1

Sopir Truk Jawa-Sumatera Keluhkan Larangan Melintas Saat Lebaran

Kabar6-Kebijakan pelarangan operasi angkutan barang di ruas jalan nasional selama musim mudik lebaran 2015, dikeluhkan sopir ekspedisi lintas Pulau Jawa-Sumatera.

Pasalnya, masa kebijakan pelarangan lebih lama dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dan, itu dinilai membuat sopir kehilangan kesempatan mendapatkan penghasilan dari bisnis ekspedisi.

Khaerul, salah seorang sopir ekspedisi Jawa-Sumatera mengatakan, pelarangan operasi truk yang lebih lama itu, membuat dia dan para sopir ekspedisi lainnya, kehilangan potensi pendapatan yang seharusnya bisa diraup.

“Biasanya paling lima hari tidak boleh beroperasi. Kalau cuma dilarang lewat  jalur mudik sih nggak masalah. Tapi sekarang, selain lama, juga hampir semua jalan nasional dilarang. Padahal kalau Lebaran seperti ini biasanya kami bisa dapat penghasilan lebih,” katanya, Jumat (19/6/2015).

Ya, Kementrian Perhubungan memang melarang angkutan barang jalan raya lebih dari dua sumbu untuk beroperasi selama musim mudik lebaran 2015 di ruas jalan nasional.

Pelarangan berlaku pada delapan provinsi, yakni Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali. **Baca juga: Ribuan Personel Polda Banten Amankan Arus Mudik.

Sedangkan pelarangan berlaku aktif di semua jalan nasional di delapan provinsi mulai 12 hingga 21 Juli 2015 atau H-5 sampai H+3 lebaran tahun ini.

Pemberlakuan pelarangan tersebut, lebih lama dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tahun lalu misalnya, larangan operasi truk pada masa lebaran berlaku mulai H-4 hingga H-1.

Sementara itu, operasi arus mudik Lebaran 2015 di Kota Cilegon juga diperpanjang mulai H-15 sampai H+10 atau dari 1 hingga 29 Juli 2015 dari tahun sebelumnya yang dimulai H-7 sampai H+8 Lebaran.

Ketua Operasi Arus Mudik dari Dinas Perhubungan Kota Cilegon, Uteng Dedy Apandy mengatakan, perpanjangan pelaksanaa operasi guna mengantisipasi kepadatan arus mudik yang biasa terjadi di Cilegon.

Saat ini, kata Uteng, pihaknya telah melakukan persiapan untuk kelancaran arus mudik.(tmn/din)




Hanya 46 Persen Warga Banten yang Memiliki Jamban

Kabar6-Rendahnya tingkat kesadaran warga Banten, khususnya Banten Selatan ternyata cukup memprihatinkan.

 

Hal ini terlihat dari persentase warga yang belum memiliki jamban atau tempat Mandi Cuci Kakus (MCK). Mereka masih buang air besar secara sembarangan (di kebun), lantaran tidak memiliki fasilitas jamban.

 

“Total di Banten baru 46 persen warganya yang memiliki sanitasi yang baik. Artinya, masih banyak warga Banten yang buang air besar sembarangan,” kata Kepala Seksi (Kasi) Penyehatan Lingkungan dan Pengawasan Makanan Dinkes Banten, Rostina, Jumat (19/06/2015).

 

Sementara di wilayah Tangerang, kesadaran masyarakat untuk memiliki sanitasi yang baik mencapai 97 persen. Sedangkan wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) mencapai 95 persen.

 

“Sedangkan untuk wilayah wilayah Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kota Serang, dan Kabupaten Serang, kesadaran warganya masih rendah,” tegasnya.

 

Rendahnya kesadaran masyarakat untuk buang air di jamban, diakui oleh Wakil Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah.

 

Masih menurut Ratu Tatu Chasanah, kesadaran masyarakat Kabupaten Serang dalam menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masih minim. Hal ini bukan karena rendahnya faktor ekonomi, namun lebih karena kebiasaan masyarakat di perkampungan.

