oleh

Operator Desa di Kabupaten Tangerang Keluhkan Biaya Pelatihan Peningkatan SDM 70 Juta

image_pdfimage_print

Kabar6-Sejumlah operator dan pendamping desa keluhkan biaya pelatihan peningkatan sumber daya manusia (SDM) lembaga kemasyarakat desa yang digelar oleh lembaga riset, pemberdayaan institute for development of economic and social empowerment (Indes) dengan asosiasi perangkat desa seluruh indonesia (Apdesi) Kabupaten Tangerang.

Pasalnya, disetiap Desa diwajibkan mengikuti pelatihan tersebut dengan membayar Rp70 juta yang dananya berasal dari alokasi dana desa (ADD).

Namun demikian, operator desa dan pendamping desa tidak bisa berbuat banyak. Akhirnya biaya tersebut dianggarkan melalui alokasi DD oleh mereka.

“Jika dikalkulasikan, Rp70 juta per desa, sebanyak 243 desa se-Kabupaten Tangerang hasilnya sekitar Rp17 Miliar lebih. Masa biaya pelatihan sebesar itu,” ungkap Irwan, dirinya berkenan disebut, yang merupakan salah seorang pengurus Badan Usaha milik Desa (Bumdes) di Kabupaten Tangerang, Sabtu (21/9/2019).

Irwan mengaku merasa ada kejanggalan dan keanehan terhadap pelaksanaan pelatihan yang memakan ADD puluhan juta setiap desa itu.

“Tahun 2018 sudah dilaksanakan, setiap desa diminta Rp5 hingga Rp7 juta untuk pelatihan pengurus Bumdes. Namun tahun ini, diminta Rp70 juta per desa,” ucapnya.

“Tahun ini dijadwalkan untuk pengurus karang taruna, perlindungan masyarakat (linmas), lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM), dan pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK),” pungkasnya.

Pelaksanaan pelatihan akan dilaksanakan Oktober mendatang, di salah satu hotel di Bogor, Jawa Barat. Dan Pemdes (pemerintah desa-red) sudah menganggarkan biaya sebesar Rp 70 juta dari Alokasi DD untuk pelatihan tersebut.

**Baca juga: LSM GPL Sebut Pembelian Lahan SMPN 3 Kemiri Sarat Korupsi.

Terpisah, Kepala Desa (Kades) Bantar Panjang, Kecamatan Tigaraksa, Jejen membenarkan, dengan adanya pelatihan pengurus kelembagaan masyarakat desa.

Namun, Jejen enggan meyebutkan biaya untuk pelatihan tersebut. “Jika tentang biaya itu operator desa yang tahu,” pungkasnya.(Bam)

Print Friendly, PDF & Email