oleh

MUI Kota Tangerang Serukan Warga Shalat Minta Hujan

image_pdfimage_print

Kabar6-Kemarau panjang yang terjadi mulai memicu kekhawatiran berbagai pihak. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang, mengimbau kepada seluruh warga melaksanakan shalat istisqa (meminta hujan), demi berharap kedatangan hujan tersebut.

“Kami kira ada washilah (jalan) yang ditunjukkan Rasulullah dalam menghadapi musim kemarau ini. Salah satunya dengan shalat istisqa. Kalau itu dianggap perlu oleh ummat, baiknya dilakukan untuk meminta hujan kepada Allah,” jelas Baejuri Khotib, Ketua Dewan Fatwa MUI Kota Tangerang, Kamis (6/9/2012).

Baejuri mengingatkan, masyarakat baiknya mulai melakukan doa secara pribadi-pribadi memohon segera turunnya hujan. Selanjutnya, pihaknya akan mengeluarkan edaran kepada semua tokoh agama di Kota Tangerang untuk menggelar shalat tersebut.

“Kami akan segera keluarkan edaran. Sedangkan MUI sendiri akan melaksanakan shalat ini pada pekan depan,” tuturnya.

Menurut Baejuri, shalat istisqa bisa dilakukan dengan cara, terlebih dahulu diserukan oleh seorang pemimpin seperti ulama, aparat pemerintah atau lainnya.

Tujuannya agar masyarakat berpuasa dan bertaubat meninggalkan segala bentuk kemaksiatan serta kembali beribadah, menghentikan perbuatan yang zalim dan mengusahakan perdamaian bila terdapat konflik.

“Pada hari pelaksanaan, seluruh penduduk diperintahkan untuk berkumpul di tempat yang telah dipersiapkan untuk salat istisqa. Memakai pakaian sederhana, tidak berhias dan tidak pula memakai wewangian,” jelas Edi, tentang shalat yang dilaksanakan dua rakaat, dan disusul dengan dua kali khutbah tersebut.

Sementara itu, Badan Meteorogi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ciputat memperkirakan, musim kemarau yang terjadi tahun ini akan terus berlangsung hingga penghujung Oktober mendatang.

Hal itu dihitung berdasarkan perkembangan iklim, yang dipengaruhi fenomena El Nino mengurangi pasokan uap air dari Samudera Pasifik sebelah timur Indonesia .

“Sebenarnya, musim kemarau kali ini masih cenderung normal, dengan tingkat kepanas antara 33-34 derajat cescius. Hanya saja yang membuat panas adalah, kurangnya pasokan air.

Tapi, perkiraan kami pada awal-awal Oktober akan mulai turun hujan, hal itu dilihat dari grafis awal yang mulai nampak,” jelas Bambang Suryo, Prakirawan Cuaca BMKG Ciputat.

Dia juga meminta kepada masyarakat agar tidak mengkhawatirkan terlalu berlebih soal kemungkinan datangnya musim kemarau yang berkepanjangan tahun ini.

Sebab, hitungan BMKG, diawal Oktober sudah akan ada hujan, meskipun intensitasnya tidak langsung banyak. “Untuk warga daerah ilir, kemungkinan masih akan mendapat pasokan air dari hulu, yang hujannya akan datang lebih cepat,” jelasnya.(iqmar)

Print Friendly, PDF & Email