1

Lawan Kerut Lewat Lima Cara Sederhana

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Seiring waktu, wajah akan menunjukkan tanda-tanda penuaan. Salah satunya adalah munculnya kerut atau keriput. Kemunculan garis kerut tersebut tentu saja akan mengganggu penampilan.

Bagaimana tips melawan kerut dengan cara sederhana? Dikutip Intisari dari magforwomen.com, berikut uraiannya:

1. Rutin pijat wajah
Memijat wajah secara teratur akan membantu melawan keriput. Pijat wajah dengan krim atau minyak almond menggunakan dua jari lewat gerakan melingkar. Pijat setiap hari akan membantu meningkatkan sirkulasi darah pada wajah, serta mengurangi keriput.

2. Konsumsi vitamin E cukup
Vitamin E berguna dalam perawatan kulit. Antioksidan alami dalam vitamin E akan membantu menjaga kulit terlihat lebih muda serta mampu mencegah garis-garis dan kerutan pada kulit.

3. Diet atau pola makan yang sehat
Memiliki kebiasan makan sehat, dengan memasukkan dua porsi buah-buahan serta sayuran setiap hari akan membantu menghilangkan garis halus pada wajah. Selain itu, kacang-kacangan juga dapat berfungsi dalam hal ini.

4. Mencegah hilangnya kolagen
Salah satu penyebab utama masalah keriput adalah hilangnya kolagen, yang kemudian menyebabkan hilangnya elastisitas dan menghasilkan kerutan. Gunakanlah krim pelembab yang baik serta alami untuk mencegah masalah ini, karena penting juga untuk mencegah kulit kering.

5. Oleskan sunblock secara teratur
Kerusakan akibat matahari dapat menyebabkan keriput dan garis pada kulit. Gunakanlah sunblock secara rutin setiap kali akan pergi keluar, terutama di siang hari. Hal ini untuk mencegah tanda penuaan, termasuk keriput. ** Baca juga: Rutin Jogging Bukan Jaminan Berat Badan Turun

Mudah bukan? Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Idap Kanker, Jessica Sumbangkan Rambutnya

Jessica Melore sumbangkan rambutnya.(nydailynews)
Jessica Melore sumbangkan rambutnya.(nydailynews)
Jessica Melore sumbangkan rambutnya.(nydailynews)

Kabar6-Tidak semua orang mendapat anugerah berupa kesehatan yang prima. Jessica Melore misalnya. Wanita berusia 34 tahun ini telah mengalami serangan jantung dan mengidap kanker untuk ketiga kalinya.

Dikatakan Jessica, kehilangan rambut merupakan pengalaman yang traumatis. Tidak putus asa, ia pun memutuskan memotong dan menyumbangkan rambutnya untuk Free Wigs for Kids, organisasi yang membantu mereka yang berusia di bawah 21 tahun dan harus kehilangan rambutnya akibat penyakit dan kemoterapi.

Jessica terkena serangan jantung parah ketika baru berusia 16 tahun. Dikutip dari Aura, wanita itu harus mengandalkan alat bantu yang berfungsi memompa jantung selama sembilan bulan sembari menunggu transplantasi jantung. Akibat komplikasi pada waktu operasi, kaki kirinya harus diamputasi.

Cobaan masih terus datang, Jessica didiagnosis menderita limfoma non-Hodgkin, kanker yang tumbuh pada sistem limfatik tubuh, ketika duduk di bangku kuliah. Namun ia berhasil melawan penyakit tersebut.

Beberapa tahun kemudian, Jessica mengidap limfoma non-Hodgkin dan kembali mengalahkan penyakit tersebut.

Selepas dari bangku kuliah, ia menjadi pembicara motivasi, berusaha mendorong orang lain untuk melihat sisi positif dari sebuah tragedi. Jessica sendiri mempunyai motto, “Anda bisa memilih untuk hidup dalam ketakutan, atau Anda bisa memilih untuk menjalani hidup Anda.”

Jessica Melore.(nydailynews)
Jessica Melore.(nydailynews)

Ketika dokter mendiagnosisnya mengidap kanker rahim dan menyarankannya melakukan kemoterapi, dia memutuskan untuk menyumbangkan rambutnya selagi bisa.

“Saya tidak merasa dikutuk. Saya merasa beruntung karena saya memiliki kesempatan hidup kedua, ketiga, keempat, dan sekarang kelima, yang tidak banyak diperoleh orang lain.”

Dikatakan, rambutnya adalah bagian dari identitasnya. “Jadi, kenapa bukan saya yang mengambil alih situasi, daripada membiarkan kanker yang melakukannya,” tuturnya seperti dilansir laman Woman’s Day.

