oleh

Pada 2100 Mendatang, Populasi Beruang Kutub Diprediksikan Punah Akibat Peningkatan Suhu di Bumi

image_pdfimage_print

Kabar6-Peningkatan suhu yang terjadi di Bumi, tidak hanya menjadi masalah bagi manusia, juga mempengaruhi populasi beruang kutub. Bahkan, hewan predator ini diprediksi bisa mengalami kepunahan.

Mencairnya es kutub karena peningkatan suhu, dapat memicu kelangkaan makanan bagi beruang kutub hingga mati kelaparan. Penelitian yang diterbitkan di Nature Climate Change, melansir iflscience, memperkirakan bahwa tanpa intervensi populasi beruang kutub dapat menghilang sepenuhnya pada 2100. Karena itulah, para ilmuwan mendorong upaya yang lebih besar untuk mengekang emisi karbon dengan cepat.

Umumnya, beruang kutub memangsa anjing laut karena lemaknya berfungsi sebagai sumber yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi kondisi atau suhu es di Kutub Utara. Nah, untuk memburu anjing laut, beruang kutub membutuhkan es agar dapat menjaga dirinya tetap tersembunyi saat sedang mengintai.

Dalam beberapa tahun terakhir, es laut Kutub Utara telah mencair secara drastis karena suhu pemanasan sebagai akibat dari perubahan iklim. Dampaknya, beruang kutub dipaksa kembali ke tanah di mana tidak banyak sumber makanan yang bisa dimakan.

Semakin lama, beruang kutub tidak mendapatkan makanan yang layak, sehingga semakin rendah persediaan lemak, yang kemudian melewati ambang batas. Jika para induk beruang kutub tidak bisa menghidupi diri mereka sendiri, anak-anak beruang kutub pun terancam.

Demi mengetahui ambang batas beruang kutub, ilmuwan utama bernama Péter Molnár dan rekannya, menggunakan model anggaran energi dinamis untuk menetapkan kebutuhan energi beruang kutub saat puasa dan pada tahap kelaparan, seperti apa yang akan menyebabkan kematian anak-anak serta induk beruang kutub.

Informasi ini dikombinasikan dengan Earth Systems Model yang menggunakan data sebelumnya untuk memprediksi jumlah hari bebas es di wilayah tersebut.

Hasilnya, ambang batas akan dilampaui untuk 13 subpopulasi beruang kutub, mewakili 80 persen dari seluruh populasi. Para ilmuwan memperkirakan ini dapat mengarah pada kepunahan spesies di pergantian abad.

Meski begitu, ketika pemodelan dijalankan kembali dalam skenario emisi sedang (RCP4.5), lebih banyak subpopulasi yang mampu bertahan. Hal ini menunjukkan harapan bagi spesies di luar pada 2100.

Para ilmuwan mengatakan, model tersebut terbatas untuk membuat prediksi karena data anggaran energi yang memadai tidak tersedia untuk beberapa subpopulasi beruang kutub. ** Baca juga: NASA Gelar Kompetisi Pengangkut Debu Bulan Berhadiah Rp2,6 Miliar

Namun hasilnya menekankan perlu tindakan mendesak untuk mengubah iklim dan menghentikan pencarian es laut sebelum mendorong kepunahan bagi beruang kutub.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email