oleh

Munas III GRANAT, Henry Yoso : Seluruh Anggota Harus Tingkatkan Pengabdian

image_pdfimage_print

Kabar6- Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Nasional Anti Narkotika (DPP GRANAT) Henry Yosodiningrat menyerukan kepada seluruh anggota GRANAT di Indonesia agar lebih meningkatkan pengabdian untuk menyelamatkan bangsa dari kehancuran akibat dari peredaran dan penyalahgunaan narkoba dengan semboyan ‘Mengabdi Untuk Bangsa Dengan Semangat Pengabdian Tanpa Batas’.

Hal itu disampaikan Henry Yoso, panggilan akrabnya, dalam pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) GRANAT ke-III di Holiday Inn Bandung, Jumat (16/12/2022).

Munas ke-III GRANAT dengan tema Melalui Munas ke-III Granat Meningkatkan Upaya Untuk Mewujudkan Bangsa Indonesia Yang Sehat, Cerdas dan Terhormat Tanpa Narkoba berlangsung 16-18 Desember 2022.

Dalam pembukaan Munas, turut hadir Ketua Dewan Pembina DPP Granat Komjen Pol (Purn) Togar M. Sianipar dan sejumlah Dewan Pendiri, Dewan Pembina, Dewan Penasihat, Dewan Pakar DPP Granat serta tamu undangan. Sementara dalam kegiatan Munas, dihadiri Pengurus DPP dan Pengurus dari 23 DPD serta 54 DPC dari seluruh Indonesia.

Dilanjutkan Ketum DPP GRANAT Henry Yosodiningrat dalam sambutannya, ia juga mengajak kepada semua pihak, baik pemerintah maupun Granat agar mengedepankan upaya pencegahan dan menciptakan budaya dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa bukan hanya tugas pemerintah, tetapi kewajiban kita semua mulai dari agama hingga keluarga.

“Bagi mantan pecandu yang sudah kembali ke masyarakat agar di fungsikan dan diajak terlibat langsung dalam upaya penberantasan khususnya pencegahan, hal tersebut sejalan dengan rekomendasi sidang tahunan dari Commission on Narcotic Drugs pada tahun 2017,” tambah Henry.

Menurut Henry, sebagai NGO yang selama ini aktif mengikuti berbagai pertemuan internasional pihaknya mempunya obsesi dan berusaha untuk memperjuangkan agar Granat dapat tergabung dalam Zona NGO Komisi and Narkotik Draf (CND) yaitu gerakan pada NGO anti narkoba yang menjembatani komunikasi antara masyarakat dunia dengan PBB.

“Sebagai anggota NGO Drugs, Granat akan memperoleh sertifikasi sebagai penasihat khusus pada dewan ekonomi dan sosial PBB, dengan menyandang setatus sebagai spesial konsultatif, kita akan jadi pembicara dalam sidang PBB, karena PBB membutuhkan suara aktif dari kawasan Asia Tenggara terutama Indonesia,” tutur Henry.

Ia menegaskan, GRANAT bukan LSM tetapi GRANAT adalah ormas dan satu satunya organisasi sejenis di ASIA yang terdaftar di PBB, dalam hal ini di United Nations Office on Drugs and Crime UNODC yang berpusat di Wina Austria.

**Baca juga:Libur Nataru 2022/2023, Garuda Indonesia Siapkan 1,3 Juta Kursi Penerbangan

Sebagai penutup, Henry mengucapkan terima kasih kepada DPD Granat Jawa Barat, yang telah menyelenggarakan Munas ke-III dengan persiapan hanya dalam waktu 33 hari.

Henry menjelaskan Munas ini semestinya dilaksanakan tanggal 28 oktober 2022 tetapi karena adanya Covid 19 sehingga Munas ini baru bisa diselenggarakan pada akhir tahun 2022 ini, setelah sebelumnya ada kesepakatan, seluruh dewan memberikan perpanjangan waktu sampai dapat dilaksanakan Munas dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Sementara itu ketua Organizing Committee (OC) Munas ke-III GRANAT, Wenda Aluwi, ia sempat sangat khawatir atas pelaksanaan Munas ke-III ini, selain waktunya yang sangat singkat, juga menjelang akhir tahun.

“Tetapi Alhamdulillah berkat dukungan dari semua pihak, acara ini bisa terselenggara dengan baik, itu karena kecintaan kita semua kepada Granat,” tutur Wenda.(Tim K6)

Print Friendly, PDF & Email