1

Di Kota Tangerang, 24.767 Siswa Bakal Ikuti UN

Kabar6-Besok, Senin (14/4/2014), sebanyak 24.767 siswa SMA, SMK dan MA (Madrasah Aliyah) di Kota Tangerang bakal mengikuti Ujian Nasional (UN). 

Kepala Dinas Pendidikan H.A.Luthfi mengatakan, jumlah siswa yang mengikuti UN tersebut terdiri dari SMA sebanyak 8.629 ssiwa, SMK 15.214 siswa dan Madrasah Aliyah 924 siswa.

“UN akan berlangsung selama tiga hari, terhitung mulai Senin (14/4/2014) sampai Rabu (16/4/2014) di 113 sekolah SMA, SMK dan MA se Kota Tangerang,” ujar Luthfi, Minggu (13/4/2014). 

Sedangkan untuk mata pelajaran yang akan diujikan adalah, Bahasa Indonesia, Matematika dan Bahasa Inggris.

“Adapun untuk siswa SMA IPA, akan ditambahkan mata pelajaran Biologi, Kimia dan Fisika. Untuk SMA IPS akan ditambahkan Geografi, Sosiologi dan Ekonomi. Dan, untuk SMK ditambahkan mata pelajaran teori kejuaruan,” papar Lutfi lagi. 

Sementara, Anggota Pelaksana UN Kota Tangerang, Ahmad Amarullah mengatakan, saat ini lembar soal UN sedang dalam proses pendistribusian ke setiap Sub Rayon. **Baca juga: Besok, 15.845 Ribu Siswa di Tangsel Ikuti UN.

Pendistribusial soal tersebut mendapatkan pengawalan dari pihak kepolisian dan pengawas independent. “Harusnya soal dibawa ke Dinas Pendidikan dulu. Tapi karena hujan, langsung didistribusikan ke Sub Rayon,” ujar Ahmad lagi.(rani/hms)




Besok, 15.845 Ribu Siswa di Tangsel Ikuti UN

Kabar6-Ribuan soal Ujian Nasional (UN) untuk sekolah lanjutan tingkat atas sederajat di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mulai didistribusikan.

Proses pendistribusian soal UN untuk lima gugus rayon dan sub-rayon itu, mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian.

“Alur pendistribusian dilakukan secara runtun untuk mengantisipasi adanya kebocoran soal UN,” ujar Kepala Dinas Pendidikan, Mathodah, Minggu (13/4/2014)

Mathodah menjelaskan, jumlah peserta UN SMA ada 6.417 orang, SMK 8.246 orang, Madrasah Aliyah 750 orang dan Paket C 1.033 orang.

Total keseluruhan ada 15.845 ribu siswa tahun ajaran 2013-2014. Sedangkan jadwal pelaksanaan ujian akan berlangsung Senin hingga Rabu besok.

Menurutnya, sejak dari pabrik percetakan kertas soal di Sidoarjo, Jawa Timur hingga tiba di Provinsi Banten berlangsung aman. Hingga tiba di lima gugus rayon dan sub rayon diperketat untuk mengantisipasi terjadinya kebocoran soal.**Baca juga: UN Digelar 14 April, Kabupaten Tangerang Incar Kelulusan 100 Persen.

“Sesampainya di masing-masing sub rayon (Sekolah)  tempatnya harus steril juga diharapkan tempat dilengkapi CCTV untuk memastikan keberadaan soal aman,” tambahnya ditemui di SMA Negeri 7 Kota Tangsel.(yud)




Pembunuh Pria Timor Ditangkap Polsek Cikupa

Kabar6-Satu dari dua pelaku pengeroyokan yang mengakibatkan tewasnya Markus Ranggalega (33), akhirnya diringkus petugas Polsek Cikupa.

Pelaku yang ditangkap adalah M. Ali (23), warga asal Painan Timur , Kelurahan Painan, Kecamatan IV Jurai, Sumatera Barat. Sementara, seorang pelaku lainnya, Edi alias Eko Haryono hingga kini masih terus diburu petugas.

“Pemicunya hanya persoalan sepele. Pelaku kesal, saat dugem di diskotek exotik ditinggal pulang oleh korban,” ujar Kanit Reskrim Polsek Cikupa, Ipda Soemiran, Minggu (13/4/2014).

Selain mengamankan pelaku, polisi juga menyita barang bukti dari lokasi kejadian berupa seprei bernoda darah serta satu batang kayu sepanjang 40 centimeter yang digunakan untuk menganiaya korban.

