oleh

NASA Gunakan Teknologi Panel Surya dan Polutan untuk Temukan Alien

image_pdfimage_print

Kabar6-Sekelompok peneliti mendapatkan hibah dari NASA untuk mengembangkan pendekatan baru dalam pencarian intelijen ekstraterestrial (SETI), dengan mencari bukti aktivitas teknologi.

Profesor fisika dan astronomi di University of Rochester bernama Adam Frank, melansir Iflscience, mengatakan bahwa SETI selalu menghadapi tantangan. Frank menyebut, sebagian besar pekerjaan sebelumnya dalam pencarian kehidupan alien berfokus pada dua aspek. Pertama, biosignatures yang merupakan indikator langsung kehidupan seperti mikroba. Kedua, sinyal radio yang dianggap bisa menjadi kesamaan yang dihasilkan oleh banyak bentuk kehidupan alien yang cerdas.

Pendekatan baru adalah untuk mencari ‘technosignatures’ yang merupakan indikator aktivitas teknologi. Meskipun luasnya potensi teknologi alien sangat besar, Frank menegaskan, hanya ada begitu banyak bentuk energi di alam semesta dan alien bukanlah sihir.

Para peneliti akan memulai dengan dua tekhnologi spesifik, panel surya dan polutan. Mencari bukti penggunaan tenaga surya masuk akal karena bintang adalah beberapa sumber energi terbesar di alam semesta, sehingga kemungkinan ras alien yang maju akan memanfaatkan kekuatan ini dengan cara tertentu.

Dimungkinkan untuk mendeteksi indikator seperti cahaya yang dipantulkan dari panel surya, akan memiliki sifat tertentu yang akan membuatnya dapat diidentifikasi.

Sementara untuk polutan, dapat mengidentifikasi komposisi kimia dari atmosfer planet ekstrasurya, sehingga mencari atmosfer ini untuk bukti polusi akan menunjukkan keberadaan industri dan teknologi.

Keberadaan gas buatan seperti kloroflourokarbon (CFC) bisa dicari, yang dulu digunakan di Bumi sebagai pendingin dan aerosol, dan yang tidak terjadi secara alami.

Melalui hibah ini, tim akan mulai dengan mengidentifikasi gelombang panjang gelombang di mana anda mungkin menemukan bukti dari dua teknologi tanda tangan, yang dapat digunakan saat menyelidiki planet ekstrasurya.

“Harapan saya adalah bahwa, dengan menggunakan hibah ini, kami akan mengukur cara-cara baru untuk menyelidiki tanda-tanda peradaban teknologi asing yang serupa atau jauh lebih maju dengan kita sendiri,” kata Avi Loeb, Profesor Sains di Harvard.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email