oleh

Ngeri! 3 Suku Pemburu Kepala yang Disebut Paling Kejam di Dunia

image_pdfimage_print

Kabar6-Anda mungkin pernah menyaksikan film, mengisahkan tentang suku pedalaman yang memiliki tradisi memenggal kepala milik musuhnya saat memenangkan peperangan. Nyatanya, hal itu tidak hanya terjadi di film, tapi ada dalam dunia nyata.

Beberapa kelompok atau suku, menargetkan kepala musuhnya sebagai cenderamata usai berperang. Melansir beberapa sumber, ini tiga suku pemburu kepala yang disebut paling kejam di dunia:

1. Suku Igorot, Filipina
Suku Igorot biasanya memburu kepala dengan didasari oleh berbagai alasan. Mulai dari perebutan kekuasaan, persembahan untuk musim panen, sebagai tumbal untuk kesehatan, hingga sebagai seserahan saat upacara pernikahan.

Namun tidak sembarang orang boleh melakukan ritual perburuan kepala. Hanya para prajurit yang sudah ikut berperang atau memenangkan duel dengan lawannya yang diperbolehkan melakukan ritual ini.

Prajurit ini biasanya ditandai dengan sebuah tato bernama Chaklag yang merupakan simbol seorang headhunter. Pada saat memenggal kepala buruannya, suku Igorot biasanya menggunakan senjata tradisional mereka yang bentuknya menyerupai kapak besar.

Suku Igorot percaya semakin banyak kepala yang berhasil dipenggal, semakin kuat pula kekuatan magis yang dimiliki. Kepercayaan ini membuat suku Igorot dikenal sebagai suku yang senang berperang.

Dalam buku berjudul ‘The Bontoc Igorot’ yang ditulis oleh Albert Ernest Jenks pada 1905, dikisahkan bahwa peperangan yang dilakukan oleh suku Igorot bisa berlangsung beberapa jam hingga satu hari penuh.

Perang baru benar-benar akan berhenti apabila kedua belah pihak sudah puas dengan jumlah kepala yang mereka penggal. Jumlah kepala yang dipenggal pun bervariasi, mulai dari satu hingga lusinan, tergantung seberapa dalam dendam antara kedua suku.

Seiring waktu, serta masuknya pengaruh ajaran Kristen ke Filipina, praktik perburuan kepala ini sudah mulai ditinggalkan. Suku Igorot pun kini mulai mencoba untuk mengubah pola pikir mereka yang akhirnya secara bertahap meninggalkan praktik penggal kepala tersebut.

2. Suku Shuar, Peru dan Ekuador
Suku Shuar berada di wilayah Amerika Selatan. Mereka tinggal di bagian terpencil dari hutan Amazon yang ada di dua negara, yakni Peru dan Ekuador. Kabarnya, suku Shuar memiliki struktur masyarakat yang cukup kompleks dan dikenal dengan berbagai macam ritual uniknya.

Beberapa di antaranya adalah ritual kedewasaan para remaja pria yang diwajibkan untuk melakukan perjalanan bersama dengan ayah atau paman selama beberapa minggu menuju ke tempat air terjun yang dikeramatkan.

Selama perjalanan, para remaja dari suku Shuar hanya diperbolehkan untuk mengonsumsi air perasan tembakau yang dipercaya mampu membuat mereka kuat dan siap untuk bertempur di medan perang.

Nah, suku Shuar mulai memburu kepala manusia dan mengawetkannya guna dijadikan sebagai sebuah jimat yang disebut dengan tsantsa. Selain digunakan sebagai jimat, tsantsa juga sering dianggap sebagai lambang supremasi di kalangan suku Shuar.

Semakin banyak orang yang memiliki tsantsa, maka semakin tinggi pula kedudukan yang dimiliki orang tersebut. Proses pengawetan kepala ini ternyata pernah diabadikan oleh seseorang bernama Edmundo Bielawski pada 1965. Rekaman ini menjadi satu-satunya yang pernah didokumentasikan terkait ritual mengerikan suku Shuar.

3. Suku Aztec, Meksiko
Suku Aztec gemar mengoleksi kepala dari musuh-musuh yang telah dikalahkan. Kepala-kepala ini kemudian mereka kumpulkan dalam sebuah rak kayu bernama tzompanti. Agar kepala dapat diletakan di tzompanti, biasanya kepala yang telah dipenggal akan diberi lubang agar bisa dimasukkan ke tiang penyangga yang ada di tzompanti tersebut.

Praktik mengerikan ini dipercaya telah berlangsung sejak abad ke-7 atau 13 Masehi. Berdasarkan catatan Fray Diego Duran dan Bernard Ortiz de Montellano, ditemukan setidaknya 60 tengkorak manusia di sebuah kuil yang bernama Tenochtitlan.

Seluruh tengkorak tersebut tertata sangat rapi dalam tzompanti raksasa yang disebut dengan Hueyi Tzompantli. Catatan dari kedua orang di atas juga menyatakan jika sedikitnya terdapat lima buah Hueyi Tzompantli di dalam kompleks kuil Tenochtitlan. ** Baca juga: Unik, Tradisi Setelah Kematian dari 3 Negara

Hii…(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email