oleh

Obat Sirup Dilarang, Orangtua Bisa Lakukan Ini untuk Redakan Demam dan Bapil pada Anak

image_pdfimage_print

Kabar6-Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menginstruksikan agar apotek maupun tenaga kesehatan tidak menjual atau meresepkan obat sirup menyusul banyak kasus gagal ginjal akut pada anak.

Tak ayal, kondisi ini membuat orangtua khawatir sekaligus kebingungan lantaran obat sirup menjadi jenis obat yang diberikan orangtua pada anak untuk meredakan demam, batuk dan pilek.

Wakil Ketua Bidang Kesehatan, Perempuan dan Anak, DPD PDI Perjuangan Banten dr. Juwita Wulandari menuturkan, di tengah larangan pemerintah mengkonsumsi obat sirup, orangtua bisa melakukan penanganan dengan terapi non farmakologi untuk mengatasi demam pada anak.

“Orangtua bisa melakukan kompres dengan air hangat, banyak istirahat baring, asupan makanan sehat dan cukupi asupan cairannya,” kata Juwita saat berbincang dengan Kabar6.com, Minggu (23/10/2022).

Sementara untuk meredakan batuk dan pilek, Juwita menyarankan orangtua bisa menjemur anak di bawah sinar matahari pada pagi hari. Sinar matahari bisa menghangatkan badan si kecil dan membuat lendir dan batuk berkurang.

“Sinar matahari bagus untuk kesehatan tubuh, terutama bagi anak-anak. Berjemur di bawah jam 9 ya sekitar 10-15 menit cukup kok,” ujar Juwita.

Meski belum diketahui pasti apakah obat sirup menjadi penyebab gagal ginjal akut pada anak, Juwita tetap menyarankan orangtua untuk mengkuti imbauan pemerintah.

“Untuk kebaikan hindari dulu, kalau pun memang demam pada anak sudah sangat tinggi sampai yang mengkhawatirkan maka segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk dapat penanganan,” ucap dia.

**Baca juga: Oknum Guru SD Diduga Setubuhi Anak Sendiri di Lebak, Polisi Ungkap Motifnya

Dokter yang berpraktek di Kampung Tungku, Desa Pasar Keong, Kecamatan Cibadak, Lebak ini mengaku, semenjak penggunaan obat sirup dihentikan sementara, ia hanya memberikan obat puyer atau serbuk.

“Memang memakan waktu ya untuk mempersiapkan, tapi di saat kondisinya seperti ini ya kita harus ikuti dan paham karena ini kan untuk kebaikan kesehatan anak,” katanya.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email