 

“Bukan karena faktor ekonomi masih banyaknya warga yang belum memilik MCK. Tapi, itu faktor kebiasaan dari sejak dulu,” jelasnya.

 

Dirinya pun sudah meminta  Dinkes Kabupaten Serang, untuk terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak buang air besar sembarangan.

 

Tatu Chasanah menambahkan, solusi untuk membangun MCK akan dilakukan secara bertahap, yaitu dengan melakukan arisan. ** Baca juga: Ini Buah Paling Dicari Selama Ramadan

 

“Berdasarkan data dari Dinkes, memang didominasi terkendala materi. Namun itu bisa diatasi secara bertahap. Solusinya, warga melakukan arisan, untuk meringankan biaya untuk pembangunan MCK, dibagi dari pemerintah 50 persen minimal,” pungkasnya. (tmn/din)




Ini Buah Paling Dicari Selama Ramadan

Kabar6-Selain kue basah, kolak, dan camilan manis, salah satu hidangan berbuka puasa yang banyak dicari selama Ramadan adalah timun suri.

 

Seperti dikatakan sejumlah pedagang timun suri di kawasan Mauk, Kabupaten Tangerang, harga timun suri yang dijual bervariasi, mulai dari Rp5.000 hingga Rp10.000, tergantung ukurannya.

 

Diakui Juki, seorang penjual, dirinya sengaja membeli timun suri dari petani, untuk dijual kembali di kawasan Pasar Anyar, Kota Tangerang.  ** Baca juga: Ribuan Personel Polda Banten Amankan Arus Mudik

 

Sementara itu Reni, pembeli timun suri, mengatakan jika dirinya membeli buah yang paling dicari selama Ramadan, untuk dijadikan rujak yang dicampur dengan es dan buah-buahan lain, sebagai menu berbuka puasa.

 

Maraknya penjual timun suri mulai bermunculan semenjak dua hari menjelang Ramadan. (rani)




Ribuan Personel Polda Banten Amankan Arus Mudik

Kabar6-Kepolisian Daerah (Polda) Banten, mengerahkan 1.600 personel untuk mengamankan arus mudik Lebaran 2015 ini.

 

Menurut Kapolda Banten, Brigjen Pol Boy Rafly Amar, pengamanan ini akan dibantu beberapa dinas terkait.

 

“Personel yang akan kita terjunkan sebanyak 1.600 personel dibantu oleh TNI, Dinas Perhubungan, dan juga Dnas Kesehatan,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (19/6/2015). ** Baca juga: Dinas Bimasda Bangun Sambungan Air Warga di Kedaung

 

Dijelaskan Boy Rafly, pengamanan juga akan difokuskan di beberapa titik rawan kemacetan dan keramaian pada H-10 hingga H+10, terutama di Pelabuhan Merak yang rawan akan kejahatan, baik di atas kapal maupun di wilayah pelabuhan.

 

“Kita tempatkan personel di beberapa titik rawan kemacetan, keramaian terutama menjaga kemanan di Pelabuhan Merak dari pembiusan dan copet, tempat wisata mulai dari Anyer, Labuan, Carita dan tempat tempat ziarah yang kerap ramai dikunjungi masyarakat saat Idul Fitri itu diperkuat pengamanan” tegasnya. (Fir)




Dinas Bimasda Bangun Sambungan Air Warga di Kedaung

Kabar6-Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (Bimasda) Kota Tangerang saat ini tengah fokus melaksanakan proses perencanaan pembangunan instalasi sambungan air bagi sebanyak 3.600 rumah warga di Kelurahan Kedaung Wetan dan Kedaung Baru, Kecamatan Neglasari.

 

Kepala Dimasda Kota Tangerang, H. Nana Trisyana, mengungkapkan bahwa pelaksanaan proses proyek yang sedianya akan menelan dana hingga sebesar Rp13 miliar ini, telah memasuki tahapan lelang tender.

