1

Teror Via Telepon, Kampus UPH Karawaci Diamcam Bom

Kabar6-Teror bom merebak di Tangerang. Kali ini, yang disasar teror adalah Universita Pelita Harapan (UPH) Karawaci, Selasa (28/8/2013).

Informasi yang dihimpun kabar6.com, issue bom beredar setelah pihak management Kampus UPH menerima telepon dari orang yang tidak dikenal sekitar pukul 16.25 WIB.

Kala itu, sang penelpon gelap menginformasikan soal adanya bom aktif yang siap diledakkan di areal kampus tersebut.

Kepala Polisi Sektor Kelapa Dua, Kompol Sulistio yang dihubungi kabar6.com membenarkan adanya teror melalui telepon dari orang tak dikenal ke kampus UPH.

“Ya, tadi sore pihak UPH menerima telepon orang tidak dikenal yang memberitahukan adanya bom diseputaran kampus,” ungkap Sulistio kepada Kabar6.com, selasa (27/8/2013).

Sulistio menjelaskan, hingga saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan managemen kampus elite di Tangerang tersebut. “Semua masih kami selidiki, dan kondisi kampus masih kami strerilkan untuk mencari benda-benda mencurigakan,” jelas Sulistio.(agm)
Powered by Telkomsel BlackBerry®




Sidang Potong ‘Burung’ Muhyi, Jaksa Tidak Sebutkan Neneng Diperkosa

Kabar6-Sidang pemotongan ‘burung Muhyi’ dengan terdakwa Neneng binti Nacing, kembali digelar di  Pengadilan Negeri (PN) Tangerang pada Selasa (27/8/2013) dengan agenda pembacaan eksepsi.

Daniel Silalahi, kuasa hukum Neneng, dalam eksepsinya menilai surat dakwaan jaksa mengada-ada dan dipaksakan. Jaksa tidak menyebutkan identitas terdakwa secara lengkap serta tidak menyebutkan rangkaian kejadian perkara yang sebenarnya.

“Dalam surat dakwaan, tidak disebutkan bahwa Neneng sebelumnya sempat diperkosa oleh saksi korban, Abdul Muhyi. Terdakwa dipegang-pegang di dalam kamar mandi masjid, lalu di sebuah gang terdakwa disetubuhi,” kata Daniel kepada Ketua Majelis Hakim Bambang Edi.

Menurut Daniel, surat dakwaan sangat berperan penting dalam memutuskan persidangan, karena itu surat dakwaan tidak boleh menyimpang dari fakta. “Oleh karena itu, kami meminta kepada majelis hakim agar membatalkan dakwaan jaksa dan membebaskan terdakwa dari tuntutan,” ujarnya.

Dijelaskan Daniel, Neneng tinggal di lingkungan santri yang tidak mendapat informasi tentang dunia luar, sehingga dia tidak tahu pergaulan anak remaja saat ini.

Adapun tindakan Neneng memotong kelamin Muhyi, tegas Daniel, sebagai bentuk pembelaan diri karena diperkosa. “Seharusnya Neneng juga mendapat keadilan karena sudah merasa dilecehkan,” pinta Daniel.

Atas eksepsi tersebut, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Eva Liana meminta waktu satu minggu untuk menjawab eksepsi terdakwa. Sidang dilanjutkan minggu depan dengan agenda jawaban jaksa atas eksepsi terdakwa.(ali).




Pemkot Tangsel Akan Gelar Operasi Yustisia

Kabar6-Pasca Idul Fitri, gelombang urbanisasi terus membanjiri wilayah penyangga Jakarta, tak terkecuali di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Arus penambahan penduduk baru ini menjadi perhatian penting pemerintah Tangsel dengan menggelar Operasi Yustisia.

“Operasi Yustisia yang akan digelar melibatkan elemen Muspida seperti kepolisian, dinas kependudukan, satuan polisi pamong praja, kecamatan, dan kelurahan,” demikian Wakil Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie usai Rapat Koordinasi Unsur Pimpinan Muspida Kota Tangerang Selatan di Grand Zuric, Selasa (27/8/2013).

Menurut Benyamin, selain Operasi Yustisia, pihaknya akan melakukan bina penduduk, bahwa masyarakat harus memahami pentingnya administrasi kependudukan.

“Masyarakat Tangsel yang belum memiliki KTP agar segera membuatnya, dan yang sudah kadarluasa harus segera memperpanjangnya,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Toto Sudarto mengatakan, arus urban setelah Lebaran memang kerap terjadi dan jumlahnya sangat banyak.

“Pada tahun 2013 terdapat 8.800 pendatang baru dari berbagai wilayah Indonesia untuk mengadu nasib di Tangsel yang juga wilayah penyangga Jakarta,” ujarnya.