Rambut Jessica pun digunting dengan model pixie cut, namun ia juga menerima wig dari gratis dari American Cancer Society wig program.

“Kalian memiliki potensi untuk menginspirasi banyak orang dengan cara membagikan pengalaman dan meningkatkan kedasaran akan pentingnya dana serta penelitian, supaya tidak ada orang lagi yang harus mengalami hal ini,”, demikian pesan Jessica bagi para penderita kanker. ** Baca juga: Tidak Pernah Puas, Burns Lakukan 300 Kali Oplas

Wanita yang sungguh optimis dan selalu bersyukur.(ilj/bbs)




Rutin Jogging Bukan Jaminan Berat Badan Turun

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Setiap orang memiliki cara sendiri untuk mempertahankan bahkan menurunkan berat badan. Salah satunya dengan rutin berolahraga. Nah, olahraga yang sederhana dan mudah dilakukan adalah jogging.

Namun pernahkan Anda merasa meskipun sudah mati-matian jogging, namun berat badan tak kunjung turun? Mengapa hal ini bisa terjadi? Dikutip dari idntimes, berikut penjelasannya:

1. Rutinitas berulang membuat tubuh ‘jenuh’
Jogging setiap hari dengan cara berjalan yang sama dan rute serta jarak tempuh yang sama, akan tubuh menjadi jenuh. Secara tidak disadari, pengulangan rutinitas ini membuat tubuh menjadi terbiasa dan kalori yang terbakar menjadi tidak lagi maksimal.

2. Ritme berjalan berpengaruh besar
Jogging yang efektif menurunkan berat badan adalah dengan ritme berjalan yang cepat dan ritmis. Disarankan untuk berjalan cepat agar hasilnya maksimal.

3. Makan usai jogging
Mengonsumsi makanan ‘berat’ usai jogging justru akan menimbun kalori lebih banyak. Karena itulah Anda disarankan untuk menjalani pola makan sehat.

4. Memakai sepatu yang salah
Meski jogging diharapkan dapat mengurangi berat badan, nyatanya banyak yang merasa tak bisa maksimal karena rasa sakit di kaki saat berjalan. Penyebab utamanya adalah sepatu yang salah entah itu kekecilan, kebesaran atau bantalannya yang kurang empuk untuk menahan tubuh saat berjalan. Akibatnya, Anda akan berjalan lebih lambat dan kalori yang terbakar hanya sedikit.

5. Jangan berlari, mulailah dengan kecepatan sedang
Selama ini kita tertipu dengan anggapan bahwa lari akan membuat lemak lebih banyak dan cepat terbakar. Faktanya, berjalan dengan kecepatan sedang justru lebih baik karena tubuh butuh waktu untuk memproses pembakaran lemak secara bertahap. Awalilah jogging harian Anda dengan pemanasan selama 10 menit pertama untuk membiasakan tubuh terlebih dahulu.

6. Langkah yang besar tidak efektif untuk menurunkan berat badan
Disarankan untuk berjalan dengan langkah pendek-pendek, tingkatkan kecepatannya agar kalori lebih mudah terbakar.

7. Waktu jogging tidak menjamin
Bukan bergantung pada lamanya jogging yang dilakukan, tetapi bagaimana Anda dapat mengefektifkan acara jalan kaki ini untuk membakar lemak. Sebaiknya hitung jumlah langkah menggunakan pedometer. Jogging yang baik untuk kesehatan adalah sekitar lima hingga delapan kilometer per jam. ** Baca juga: Tetap Langsing Meski Libur Panjang

Tidak melulu olahraga, menjalani pola makan sehat pun penting untuk pembentukan tubuh ideal.(ilj/bbs)




Dua Pegawai Honor Dishub Cilegon Positif Benjo

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Dari puluhan pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cilegon yang menjalani tes urine yang digelar BNN, dua diantaranya dinyatakan positif menggunakan bahan jenis obat (Benjo).

Demikian dikatakan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat BNN Kota Cilegon, Chandratika Aire Purwanto, Senin (3/10/2016).

“Kedua pegawai yang dinyatakan positif menyertakan Benjo, juga sudah menyertakan rekam medisnya kepada petugas,” ujar Chandratika.**Baca juga: Pegawai Dishub Kota Cilegon di Tes Urine.

Kedua pegawai dimaksud sedianya berstatus sebagai pegawai honorer, dan masing-masing berinisial GR dan BR.**Baca juga: LIPI: Peneliti Lokal Butuh Dukungan Pemerintah dan Swasta.

