringkus dirumahnya di bilangan Kelurahan Cibodas, kota Tangerang. Sedangkan FR diringkus diwilayah Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Namun, karena Ir alias JWR berupaya kabur dan merampas senjata petugas yang akan menangkapnya, polisipunm terpaksa menyarangkan sebutir timah panas dibetis kirinya hingga tak berdaya.

Dari hasil penyelidikan petugas, komplotan ini merupakan residivis kambuhan yang sudah puluhan kali beraksi melakukan pencurian dengan modus pecah kaca.

Biasanya, mereka mengincar mobil-mobil yang sedang parkir di Rest Area Tol Jakarta-Merak. Dan, hingga kini, setidaknya ada 5 laporan yang masuk ke Polres Metropolitan Tangerang.(Sly)




Byar Pet, Listrik Ganggu Kelancaran Perekaman E-KTP di Tangsel

Kabar6-Kondisi listrik yang sering padam menjadi salah satu penghambat kelancaran proses perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP), khususnya di Kecamatan Pondok Aren, Tangserang Selatan (Tangsel).

“Proses perekaman E-KTP ditarget harus rampung September ini. Tapi, pekerjaan sering terhambat karena listrik sering padam,” ujar Susi, staf Kecamatan Pondok Aren.

Hingga akhir pekan kemarin, kata Susi, tercatat baru 700 warga yang melakukan prekaman, dari total 1500 warga diwilayah Kelurahan Pondok Betung. 

Seringnya listrik padam juga dikerluhkan oleh pedagangan diwilayah Bintaro, Pondok Aren. Selain mengurangi pendapatan, padamnya listrik juga mengamcam kelangsungan usaha pedagang.

“Kalau listrik sering padam, lama-lama usaha kami bisa bangkrut. Untuk itu, kami harap PLN punya solusi mengatasi persoalan ini,” ujar Udin, salah seorang pedagang pecel lele, dikawasan Bintaro, Pondok Aren, Tangsel.(Turnya)