oleh

Nestapa Pedagang Pasar di Plaza Ciputat Tunggak Retribusi Lapak Disegel

image_pdfimage_print

Kabar6-Selama menempati lapak-lapak relokasi para pedagang Pasar Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tidak bisa bayar retribusi. Alasan mendasarnya karena lokasi Plaza Ciputat sepi pengunjung.

“Jadi karena mereka enggak bayar jadi tempatnya disegel,” kata Kepala Perkumpulan Pedagang Pasar Ciputat, Yuli Sarlis di Balai Kota Tangsel, Selasa (8/2/2022).

Ia menyebutkan, per bulan setiap pedagang yang menempati kios dikenai retribusi sebesar Rp 300 ribu. Nilai itu belum termasuk biaya listrik.

Sedangkan retribusi non kios per bulan Rp 175 ribu. “Tapi dikarenakan plaza itu sepi. Jangan kan untuk bayar retribusi, buat makan aja susah,” ujar Yuli.

Kondisi tersebut, menurutnya, membuat banyak rekan sejawatnya kesulitan membayar retribusi. Bahkan tunggakan uang retribusi sampai menumpuk hingga mencapai jutaan rupiah.

Pemicu sepinya pengunjung mereka yakini karena merasa malas dan atau repot harus ke atas area Plaza Ciputat. Pembeli lebih suka belanja di area Haji Usman hingga kantor pos.

Oleh karena itu, lanjut Yuli, para pedagang mendesak segera direlokasi lagi ke tempat asal. Mulanya pedagang dijanjikan hanya delapan bulan lamanya menempati Plaza Ciputat selama bangunan pasar tradisional direvitalisasi.

**Baca juga: Lebak Satu-satunya Daerah di Banten Berstatus PPKM Level 2, Begini Penjelasan Satgas

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Namun kenyataannya molor sampai hampir dua tahun. “Tuntutannya itu aja, enggak banyak. Kami enggak akan minta neko-neko, cuma pengen cari makan aja,” lirihnya.

Sebelum bulan puasa pedagang ngotot pindah ke tempat asal. Sebab mereka mesti berbenah lapak anyar, belanja barang sambil sosialisasi ke pelanggan. “Jadi kalaupun bulan puasa kami tidak mau,” tambah Yuli.(yud)

Print Friendly, PDF & Email