“Saat ini, keterangan pelaku masih kami dalami. Termasuk memburu seorang pelaku lainnya,” ujar Ipda Soemiran lagi. **Baca juga: Markus Dikeroyok 2 Pria Berambut Cepak di Cikupa.

Diketahui, Markus Ranggalega, pria asal Timor-Timor, dianiaya hingga tewas di rumah kontrakannya di Kampung Kadu Sabrang, Desa Cikupa, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, pada Jumat (11/4/2014) lalu.(agm)




PDAM TKR Garap Penyediaan 40 Persen Air Bersih Hingga 2018

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang mengucurkan dana sebesar Rp. 8 miliar untuk meununjang program Penyediaan Air Bersih yang dilakukan PDAM Tirta Kerta Raharja (TKR).

Wakil Bupati Tangerang H. Hermansyah mengatakan, program tersebut guna mengejar target terpenuhinya penyediaan 40 persen air bersih di Kabupaten Tangerang hingga tahun 2018.

Sedianya, program Penyediaan Air Bersih tersebut diperuntukan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di 3 wilayah kecamatan, yaitu Rajeg, Mauk dan Cisauk.

Sedangkan dalam pelaksanaannya, PDAM TKR bekerja sama dengan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) serta membangun Terminal Air di 4 kecamatan, yaitu Kemiri, Kresek, Legok dan Rajeg.

“Sampai saat ini, pelayanan yang diberikan PDAM TKR baru mencapai sebesar 22 persen dari total jumlah penduduk di Kabupaten Tangerang,” ujar Hermansyah disela acara peringatan Ulang Tahun PDAM TKR ke 38, Minggu (13/4/2014).

Sementara, Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Amran Arifin memastikan bahwa pihaknya akan mendukung langkah PDAM TKR dalam program penyediaan air bersih bagi8 masyarakat berpenghasilan rendah. **Baca juga: HUT ke 38, PDAM TKR Didorong Tingkatkan Pelayanan.

“Kami yakin target Millenium Development Goals (MDGs) akan tercapai. Itu mengingat pelayanan PDAM TKR yang saat ini sudah mencapai 22 persen,” ujar Amran Airifin lagi.(hms/tom migran)




HUT ke 38, PDAM TKR Didorong Tingkatkan Pelayanan

Kabar6-Hari ini, Minggu (13/4/2014), Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kerta Raharja (TKR) Kabupaten Tangerang berulang tahun yang ke 38.

Seremonial ulang tahun tersebut juga ditandai dengan upacara internal pegawai PDAM TKR, Istighosah dan dzikir serta peresmian gedung Kantor Wilayah Pelayanan III dan Pembangunan Terminal Air.

Wakil Bupati Tangerang H. Hermansyah dalam sambutannya menyerukan agar segenap jajaran PDAM TKR mempunyai semangat baru dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan penyediaan air minum bagi masyarakat Kabupaten Tangerang.

“Tingkatkan terus kualitas, kuantitas serta kontinuitas pelayanan. Jaga soliditas dan fokus pada visi dan misi yang telah ditetapkan perusahaan, yaitu memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan,” ujarnya.

Sementara, Direktur Utama PDAM TKR, H. Rusdi Machmud dalam sambutannya menyatakan, bahwa PDAM TKR harus selalu siap untuk beradaptasi terhadap kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman.

“Langkah-langkah itu dibutuhkan, agar kinerja dan pelayanan PDAM TKR kepada masyarakat tidak mengalami kemunduran,” ujarnya.

Saat ini, lanjut Rusdi Machmud, pihaknya juga sudah membentuk Forum Komunikasi Pelanggan PDAM TKR. “Mudah-mudahan dengan terbentuknya forum ini, hambatan informasi di PDAM TKR dapat tersosialisasikan dengan baik,” ujarnya.

Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Amran Arifin menyerukan agar PDAM TKR bisa bekerja secara maksimal, guna tercapainya target Mdgs.

“Pelayanan PDAM TKR yang sudah mencapai 22 persen, saya harap akan terus bertambah grafiknya,” ujar Amran lagi.(hms/tom migran)




Juragan Bakso Dalam Freezer Pacari Ibu Pelaku

Kabar6-Motif selain perampokan mencuat pada kasus pembunuhan juragan bakso, Suwarno (40), yang ditemukan tewas dalam freezer (lemari pendingin) di Serpong Utara, Tangerang Selatan (Tangsel), pada Jum’at (11/4/2014) lalu.

Kepada polisi, Ricky (18), salah seorang pelaku yang sudah ditangkap mengaku nekat membunuh karena kesal korban menjalin hubungan asmara dengan orangtuanya.

