Kabar6-Sistem pengolahan limbah rumah tangga di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendapat perhatian dari utusan negara sahabat. Seperti halnya hadirnya delegasi dari Madagaskar, Afrika Selatan yang ingin belajar cara mengelola bank sampah.
Rombongan tamu yang dipimpin oleh Randrianarisoa Hoby, istri dari Walikota Ivato, Madagaskar. Para wanita kulit hitam itu bertandang ke lokasi Bank Sampah Gotong Royong RW 07 yang selama ini dikelola warga komplek perumahan Departemen Agama.
“Kami ingin mempelajari beberapa hal yang ada di Tangsel. Termasuk cara mendaur ulang sampah,” ungkap Princy, perwakilan sekaligus penerjemaah asal Madagaskar di Bambu Apus, Kecamatan Pamulang, Selasa (23/10/2018).
Menurutnya, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu. Pemerintah Kota Ivato kedepannya berkeinginan kelompok-kelompok warga di Madagaskar mau membentuk serta mengoperasikan bank sampah.
Meskipun, Princy bilang, ada perbedaan karakteristik jenis limbah rumah tangga yang dihasilkan antara di Kota Tangsel dengan Ivoto. “Karena di sana (Madagaskar) jarang sekarang kopi sachet. Namun banyak yogurt dengan bungkus plastik,” terangnya.
Pada kesempatan lawatan, para rombongan wanita negro tersebut tampak serius melihat beragam model hasil kerajinan tangan buatan kader Bank Sampah di Kota Tangsel. Diantaranya produk berbentuk tas, vas bunga, tempat tissue dan lain sebagai sebagainya yang membuat mereka tertarik.
Semua jenis produk hasil industri kreatif itu terbuat dari sisa limbah rumah tangga. Seperti, bekas plastik kemasan kopi sachet, kertas koran, dan barang tekstil yang sudah tak terpakai.**Baca juga: PKS Optimis Menangkan Suara di Banten.
Masyarakat umumnya kerap masih menganggap bahwa limbah rumah tangga sebagai sampah. Padahal, jika mau menekuni bisnis industri kreatif, limbah hasil rumah tangga bisa diolah menjadi produk kerajinan tangan. Bahkan produknya punya nilai ekonomis, daya jual di pasaran cukup menggiurkan.(yud)
