oleh

Omset Nelayan Rajungan di Tangerang Menurun Drastis

image_pdfimage_print
Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Nelayan Rajungan dan Kerang di Desa Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, kini mengalami penurunan hasil tangkapan. Itu disebabkan banyaknya polusi dan limbah industri.

Nimin, salah seorang nelayan mengatakan mengatakan, sejak lima bulan terakhir penghasilan mereka, khususnya nelayan rajungan dan kerang menurun drastis. Hal ini lantaran tangkapan rajungan dan kerang tak banyak lagi.

“Sekarang sudah banyak polusi dan limbah pabrik. Tangkapan jadi sedikit,” paparnya, Kamis (6/10/2016).

Nimin sendiri mengaku sudah puluhan tahun menjadi nelayan rajungan dan kerang. Kesehariannya, dia dibantu orangtua dan saudaranya untuk membersihkan hasil tangkapan sebelum dijual.**Baca juga: Polresta Tangerang Buka Posko Korban Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

“Akibat tangkapan sedikit, harga rajungan pun melonjak. Kini, rajungan menjadi Rp36 ribu dari Rp20 ribu. Kepiting dari harga Rp90ribu menjadi Rp100 ribu. Sedangkan kerang hijau naik dari harga Rp7 ribu menjadi Rp10 ribu,” ujarnya.**Baca juga: Waspada Konflik, Polda Banten Terjunkan Tim Cyber Patroli Internet.

Nimin juga mengakui jika nelayan rajungan di desanya banyak yang tidak tidak memiliki modal. Lantaran, di desanya hingga kini tidak memiliki koperasi simpan pinjam.**Baca juga: Jambret HP Balita, Acil Dihajar Warga Kronjo Tangerang.

“Yah kami berharap pemerintah membantu nasib para nelayan di sini,” tambahnya.(rani)

**Baca juga: Jack Rela Rogoh Kocek Rp333 Juta Demi Mirip David Beckham.

Print Friendly, PDF & Email