oleh

Ortu Pasien BPJS Sebut Anaknya Ditelantarkan RS Awal Bros

image_pdfimage_print

Kabar6-Bukan rahasia umum, bila tidak sedikit pasien pemegang kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), yang kecewa dengan layanan pihak rumah sakit.

Seperti kisah yang dialami pasien bernama Gibran Syahputra (3), anak dari Feri Syahputra, warga Kawidaran, RT 15/05, Desa Cibadak, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.

Feri Syahputra menuding, bila putranya ditelantarkan hampir 10 jam di Rumah Sakit Awal Bros, Cikokol, kota Tangerang‎.

Tudingan itu berawal ketika Feri memeriksakan anaknya ke puskesmas terdekat dengan keluhan sakit saat kencing.

Diagnosa awal anak Feri menderita penyakit Phimosis atau penyempitan kulit penis sehingga tidak bisa kencing.

Pihak puskesmas menyebut, bila Gibran harus dioperasi melalui doketer spesialis bedah anak, dan puskesmas merujuknya ke RS Awal Bros Cikokol.

Merujuk jadwal yang tertera pada website RS tersebut, dokter bedah anak jam 10.00 WIB, maka kemarin pagi Feri langsung datang ke Awal Bros untuk mendaftar.

Dari keterangan petugas, dokternya ada perubahan jadwal jam 16.00 WIB. Ia menunggu di rumah sakit ini sampai waktu yang disebutkan.

Tapi, setelah itu, petugas bilang bahwa dokter Alif sedang cuti hingga 2 Juli mendatang. Setelah ditanyakan, kiranya ada dokter pengganti, yakni Dokter Iskandar pada pukul 18.30 WIB.

“Saya merasa dibohongi oleh pihak rumah sakit, pertama ia memasang jadwal pukul 10.00 WIB. Setelah saya daftar, saya harus menunggu hingga jam 4 sore. Kenyataannya saya harus kembali menuggu hingga pukul 18.30 WIB,” ungkap Fery.

Dan, hal yang sangat disesalkan Fery adalah, setelah pukul 18.30 WIB, dokter Iskandar ternyata tidak kunjung datang. Feri pun kembali menanyakan kepada petugas manajemen rumah sakit Awal Bros.

Mirisnya, pihak rumah sakit itu hanya menyebut jika dr. Iskandar masih ada operasi di rumah sakit lain.

“Parahnya lagi, meski saya sudah menunggu di depan ruang operasi dari jam 4 sore, para petugas rumah sakit ini malah meninggalkan kami tanpa memberikan penjelasan. Anak saya kan sedang sakit, kok ditelantarkan seperti ini,” keluh Fery.

Pria paruh baya itupun berencana mengadukan masalah penelantaran pasien BPJS ini ke DPRD Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang, serta ke Dinas Kesehatan Kota dan Kabupaten Tangerang.

Feri berharap, petugas rumah sakit dimanapun tidak lagi meremehkan pasien yang harus mendapat pelayanan medis, apalagi sampai menelantarkan pasien seperti yang dialaminya. **Baca juga: Ini Tips Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut Ala RSU Tangsel.

“Saya kecewa, karena nasib anak saya harus seperti ini,” terang pegawai Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Tangerang ini.(agm)

 

Print Friendly, PDF & Email