Mahasiswa UNMA Banten Edukasi dan Latih Ibu-Ibu di Lebak Buat Makanan Tambahan Atasi Stunting
Kabar6-Dalam upaya menekan angka stunting, mahasiswa Praktek Belajar Lapangan (PBL) dan dosen pembimbing Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten menggelar pelatihan pengolahan makanan tambahan (PMT) berbasis bahan pangan lokal di Kampung Kebon Kopi, Desa Gununganten, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak.
Pemberian PMT adalah kegiatan pemberian makanan kepada balita dalam bentuk kudapan yang aman dan bermutu. Kegiatan ini mampu didukung dengan memperhatikan aspek mutu dan keamanan pangan, serta mengandung nilai gizi.
“Kegiatan ini dimulai dengan memberikan edukasi terlebih dahulu mengenai PMT dan bahan pangan lokal seperti apa saja yang cocok dibuat PMT untuk balita,” ujar E. Egriana Handayani, Dosen Pembimbing Lapangan kelompok Gunung Anten Mahasiswa Unma Banten, Sabtu (28/9/2024).
Kegiatan ini melibatkan para kader Posyandu Melati 1 dan ibu-ibu yang memiliki balita disambut antusias. Mereka diajarkan cara membuat PMT yang bergizi dan aman untuk bayi, menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan di sekitar mereka.
“Tujuan edukasi ini adalah sebagai bekal dasar para kader dan ibu-ibu yang mempunyai balita mengenai zat gizi yang baik terkandung dalam PMT serta dapat meningkatkan gizi pada balita,”ungkap Egriana.
Sementara, Ketua PBL 1, Frida Elasjulia mengungkapkan, pelatihan pembuatan menu PMT dari bahan utama yaitu ikan kembung dan jagung dipandu oleh mahasiswa kepada masing-masing dua perwakilan kader Posyandu.
“Menu PMT yang dibuat yaitu nugget ikan kembung dan pudding jagung,”katanya.
Menurutnya, Ikan kembung memiliki banyak manfaat untuk balita, termasuk dapat menjaga kesehatan otak dan kesehatan jantung, selain itu kandungan omega-3 yang terkandung dalam ikan kembung berperan penting dalam perkembangan otak.
“Dan ikan kembung dapat menjadi sumber protein dan energi serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh,”tambahnya .
Selain itu, kata Frida jagung merupakan bahan pangan lokal yang mudah didapatkan sehari-hari di Kampung Kebon Kopi Desa Gununganten, sehingga dapat memudahkan para kader maupun masyarakat yang ingin membuat menu PMT ini kedepannya.
“Diharapkan dengan adanya kegiatan ini mampu menambah pengetahuan dan keterampilan kader dan masyarakat membuat inovasi menu PMT untuk menekan angka kejadian stunting,”tandasnya.(Aep)