Chandratika juga mengaku telah menyerahkan hasil tes urine kepada pimpinan SKPD, untuk diketahui dan diberikan tindakan pembinaan. Guna mengantisipasi terjadinya penyalahgunaan narkoba dilingkungan pegawai.(sus)




LIPI: Peneliti Lokal Butuh Dukungan Pemerintah dan Swasta

Kantor LIPI.(bbs)

Kabar6-Beragam teknologi ditampilkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam pameran di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD Serpong Tangerang, 3 sampai 5 Oktober 2016.

Pameran tersebut merupakan rangkaian kegiatan Sience and Technology Festival (STF) 2016, yang diikuti ratusan peserta dari dalam dan luar negeri.

Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI, Handoko mengatakan, STF diinisiasi sejak 2015 lalu. Kegiatan ini menggabungkan berbagai konferensi dari berbagai peneliti Indonesia dan luar negeri.

“Selama ini, hasil penelitian lokal khususnya bidang teknik masih terbatas yang temuanya diterapkan di industri,” jelasnya, Senin (3/9/2016).

Untuk itu, kata Handoko, perlu komitmen dari sektor industri menjajaki penggunaan hasil penelitian bagi industri mereka. Kemajuan peneliti lokal perlu didukung pemerintah dan sektor swasta.

Hal tersebut sudah diterapkan negara-negara maju di dunia. Sedangkan di Indonesia, untuk pemberian insentif harus didorong pemerintah merangsang peneliti lebih maju.

“Kalau lihat nawacita Presiden sekarang, yaitu membangun dari pinggiran. Potensi itu semuanya ada di daerah. Dalam memberikan insentif pada peneliti dan inovator tidak mungkin dibuat bersaing,” jelasnya.

Handoko memberikan contoh, di daerah melihat fakta di kepulaan Aru, Maluku, terdapat produksi udang besar. Dan, limbah kulit udang berton-ton bisa merusak lingkungan. Padahal jika diolah, limbah itu bisa untuk bahan farmasi kosmetik dan pengawet.

“Diperlukan kerjasama perguruan tinggi daerah dan di Jawa untuk bekerjasama membangun. Karena potensi ada di daerah. LIPI juga mengembangkan pengelolaan limbah pabrik tahu di Sumedang, Jawa Barat. Kegiatan itu jadi pilot project nasional,” terangnya.

Handoko mengharapkan, kegiatan tersebut untuk menjembatani priaktisi, akademisi, mahasiswa dan industri. Pihaknya juga menjajaki industri untuk penggunaan hasil penelitian bagi industri mereka.

Sebab selama ini jumlah penelitian lokal untuk bidang teknik masih sangat terbatas diserap industri. Dibutuhkan komitmen besar dari sektor industri. Mendukung pengembangan riset nasional demi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.

Sementara itu, Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Jumain Appe mengatakan, ajang tersebut mendorong inovator muda berkembang. Menampilkan hasil karya mereka di panggung internasional.

LIPI menunjukkan karya peneliti yang berpartisipasi aktif untuk mendukung pembangunan ekonomi. Tugas pemerintah di kementrian untuk mendukung komersialisasi industri dari hasil penelitian.

Rangkaian acara tersebut  diikuti oleh lebih dari 400 peserta dari dalam dan luar negeri. Para peserta dari luar negeri, antara lain Jerman, Italia, Jepang, Singapura, Zambia, Malaysia, Burkina Faso, Denmark, Rusia, Saudi Arabia, Vietnam, Poland, Amerika Serikat, Inggris, India, China, Algeria, Egypt, Tanzania, Taxila, Australia, Austria, Korea Selatan, Sri Lanka, Thailand, Taiwan dan Nigeria.**Baca juga: Blanko Kosong, 3.000 e-KTP di Kabupaten Tangerang Belum Dicetak.

Sejumlah kegiatan digelar yakni konferensi The 3rd International Conference of Innovative Science and Applied Chemistry (ISAC 2016).**Baca juga: Pemkot Tangsel Dorong Pembentukan KUB.

Kemudian diantaranya juga ada The International Symposium on Frontier of Applied Physics (ISFAP 2016), The 3rd International Conference on Sustainable Energy Engineering and Applications (ICSEEA 2016).

