oleh

Nah Loh, Restoran Ini Tolak Pelanggan Berbau Badan & Perokok Berat

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Setiap restoran tentu memiliki peraturan sendiri, yang salah satunya bertujuan untuk memberikan kenyamanan kepada para pelanggan. Nah, jika ingin bersantap di restoran Kyobashiya Curry, Tokyo, sepertinya Anda harus mandi terlebih dahulu.

Ya, dilansir laman RocketNews24, restoran yang berlokasi di kawasan Chuo Ward itu menolak pelanggan yang punya aroma tubuh tak sedap, termasuk mereka yang merupakan perokok berat.

Tidak tanggung-tanggung, Kyobashiya Curry menempel poster besar bertuliskan, “Pelanggan yang beraroma kuat termasuk mereka yang berbau seperti rokok, dilarang masuk!”

Selain bau rokok, parfum yang menyengat serta bau badan tak sedap juga termasuk larangan di Kyobashiya Curry.

Keunikan lain, dikutip dari uniktapifakta, pelanggan yang makan di Kyobashiya Curry, lalu keluar sebentar untuk merokok, juga dilarang masuk kembali.

Jika melanggar, denda yang harus dibayar sekira Rp370 ribu. Denda tersebut dibayarkan karena pelanggan dianggap mengganggu publik dengan aroma yang tidak sedap.

Bagi masyarakat Jepang yang terbiasa dengan sopan santun, peraturan yang ditetapkan Kyobashiya Curry dianggap kasar. Meskipun demikian, Manager Kyobashiya Curry Tomoyo Yukino berpendapat, peraturan di restorannya penting bagi kenyamanan bersama.

“Kami ingin pelanggan Kyobashiya Curry bisa menikmati hidangan kari secara maksimal, tanpa terganggu aroma lain, seperti rokok, parfum atau bahkan bau badan,” kata Yukino.

Menurutnya, setiap bulan setidaknya ada 30 orang yang ditolak masuk. “Ada banyak yang mengerti peraturan kami, tapi tak jarang juga yang kemudian marah-marah,” sebutnya.

Bagi Yukino, dimarahi konsumen tak jadi masalah besar. “Itu harga yang harus saya bayar demi kenyamanan pelanggan,” ujarnya.

Tidak ada hal yang sia-sia, kerja keras dan komitmen Yukino berbuah manis. Di situs rating kuliner Jepang, Retty, Kyobashiya Curry diberi bintang lima. Sementara di Facebook, restoran tersebut memiliki bintang 4,4 dan di Tablelog, Kyobashiya Curry diberi rata-rata bintang 3,5.

Tentu saja, tak semua konsumen kari di Jepang setuju dengan peraturan Kyobashiya Curry yang dianggap kuno.

“Peraturan itu seperti gimmick yang membuat orang berekspektasi tinggi terhadap rasa makanan. Semoga saja mereka yang datang tidak kecewa,” kata salah seorang pelanggan. ** Baca juga: Pria di Tiongkok Lebih Pilih Boneka Sebagai Teman Hidup?

Setiap peraturan tentu saja memiliki pro dan kontra. Bukan begitu?(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email