 

“Saat ini sudah masuk tahap lelang tender. Pelaksanaanya sendiri dijadwalkan pada bulan Juli. Intinya, target di tahun ini, warga di dua wilayah tersebut sudah dapat menikmati pelayanan air bersih,” ungkapnya kepada Kabar6.Com, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (19/6/2015) sore tadi.

 

Kemudian, kata dia, setelah pengerjaan instalasi itu selesai, tentu proses pengoperasiannya dikelola oleh pihak Perusahaan Air Minum Daerah Tirta Benteng (PDAM TB). ** Baca juga: Ramadan, Banyak Kursi Kosong di Humas Pemkab Tangerang

 

“Total sambungan itu paling tidak akan mengcover seluruh KK (keluarga) di dua wilayah tersebut atau persentasenya adalah 100 persen. Jadi teknis pengerjaannya adalah, pemasangan pipa distribusi dengan total panjang 8 KM, pipa retikuilasinya 15 KM, serta pipa sambungan rumah. Dan semua itu tercatat sebagai penyertaan modal dari Pemkot Tangerang,” pungkasnya. (ges)




Ramadan, Banyak Kursi Kosong di Humas Pemkab Tangerang

Kabar6-Hari kedua ramadan, masih banyak ditemukan bangku pegawai negeri sipil (PNS) di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, yang kosong, Jumat (19/6/2015).

Salah satunya, ruangan bagian Hubungan Masyarakat (Humas) di Gedung Bupati Tangerang. Nampak, beberapa kursi para pegawai masih kosong dan rapih.

Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemkab Tangerang, Slamet Isbianto mengakui, memang beberapa pegawai masih belum datang dan mengakibatkan, kursi tersebut kosong.

“Emang belom dateng keruangan. Tapi mereka sudah melakukan absen melalui finger point. Mereka juga sudah mengabarkan kalau akan datang ke ruangan agak telat karena, berbagai alasan,” jelasnya, saat ditemui kabar6.com diruangannya, Jumat (19/6/2015).

Namun, Slamet menjelaskan, memang nantinya, ditemukan PNS yang tidak hadir tanpa keterangan (bolos) tentu, akan mendapatkan sangsi seperti, yang diberlakukan. **Baca juga: Program Bupati Zaki Ini Belum Beres.

“Sangsi sementara, mungkin teguran,” imbuhnya.(Shy)




Di Banten, Alquran Saku Laris Manis Saat Ramadan

Kabar6-Seiring dengan datangnya bulan ramadan, penjualan Alqur`an ukuran kecil atau Alquran saku laris manis di Kota Serang, Banten.

“Kebanyakan pembelinya dari luar daerah. Kadang juga berasal dari pemilik toko buku untuk dijual kembali, ada anak-anak pasantren yang kebetulan sedang jalan-jalan ke toko buku ini,” ujar Rani, penjaga toko Tisera di Mall Off Serang, Jum’at (19/6/2015).

Selain Alquran saku, buku-buku agama juga laris selama Ramadan yang sebagian besar untuk disumbangkan lagi. Beberapa jenis buku yang laris manis adalah yang diterbitkan oleh Tiga Serangkai, yaitu Mushaf dan Al Bahiyyah.

“Kita biasanya jualan secara grosir. Dalam sehari biasa menjual 450 Al-quran. Sekarang saja, sudah lebih dari 300 yang terjual. Padahal masih siang” ujarnya.

Jajuli pemilik toko mengatakan, setiap bulan ramadhan biasanya pembeli pembeli dalam jumlah banyak untuk di jual kembali atau diberikan untuk sodakoh kepada masyarakat yang kurang mampu. **Baca juga: Program Bupati Zaki Ini Belum Beres.

Untuk mengantisipasi peningkatan permintaan, pihaknya sudah menyiapkan stock hingga 200 dus. Tiap dus berisi 60 sampai 150 Al-quran, tergantung dari ukuran.

