oleh

Monorel Lebih Tepat Berada Didaerah Wisata

image_pdfimage_print

Kabar6-Wacana pembangunan jalur atas transportasi angkutan massal kereta api monorel di Tangerang bukan kebutuhan mendesak. Pemerintah daerah setempat disarankan agar berpikir ulang karena anggaran yang dikeluarkan tak sedikit.

Demikian disampaikan Pengamat Transportasi dan Infrastruktur Djoko Setijowarno. “Pembangunan monorel harus dikaji secara teknis dan finansial. Monorel lebih cocok untuk transportasi kawasan wisata, bukan perkotaan,” terang Djoko, kemarin.

Misalnya, monorel yang menghubungkan pulau Sentosa dan daratan Singapura dengan tarif 3 dollar Singapura untuk jarak kurang lebih 5 kilometer. Jika monorel tetap di bangun di Jakarta dan Tangerang, maka biayanya akan sangat mahal.

“Kota-kota besar di dunia tidak menganjurkan membangun monorel sebagai angkutan massal perkotaan. Karena daya angkutnya kecil dan kecepatannya rendah. Perlu dipikirkan ulang dan matang membangun monorel sebagai angkutan massal,” kata Djoko.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perhubungan Provinsi Banten, Herdi Jauhari, mengatakan, monorel telah dibutuhkan ibukota dan wilayah penyangga, termasuk di Kota Tangsel.

Daerah pemekaran dari Kabupaten Tangerang ini perkembangan ekonominya telah meningkat pesat sehingga keberadaan monorel diharapkan dapat mendukung.

Langkah awal yang dilakukan, lanjut Herdi, yakni menandatangani nota kesepakatan (MoU) antara pemerintah daerah setempat dengan pihak swasta selaku konsorsium monorel. 

“Monorel tidak bisa mengunakan dana APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) dan dibutuhkan investor,”ujar Herdi.(yud)

Print Friendly, PDF & Email