Terkait Operasi Yustisia, ia mengaku tidak ada hukuman badan, melainkan ada denda bagi warga tanpa identitas yang tertangkap. “Bagi masyarakat pendatang yang terjaring razia yustisia, mereka akan terkena denda, dan tidak ada kurungan badan,” jelasnya.

Ia menyebutkan, untuk menghindari kecurangan warga pendatang, Pemda tidak akan menerbitkan Kartu Tanda Penduduk (KTP). “Untuk sementara KTP tidak akan diterbitkan,” tegasnya.(rani)




Polisi Periksa 7 Saksi Terkait Kecelakaan Bus Hiba Utama

Kabar6-Satuan Polisi Lalulintas (satlantas) Polres Kota Tangerang masih mendalami penyelidikan terkait kecelakaan maut yang menewaskan 3 penumpang di tol Merak-Jakarta KM 30.

Hingga Selasa (27/8/2013), ppihak kepolisian telah memintai keterangan sebanyak 7 saksi korban yang merupakan penumpang bus mau tersebut.

Kanit Laka Lantas Polres Kota Tangerang, Iptu Nugrahadi menjelaskan, kecelakaan tersebut terjadi lantaran pengemudi bus Hiba Utama bernopol B 7382 TGA yang dikendarai supir berinisial WU (42), melaju dari lokasi wisata Pasir Putih Banten menuju Jakarta.

Bus saat itu mengangkut 59 rombongan yang usai berwisata di Pasir Putih. “Sejak awal bus yang dikendarai WU sudah melaju dengan kencang,” ujar Nugrahadi kepada Kabar6.com, Selasa (27/8/2013).

Hingga, saat melaju di KM 30, supir bus yang mengantuk tidak bisa mengendalikan laju bus sampai menabrak truk trailer nopol B 3093 PEH membawa bahan kimia dari PT Indorama Petrochemical.

“Satu penumpang tewas ditempat, dua lainnya tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit. Korban tewas adalah Fadli (11), Lukman (42) dan Abdul Kadir (46),” tutur Nugrahadi.

Sementara 2 korban luka berat dan 14 korban luka ringan kini dirawat di RS Qodr Karawaci.

“Kita sudah memeriksa tujuh saksi korban dan saksi pengendara lain. Sedangkan pihak Hiba Utama (bus yang mengalami kecelakaan) sudah dipanggil untuk menjalani pemeriksaan,” ujar Nugrahadi.

Sedangkan WU, supir yang mengemudikan bus dan melarikan diri kini masih dalam pengejaran. “Kita mendapatkan informasi pelaku melarikan diri ke arah kuningan,” ujarnya.




Veteran dan Keluarga Pejuang Pagedangan Geruduk Sinar Mas Grup

Kabar6-Puluhan anggota keluarga veteran dan mantan pejuang kemerdekaan 1945, kembali melakukan aksi protes atas penyerobotan lahan milik pejuang veteran yang diklaim oleh pihak Sinar Mas Grup (SMG) di kawasan Lengkong Kulon, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang.

Kali ini dalam aksinya, warga melakukan pematokan lahan dengan pemasangan plang di atas lahan sengketa. Pihak SMG diduga menyerobot lahan milik veteran pejuang 1945 sebagai ahli waris seluas 165 hektar yang kini dipenuhi bangunan perumahan mewah.

Aksi protes dilakukan puluhan warga sebagai keturunan para ahli waris. Mereka protes di atas lahan yang diklaim pihak SMG sejak 20 tahun lalu.

Sebelumnya, berbagai upaya telah dilakukan untuk merebut kembali lahan seluas 165 hektar tersebut, namun upaya yang dilakukan para keluarga ahli waris selalu gagal.

Dalam plang yang mereka tancapkan di area lahan sengketa tersebut, tertulis kalimat ‘Tanah Ini Milik Pejuang 45 Sesuai SK Tanggal 12 Juni 1946’ dan SK Kinag di atas lahan seluas 165 hektar di kawasan perumahan elit milik SMG.

Madi Samat, salah satu pejuang mengaku, lahan seluas 165 hektar tersebut adalah milik para pejuang yang diberikan seorang tuan tanah pada tahun 1946. Lahan diberikan kepada para pejuang karena telah membantunya.

“Namun sekitar tahun 1990, lahan tersebut diserobot oleh Sinar Mas Grup, padahal para pejuang belum pernah melakukan jual-beli lahan tersebut kepada siapa pun,” kata Madi Samat, Selasa (27/8/2013).