“Ricky kesal, Suwarno berpacaran dengan ibunya hingga nyaris bercerai dengan ayahnya,” ungkap Kasat Reskrim Polres Tangerang Kabupaten, Kompol Siswo Yuwono,
Minggu (13/4/2014).

Siswo menjelaskan, bahwa Ricky juga mengaku menghabisi nyawa korban bersama Rudi (23), temannya yang juga bekerja di warung bakso tersebut menggunakan kayu kaso.

Tubuh kaku korban kemudian dimasukkan ke dalam freezer yang ada di warung bakso tersebut. Setelah itu, keduanya kabur dengan membawa sepeda motor Honda Supra X 125 dan HP Blackberry milik korban.

“Pengakuan salah satu pelaku itu masih terus kami dalami,” ujar Siswo lagi.

Ya, pelarian Ricky terhenti, beberapa jam setelah jenazah korban ditemukan. Ricky diringkus petugas di daerah Martapura, Lampung. Sementara, pelaku lainnya, Rudi masih terus diburu. **Baca juga: Juragan Bakso Dibunuh Karyawan Sendiri.

Sedianya, jenazah Suwarno ditemukan kaku tak bernyawa oleh adiknya, Sunarti (35), dalam freezer di warung bakso miliknya di Jalan Bhayangkara, RT 01/01, No.9, Kelurahan Paku Jaya, Kecamatan Serpong Utara, Tangsel, pada Jum’at (11/4/2014).(abie)




Pabrik Plastik di Jatiuwung Terbakar

Kabar6-Sebuah pabrik plastik, PT Galih Sekar Sakti yang berlokasi di Jalan Raya Padjajaran Raya, Kampung Ganda Sari, Jatiuwung, Kota Tangerang, Sabtu (13/4/2014) malam, ludes dilalap si jago merah.

Belum diketahui pasti apa penyebab kebakaran itu. Diduga, api berasal dari korsleting listrik yang terjadi di salah satu ruangan pabrik.

Banyaknya bahan mudah terbakar dan kencangnya hembusan angin membuat api semakin cepat menjalar keseluruh bangunan pabrik itu.

Informasi yang dihimpun kabar6.com, peristiwa naas itu terjadi sekira pukul 23.00 WIB. Sebanyak 14 unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan oleh Dinas Damkar setempat.

“Kami langsung terjun setelah mendapatkan laporan dari masyarakat. Sejauh ini kami belum minta bantuan dari Damkar kabupaten dan tangsel, jadi masih unit dari kita,” ujar Kamaludin, petugas Damkar Kota Tangerang.

Dia menambahkan, sulitnya menjangkau sumber air membuat tim nya agak kesulitan memadamkan si jago merah itu. “Sumber air disini jauh. Jadi makan waktu, sedangkan api sudah besar,” pungkasnya. **Baca juga: Caleg Hanura Laporkan KPPS Selapajang Jaya.

Hingga berita ini dilansir, petugas masih nampak berusaha memadamkan api yang masih bekobar. Sedangkan, berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa naas itu.(Ges/bad)




Caleg Hanura Laporkan KPPS Selapajang Jaya

Kabar6-Antoni, Caleg DPRD Kota Tangerang dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), bersama timnya melaporkan dugaan kecurangan yang terjadi dalam pemilu di Daerah Pemilihan (Dapil) nya, yakni diwilayah Kelurahan Selapajang Jaya, ke Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) setempat.

Dugaan kecurangan itu terkuak karena ditemukannya kotak suara yang sudah terbuka segelnya. Serta dugaan ketidaknetralan pihak Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), karena adanya anggota yang ditenggarai masih memiliki hubungan erat dengan salah satu Partai Politik (Parpol).

“Poin yang kami laporkan adalah, adanya seorang ketua KPPS telah membuka kotak suara tanpa izin ketua PPS dan tanpa disaksikan oleh para saksi dari Parpol. Dan, mengambil C1,” ujarnya.

Lalu, lanjut dia, penyelenggaraan pleno yang seharusnya dilakukan serentak pada Senin 14 April mendatang, sudah dilakukan. “Mereka tidak mengindahkan intruksi KPU. Seharusnya kegiatan pleno itu belum bisa dilakukan sekarang,” tukasnya.

Dalam laporannya, dia juga menyertakan sejumlah barang bukti berupa foto-foto saat insiden tersebut terjadi.

Sementara itu, divisi penanganan pelanggaran Panwaslu Kota Tangerang, Zainil Mifta membenarkan adanya laporan tersebut. **Baca juga: Ini 65 TPS Gelar PSU di Kota Tangerang.

