oleh

Muncul Iklan di Medsos Ajakan Mencari Harimau Jawa

image_pdfimage_print

Kabar6-Setelah dua bulan belum juga ada kabar terkait dugaan penampakan Harimau Jawa, muncul di media sosial iklan ajakan untuk mencari Panthera Tigris Sondaica.

“Kami juga masih menyelidiki iklan tersebut,” kata Mamat Rahmat, Kepala Balai TNUK, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Selasa (21/11/2017).

Sedangkan Mamat, telah memberangkatkan tim pada Senin, 20 November 2017, untuk mengambil kamera trap yang khusus mengabadikan jika menemukan kehidupan Harimau Jawa di dalam hutan Ujung Kulon.**Baca Juga: Masyarakat Ujung Kulon Yakin Harimau Jawa Belum Punah.

“Tim kami berangkat ke lapangan untuk mengambil kamera trap yang sudah dipasang dua bulan lalu. Semoga mendapat info (Harimau Jawa),” terangnya.

Berdasarkan Paporan Penelitian Hasil Temuan Diduga Harimau Jawa (Panthera Tigris Sondaica) yang ditulis oleh Mumu Muawalah dan disusun tanggal 30 Agustus 2017, tertulis bahwa pada 25 Agustus 2017, sekelompok tim dari Balai TNUK beranggotakan lima orang, Mumu Muawalah (Ketua), Wahyudi, Ganda Saputra, Lili Somantri, dan Parhan melakukan pemantauan banten di padang Gembala Cidaon.

Pada siang hari itu, ditemukan Banteng muda mati di padang gembala yang diperkirakan dimangsa oleh predator macan tutul (Panthera Pardus). Namun salah seorang anggota tim monitoring melihat seekor harimau besar dari atas menara pantau yang di duga anak Harimau Jawa sedang memakan bangkai banteng yang mati dan sempat terdokumentasikan dalam bentuk foto dan video.

Kisah berawal saat petugas bernama M Ganda Saputra melihat seekor harimau dewasa yang di duga Harimau Jawa besar dengan corak warna loreng coklat, kuning, hitam dan putih, ekor panjang ujung melingkar, usai memangsa banteng dan sedang bergerak ke dalam hutan, arah timur, namun tidak terdokumentasikan.

Kemudian pukul 14.55 wib, tim berangkat dari basecamp menuju menara intai dan pada pukul 17.20 wib, petugas melihat banteng berlarian menuju ke banteng yang sudah mati, selama 30 detik terekam kamera seekor anak harimau sedang menyantap banten tersebut. Tak selang berapa lama, hewan yang di duga Harimau Jawa itu tak lagi terpantau kamera karena masuk ke dalam semak belukar ke arah Barat Daya.

Di hari yang sama, Santika, petugas lainnya yang masuk ke dalam grup empat, daerah pengamatan Rawa Nyiur, sekitar pukul 07.15 WIB, mengaku melihat secara langsung seekor Harimau Jawa dewasa di sekitar Rawa Jamang, tapi tidak terdokumentasikan.

Dalam sejarahnya, Ujung Kulon merupakan salah satu habitat hidupnya Harimau Jawa yang telah 67 tahun dinyatakan punah. Namun di habitatnya itu, tak pernah terjadi peristiwa alam yang mampu memusnahkan Harimau Jawa.(dhi)

Print Friendly, PDF & Email