Para veteran beserta keluarganya berharap, pemerintah setempat dapat membantu menyelesaikan sengketa lahan antara pengembang dan ahli waris yang dinilai sudah berlangsung cukup lama.(mer)




Garuda Indonesia Teken Kerjasama Dukung PMI

Kabar6-PT Garuda Indonesia, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), dan Palang Merah Indonesia (PMI) sepakat menandatangani Nota Kesepahaman untuk mendukung kegiatan PMI.

Penandatanganan berlangsung di Gedung GMF, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, dihadiri Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar, Ketua Umum PMI Jusuf Kalla, dan Ketua Umum Kadin diwakili oleh Wakil Ketua Bidang Corporate Social Responsibility (CSR) Yani Motik.

“Kerjasama tersebut merupakan tindak lanjut program Corporate Social Responsibility (CSR) Garuda Indonesia untuk PMI yang sebelumnya telah berjalan baik. Kerjasama ini juga merupakan salah satu upaya Garuda untuk mengakomodir anggota GFF, khususnya anggota Kadin untuk dapat turut berpartisipasi membantu menyalurkan bantuan bagi masyarakat melalui PMI,” kata Emirsyah Satar, Selasa (27/8/2013).

Ia merinci, penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut merupakan sebagian bentuk kerjasama antara Garuda yang mendukung PMI melalui bantuan penyiapan tiket perjalanan dinas anggota PMI.

Selain itu, Garuda akan mendonasikan mobil operasional donor darah bagi PMI yang dananya berasal dari donasi pengguna jasa Garuda Indonesia.

Sementara itu, Ketua Umum PMI Jusuf Kalla mengatakan, upaya Garuda dan Kadin dapat meningkatkan peran masyarakat untuk mendonasikan bantuan mereka, khususnya para pengguna jasa Garuda dan Garuda Frequent Flyer (GFF).

Dijelaskan, Garuda telah bekerjasama dengan PMI dalam hal penyediaan tiket bagi relawan PMI dan bantuan angkutan kargo ke sejumlah daerah konflik dan daerah bencana seperti Rohingya, Myanmar dan bencana alam di Padang beberapa waktu lalu.

Garuda juga telah beberapa kali beberapa kali bekerjasama dengan PMI dalam menyelenggarakan donor darah seperti di Senayan City dan berhasil mengumpulkan sebanyak seribu kantong darah dan melibatkan sebanyak seribu pendonor dari masyarakat umum.(ali)




Ibu-ibu di Pagedangan Lomba Tangkap Koruptor

Kabar6-Peringatan hari kemerdekaan Indonesia ke-68 sudah berlalu, namun suasananya masih menyelimuti warga Kampung Carang Palang, Pagedangan, Kabupaten Tangerang.

Puluhan warga melangsungkan perayaan kemerdekaan dengan cara yang terbilang unik, diikuti kaum ibu untuk menangkap koruptor yang disimbolkan dengan seekor ayah hitam bertuliskan koruptor.

Antusiasme warga Kampung Carang Palang dalam perayaan kemerdekaan RI boleh diacungi jempol. Puluhan kaum ibu yang mengikuti lomba menangkap seekor ayam hitam bertuliskan berantas koruptor bukan hanya saling berebut dan sikut, mereka juga rela hingga tersungkur ke tanah untuk menangkap sang ayam.

Menurut Apendi, lomba menangkap koruptor sengaja diadakan panitia sebagai simbol keprihatinan terhadap kondisi pemerintahan Indonesia yang disusupi oleh para koruptor.

“Lomba ini juga sekaligus sebagai bentuk dukungan masyarakat terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberantas para pelaku korupsi. Ulah mereka telah merugikan negara hingga triliunan rupiah yang berimbas kepada masyarakat luas,” kata Apendi, panitia perlombaan.

Selain lomba menangkap koruptor, panitia menyuguhkan perlombaan lain untuk anak-anak seperti lomba balap makan kerupuk, memasukkan paku ke dalam botol, dan balap karung yang diikuti kaum ibu.(mer)




Awas, Money Politik di Pilkada Kota Tangerang

Kabar6-Memasuki masa tenang hingga jelang pelaksanaan Pemilihan Walikota Tangerang, pasangan calon (Paslon) saling mewaspadai munculnya praktek money politic yang sulit dihindari.

Disebutkan, praktek money politic biasanya berlangsung jelang proses pencoblosan Paslon kepala daerah yang dilakukan para tim sukses secara gerilya dengan sistem door to door ke pemilih.

Mas Bagus Taftayaji, Tim Sukses pasangan Abdul Syukur-Hilmi Fuad, meminta kepada seluruh pendukung dan relawan Abdul Syukur-Hilmi Fuad untuk siaga dan waspada menghadapi politik uang pada masa pencoblosan.