Untuk itu, pihaknya berjanji akan segera menindaklanjutinya, dengan memanggil pihak-pihak yang bersangkutan dalam laporan itu. “Kami sudah terima laporan ini. Secepatnya kami akan tindaklanjuti,” pungkasnya.(Ges/bad)




DKPP Tangsel Klaim Dana Tangani Sampah Minim

Kabar6-Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mengaku tidak sanggup bila harus membeli teknologi pengolah sampah seharga lebih dari Rp 1 triliun.

Apalagi, alat itu hanya bisa untuk mengolah sampah dengan volume 1.000 ton perhari. Sedangkan volume sampah yang masuk ke Cipeucang hanya sekitar 130 ton perhari.

“Kita tidak sanggup untuk membeli mesin pengolah sampah bertekhnologi tinggi dengan harga satu triliun,” kata Kepala Bidang Kebersihan DKPP Kota Tangsel, Yepi Suherman.

Ia mengaku, untuk sementara ini pihaknya memfasilitasi warga agar terlibat menanggulangi sampah, seperti membentuk bank sampah, sosialisasi 3R, dan sebagainya, DKPP tak punya cukup anggaran.

Anggaran untuk Bidang Kebersihan tahun ini hanya 30 miliar. Sebagian besar itu habis untuk membayar upah pekerja sampah, untuk perawatan kendaraan operasional, dan lain-lain. “Untuk fasilitasi warga kita belum sanggup,” kilahnya.

Menurut Yepi, anggaran yang diperlukan untuk menanggulangi sampah idealnya sebesar Rp 50 miliar. Dengan biaya yang cukup, ia yakin masalah sampah di Tangsel akan terselesaikan.

Sementara untuk permasalahan di TPST Cipeucang, Yepi yakin dalam waktu dekat ini sudah ada solusi untuk pengolahan sampah.

“Sudah ada beberapa pihak dari luar negeri yang menawarkan diri untuk mengolah sampah di Cipeucang. Kita tunggu saja perkembangannya,” kata dia. **Baca juga: Sulit Memindahkan TPST Dari Cipeucang.

Selain itu, saat ini pemerintah pusat juga tengah berencana membangun lahan TPST baru seluas 1,7 hektar yang juga berada di TPST Cipeucang. Saat ini lahan yang telah digunakan sebagai TPST seluas 2,4 hektar.(yud)




Sulit Memindahkan TPST Dari Cipeucang

Kabar6-Memindahkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Cipeucang di Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), ke tempat lain dirasa cukup sulit. Itu mengingat keterbatasan lahan di Tangsel saat ini.

Koordinator Komisi IV DPRD Kota Tangsel, Ruhamaben mengatakan, hal paling mungkin dilakukan mengatasi menggunungnya sampah di TPST Cipeucang adalah dengan cara sosialisasi penanggulangan sampah secara masif kepada masyarakat.

Cara itu antara lain dengan menggalakkan program 3R (Reuse, Reduce dan Recycle), bank sampah, dan lain-lain.

“Itu semua ada di dalam Perda tentang penanggulangan sampah yang sudah dikeluarkan DPRD. Kalau Perda itu sudah dijalankan, harapannya sampah yang masuk ke Cipeucang hanya 30 persen. Kalau sekarang kan 100 persen,” kata Ruhamaben.

“Sedangkan untuk memindahkan lahan memang tidak bisa. Karena tidak ada lahan yag memadai. Apalagi, membangun TPA di Cipeucang itu kan juga prosesnya sangat panjang,” tambah pria yang juga Wakil Ketua DPRD ini.

Sedangkan keluhan warga sekitar terkait bau busuk menyengat dari TPST Cipeucang, Ruhamaben agar Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman (DKPP) setempat harus segera mencari tekhnologi penghilang bau.

“Makanya saat ini yang penting adalah, pertama, sosialisasi Perda secara masif. Kedua, mencari investor yang bisa menyediakan pengolah sampah berteknologi tinggi, atau ketiga menyatukan TPST se Provinsi Banten,” ujarnya. 

Menurut Ruhamaben, jika TPST se Banten dijadikan satu, maka nanti membuang sampah bisa dilakukan lintas kota dan kabupaten. **Baca juga: Bau Busuk, Warga Sekitar TPST Cipeucang Gusar.

“Bila mungkin ada daerah-daerah di Banten yang harga tanahnya lebih murah, nanti kita kerjasama. Jadi nanti retribusinya ke satu instansi saja,” ujar Ruhamaben.(yud)