Juga The International Conference on Appropriate Technology Development (ICATDev 2016), Conference on Theoretical Physics and Nonlinear Phenomena (CTPNP 2016), International Symposium on Green Technology for Value Chains (Green VC 2016), The 2016 International Conference on Computer, Control, Informatics and Its Applications (IC3INA 2016), serta The 2016 International Conference on Radar, Antenna, Microwave, Electronics, and Telecommunications (ICRAMET 2016).(yud)




Pemkot Tangsel Dorong Pembentukan KUB

Produk panganan dari UMKM di Kota Tangsel.(yud)

Kabar6-Perkembangan industri kreatif di Tanah Air, kiranya masih jauh tertinggal dibanding dengan negara-negara tetangga.

Sedianya, pemerintah mesti terus mendorong agar kuantitas serta kualitas bidang ekonomi kerakyatan, dapat tumbuh subur menopang peningkatan per kapita.

Demikian dikatakan Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Malik Kuswari.

Dia menjelaskan, saat ini pihaknya sudah membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) diwilayahnya.

Tiap KUB masing-masing beranggotakan 10 orang dengan total kelompok sebanyak 30 dengan jumlah anggota 300 orang. Mereka tersebar di tujuh kecamatan bidikan baru kalangan remaja.

“Ibu Walikota mengharapkan melalui bidik baru kalangan remaja yang dibekali ilmu industri kreatif, dapat melahirkan sebesar 30 persen dari total 300 orang. Tapi kami berupaya mencapai 40 persen,” katanya, Senin (3/10/2016).**Baca juga: Jalan Raya Ciater Langganan Banjir.

Menurutnya, sebuah negara jika ingin maju maka dibutuhkan wira usaha sebanyak 2 persen dari jumlah penduduk.**Baca juga: Ratusan Minimarket “Bodong” di Satpol PP Tangsel.

Saat ini di Indonesia baru ada 1,6 persen, padahal Singapura sudah 7 persen, Jepang sudah 11 persen. Sedangkan untuk tingkat lokal Tangsel, pelaku usahanya bidang industri masih minim sekali.**Baca juga: Blanko Kosong, 3.000 e-KTP di Kabupaten Tangerang Belum Dicetak.

“Di Tangsel kami hitung belum mencapai 1 persen dari jumlah penduduk. Baru nol koma saja. ini yang kami upayakan kedepan,” tambahnya.(yud)




Blanko Kosong, 3.000 e-KTP di Kabupaten Tangerang Belum Dicetak

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Tangerang lagi-lagi harus mengalami kekosongan ketersediaan blanko e-KTP (Kartu Tanda Penduduk Elektronik).

“Ya, sekarang blanko e-KTP kosong lagi, padahal baru dua bulan yang lalu kami menerima blanko,” ujar Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil pada Disdukcapil Kabupaten Tangerang, Dedeh Hadijah, Senin (3/10/2016).

Dedeh menjelaskan, kekosongan blanko e-KTP diperkirakan hingga Mei 2016.

“Kita baru dapat blanko lagi pada tahun depan tapi, dibulan Desember 2016 ini kita akan mengupayakan melakukan proses lelang dengan pihak Kementerian Dalam Negeri supaya tidak ada penumpukan pada e-KTP yang belum dicetak,” terangnya.**Baca juga: Ratusan Minimarket “Bodong” di Satpol PP Tangsel.

Alhasil, kekosongan blanko tersebut membuat 3 ribu e-KTP penduduk Kabupaten Tangerang belum tercetak.**Baca juga: Asmuji: Warga Harus Saksikan Sejarah Kebangkitan Banten.

“Sudah tiga hari sebanyak tiga ribu e-KTP belum kami cetak, sebagai gantinya Disdukcapil Kabupaten Tangerang mengeluarkan surat keterangan perekaman e-KTP. Supaya membantu proses administrasi masyarakat,” jelas Dedeh.**Baca juga: 600 Ribu Warga Kabupaten Tangerang Belum Rekam e-KTP.

Diketahui, pada awal Agustus 2016 lalu, ada sebanyak 20 ribu blanko e-KTP yang diterima Disdukcapil Kabupaten Tangerang. (Shy)




Tolak Kekerasan Pers, Wartawan Banten Orasi di Alun-alun Serang

Aksi wartawan Banten mengutuk kekerasan terhadap pers.(rani)

Kabar6-Puluhan wartawan televisi dan Online yang bertugas di Provinsi Banten, menggelar unjuk rasa mengecam aksi kekerasan terhadap insan pers di beberapa daerah oleh oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Unjuk rasa tersebut digelar tepat di depan Alun-alun Kota Serang, Banten, Senin (3/10/2016).

Dalam aksinya, para wartawan melakukan aksi damai dengan menutup mulut, sebagai simbol pembungkaman oleh oknum aparat TNI yang mengaku dekat dengan rakyat.