“Biasanya menjelang hari H politik uang mulai terjadi. Untuk itu kami kerahkan sekitar 9.000 simpatisan baik dari Golkar maupun PKS untuk mewaspadai dan siaga politik uang saat pencoblosan nanti. Kalau perlu tangkap pelakunya,” tegas pria yang akrab disapa Beges ini.

Sementara, Dasep, Ketua Tim Sukses pasangan Arief Wismansyah-Sachrudin mengatakan, politik uang berpeluang dilakukan kandidat Paslon Walikota lainnya. Namun, menurutnya, gaya politik seperti itu sudah tak elegan. Selain itu, tidak memberi pendidikan politik yang baik kepada masyarakat.

“Di tim pasangan Arief-Sachrudin, kami sepakat tidak melakukan politik uang,” kata Dasep kepada kabar6.com, Selasa (27/8/2013).

Untuk mengantisipasi politik uang, kata Dasep, pihaknya menghimbau kepada kader dan relawan untuk memantau Pilkada dan minta menangkap pelaku yang melakukan money politik atau melakukan penyogokan selama Pilkada.

“Kita akan lakukan sayembara jika pelaku money politik tertangkap. Kalau perlu kita kasih hadiah jika berhasil menangkap pelaku money politik,” pungkasnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengimbau kepada pasangan Dedy Suwandhi Gumelar-Suratno Abubakar agar mewaspadai terhadap kecurangan incumbent selama Pilkada Kota Tangerang.

“Waspadai kecurangan incumbent selama Pilkada,” kata Jokowi di Media Center Miing-Suratno di Karawaci Kota Tangerang.

Untuk mengantispasi kecurangan tersebut, kata Jokowi, di samping melakukan penguatan saksi di TPS, kita yang di luar TPS juga harus pro aktif memberi support dan mengamati jalannya pencoblosan dari luar TPS serta mengawal hasil perhitungan suara para calon.(evan)




Pengrajin Tempe Mulai Rumahkan Karyawannya

Kabar6-Dampak terpuruknya rupiah atas dollar semakin menyengsarakan pengrajin tahu dan tempe di Tangerang. Tingginya harga kedelai, membuat pengrajin tahu dan tempe harus berupaya memangkas biaya produksi.

Bahkan, mulai hari ini, sejumlah pengrajin tahu dan tempe di Kota Tangerang terpaksa merumahkan karyawannya dan bekerja sendiri memproduksi tahu dan tempe.

“Hari ini, lima kwintal kedelai terpaksa saya olah sendiri menjadi tempe,” ujar Tayaman, pengrajin tempe di Buaran, Kota Tangerang.

Biasanya, lanjut Tayaman, produksi tempe itu dikerjakan oleh 3 karyawannya. Tapi, sejak harga kedelai naik dari Rp. 8700 menjadi Rp. 9000, Tayaman tidak sanggup lagi menggaji karyawannya.

Agar biasa tetap bertahan, Tayaman tidak cuma menekan biaya produksi dengan merumahkan karyawannya, melainkan juga terpaksa memperkecil ukuran tempe dan menaikkan harga jual dipasaran.

“Saya berharap pemerintah bisa segera mengambil tindakan kongkrit guna menekan terus melonjaknya harga kedelai. Karena bila tidak, bisa dipastikan pengrajin tempe berskala kecil seperti saya ini akan gulung tikar,” ujar Tayaman lagi.(rani)




Diduga Supir Mabuk, Avanza Seruduk Resto Cepat Saji

Kabar6-Sebuah mobil Toyota Avanza out control hingga menabrak rumah makan cepat saji dikawasan pertokoan Gading Serpong, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Selasa (27/8/2013).

Kuat dugaan, supir yang mengemudikan Avanza berwarna silver dalam kondisi mabuk berat, hingga tak mampu mengasai kemudi.

Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun tak urung restoran menjadi berantakan, karena kaca depannya hancur berkeping-keping.

Roy, salah satu pekerja di restoran cepat saji itu mengatakan, peristiwa terjadi saat dirinya sedang sibuk bersih-bersih di dalam restoran.

“Pengemudi mobil Avanza baru keluar dari salah satu karaoke keluarga yang berada tak jauh dari restoran. Tiba-tiba, mobil langsung melaju tak terkontrol hingga menabrak restoran dan nyaris menabrak saya,” ujar Roy.

Akibat kejadian itu, kerugian ditaksir mencapai puluhan juta. Guna pengusutan lebih lanjut, baik pelaku dan mobil digelandang ke Mapolsek Kelapa Dua.(mer)