“Harga masih stabil. Kita menjual Al-quran kisaran Rp15 ribu hingga Rp900 ribu rupiah, tergantung ukuran dan kualitas kertanya,” ujarnya.(fir)




Program Bupati Zaki Ini Belum Beres

Kabar6-Program Desa Benderang yang digadang-gadang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, kiranya jalan ditempat.

Faktanya, dari target pemasangan listrik 800 rumah pada tahun 2015, kini baru terealisasi 52 rumah. Artinya, realisasi masih sangat jauh dari target yang ditetapkan.

Demikian diungkap Kepala Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang, Ujang Sudiarto, Jumat (19/6/2015).

“Memang belum berjalan lancar. Saat ini masih dalam tahapan, karena banyak kendala yang dialami. Kami terus melaporkan kondisi yang ada pada Pemkab Tangerang,” ungkapnya.

Dijelaskan Ujang, selain terbentur oleh kurangnya bahan material. Kabel yang digunakan untuk mengaliri listrik dari tiang ke rumah warga, terkadang tidak sesuai. *Baca juga: Program Bupati Zaki Ini Belum Beres.

“Tapi, saya berharap nantinya, program Bupati ini bisa dilaksanakan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kabupaten,” imbuhnya.(shy)




Ini Pasar Takjil Paling Terkenal di Tangerang

Kabar6-Hadirnya Ramadan selalu diiringi berkah yang tiada tara. Salah satu berkah nyata adalah terbukanya peluang dari sisi niaga.

 

Ya, takjil merupakan satu dari sejumlah peluang niaga yang terbuka lebar saat Ramadan.

 

Hebatnya, meski persaingan di bisnis ini begitu ketat, namun peluang niaga takjil seolah tak pernah tertutup.

 

Pantauan kabar6.com, salah satu pasar takjil yang cukup terkenal dan selalu diserbu pengunjung adalah pasar takjil di kawasan Pasar Lama Kota Tangerang.

 

Di sini, aneka menu berbuka puasa pun tersaji lengakap. Mulai dari jenis camilan tradisional, hingga camilan modern. ** Baca juga: Ramadan, Damkar Tangsel Berlakukan Siaga Satu

 

Seperti aneka kue tradisional mulai dari serabi, getuk, lapis legit, gorengan, hingga bolu. Juga aneka kolak seperti pisang, ubi, jongkong, hingga kolak campur, semua tersaji.

 

Dan, salah satu pemicu terkenalnya pasar takjil ini adalah selain rasanya yang mantab, juga harganya yang relatif murah dibandingkan harga takjil di tempat lain.

 

“Setiap Ramadan, saya rutin membeli makanan berbuka ke pasar ini. Mulai dari camilan ringan sampai lauk untuk makan semuanya ada. Rasanya enak, harganya pun terjangkau,” ujar Zahri, salah seorang pengunjung di pasar takjil tersebut.

 

Anda penasaran, silakan mampir langsung untuk menjajal kenikmatan rasa takjilnya.(arsa)




Ramadan, Damkar Tangsel Berlakukan Siaga Satu

Kabar6-Dinas Pemadam Kebakaran (damkar) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), memberlakukan kebijakan Siaga I selama bulan suci Ramadan.

 

Itu karena Ramadan tahun ini bertepatan pada musim kemarau, dan masuk dalam kategori rawan terhadap kebakaran.

 

“Kami imbau warga di Tangsel agar lebih waspada terhadap bahaya kebakaran. Perhatikan kompor dan listrik di rumah masing-masing,” ujar Kepala Dinas Damkar Kota Tangsel, Agus Budi Darmawan, kepada kabar6.com, Jumat (19/6/2015).

 

Agus juga menghimbau warga agar tidak sembarangan menaruh benda yang mudah terbakar. Termasuk saat tengah membakar sampah.

 

“Kalau lagi bakar sampah, jangan ditinggal sebelum api padam,” ujarnya. ** Baca juga: Ramadan, Polisi Ingatkan Ormas di Tangsel

 

Selain itu, Dinas Damkar juga menyiagakan personel standby selama 24 jam, guna menindaklanjuti setiap laporan kebakaran yang masuk.(cep)