oleh

Nelayan Penemu Jenazah Penyelam Tiongkok Merasa Tertipu Sayembara

image_pdfimage_print

Kabar6- Ciliang (52), nelayan Bengkunat, Lampung yang menemukan penyelam bernama Nam Wang Bingyang dalam kondisi tewas merasa tertipu dengan sayembara senilai USD 50 ribu.

Nam merupakan Warga Negara Tiongkok yang menyelam di perairan Pulau Sangiang, Kabupaten Serang, Banten, kemudian hilang. Keluarga saat itu mengeluarkan sayembara bagi yang menemukan akan mendapat imbalan uang.

“Waktu menemukan sampai saat ini tidak ada keluarga yang datang ke rumah saya, ngobrol dengan saya. Kami menganggap itu benar ada sayembara. Kalau (sayembaranya) bohong, silahkan keluarga (Nam) datang ke kampung saya dan berbicara ke warga, nelayan, bahwa (sayembara) itu bohong, atau hoax,” kata Ciliang, ditemui disalah satu rumah makan di Kota Cilegon, Banten, Rabu (05/02/2020).

Ciliang pun kini harus mengungsi ke Tangerang, karena dia di anggap telah menerima uang sayembara itu dan tidak membaginya kepada nelayan yang lain, yang telah membantunya mengevakuasi WN China tersebut ke daratan. Sedangkan anak istrinya masih tetap berada di Lampung.

**Baca juga: Begini Isi Sayembara Pencarian Dua Penyelam Tiongkok Yang Hilang di Pulau Sangiang.

“Saya merasa tertipu, di Bengkulat (Lampung) itu merasa dikucilkan, karena di anggap membohongi nelayan yang lain. Sampai saat ini saya belum nerima duit (hadiah sayembara). Saya tinggal di Tangerang, menumpang di kerabat sementara ini,” terangnya.

Ciliang mengaku hingga kini belum berkomunikasi dengan keluarga korban, untuk menanyakan kebenaran sayembara tersebut. Namun dia meyakini kebenaran sayembara tersebut, lantaran sudah ramai beredar di berbagai pemberitaan media massa.

**Baca juga: Jenazah Diduga Penyelam Hilang Ditemukan Nelayan di Perairan Lampung Pagi Tadi.

Ciliang bersama rekannya pun bingung harus mengkonfirmasi kebenaran sayembara itu kemana. Dua berharap ada keluarga korban, kedutaan besar (Kedubes) atau pihak berwenang yang bisa menjelaskan masih sayembara tersebut.

“Kami tidak pernah menghubungi (keluarga). Saya juga berfikir dari mana saya dapat uang itu. Saya belum tahu nomor kontak (keluarga) nya,” jelasnya. (Dhi)

Print Friendly, PDF & Email