Tak hanya itu, wartawan juga melakukan orasi dan membentangkan spanduk yang bertuliskan penolakan dan protes keras terhadap kekerasan terhadap jurnalis.

Kordinator aksi demo, Aimar dalam orasinya mengungkapkan, jurnalis masih mendapatkan kekerasan dalam menjalankan tugasnya. Padahal, tugas jurnalistik dilindungi oleh undang-undang.

“Belum selesai kasus kekerasan wartawan di Sumut, kembali rekan kita juga mendapat kekerasan yang dilakukan oleh oknum TNI di Madiun. Ini membuktikan bahwa kerja wartawan masih belum aman,” ujarnya.

Aimar yang juga menjabat sebagai Ketua IJTI Banten berharap ada sanksi tegas terhadap oknum TNI yang meyerang jurnalis, sehingga kejadian serupa tidak terulang dikemudian hari.**Baca juga: Loyalis Tb Sangadiah Ancam Golput di Pilgub Banten.

“Tindakan kesewenang-wenangan yang dilakukan oknum TNI terhadap insan jurnalis yang melakukan peliputan, sangat tidak beradab dan membunuh nilai-nilai kebebasan pers di Indonesia,” ujarnya.**Baca juga: IJTI Banten Kecam Penganiayaan Jurnalis di Madiun.

Dalam unjuk rasa itu, wartawan Banten menuntut Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo melalui lembaga yang terkait untuk menindak dan menghukum oknum yang terlibat.**Baca juga: Asmuji: Warga Harus Saksikan Sejarah Kebangkitan Banten.

Mereka juga mendesak memerintah secepatnya menghapus TNI dari dalam kota dan mengembalikannya ke fungsi alat pertahanan negara dengan menjaga tapal batas wilayah NKRI.(rani)




Asmuji: Warga Harus Saksikan Sejarah Kebangkitan Banten

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Bank Pembangunan Daerah (BPD) Banten atau Bank Banten akhirnya resmi menjadi lembaga keuangan di Provinsi Banten.

Rencananya, grand launching salah satu anak perusahaan Banten Global Development (BGD) itu akan digelar di pelataran Masjid Agung Banten Lama, 5 Oktober 2016 mendatang.

Komisaris Utama BPD Banten, Asmuji menjelaskan, Kawasan Banten Lama dipilih sebagai lokasi agar dekat dengan masyarakat.**Baca juga: Dindik Tangerang Minta Sekolah Terapkan Aturan Larangan Merokok.

“Kita ingin Bank Banten jadi milik masyarakat. Jadi kita undang semua masyarakat untuk datang dan menyaksikan sejarah kebangkitan Banten,” ungkap Asmuji saat dihubungi melalui telepon genggamnya, Senin (3/10/2016).**Baca juga: Terdakwa Kasus Suap Bank Banten Menangis di Pengadilan Tipikor.

Selain itu, Komplek Masjid Agung Banten Lama sendiri dinilau memiliki kaitan dengan sejarah kejayaan Banten dimasa lalu.**Baca juga: Hore..! Bank Banten Launching 4 Oktober Nanti.

“Dulu kita pernah jaya dalam hal keuangan. Kita punya bank bahkan sampai mata uang sendiri,” ujarnya.(zis)




Ratusan Minimarket “Bodong” di Satpol PP Tangsel

Petugas Satpol PP saat menyegel salah satu minimarket.(Fbi)

Kabar6-Ratusan Minimarket yang ada di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), disegel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat, Senin (3/10/2016).

Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kota ,Tangsel Muhammad Muksin mengatakan, penyegelan dilakukan lantaran ratusan minimarket tersebut tidak memiliki izin alias bodong.

“Minimarket yang disegel ini melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 6 Tahun 2016, tentang Bangunan dan Gedung serta Perda Nomor 4 Tahun 2014, tentang Usaha Perindustrian dan Perdagangan,” ungkapnya.**Baca juga: Molor, Proyek Stadion Utama Tangerang Dijadwal Rampung 2017.

Menurut Muksin, saat ini pihaknya masih melakukan penyegelan tanpa menutup toko. Hal ini dilakukan lantaran Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel masih memberikan tenggang waktu kepada pengelola toko, untuk segera mengurus izin.**Baca juga: Jalan Raya Ciater Langganan Banjir.

“Kami memberi waktu kepada pengelola toko untuk segera mengurus izin atau usahanya akan ditutup,” katanya.(fbi)

**Baca juga: Cuaca Buruk, Harga Ikan Laut di Tangerang Naik.