oleh

Mongolian Death Worm, Cacing Raksasa yang Konon Hidup di Bawah Pasir Gurun Gobi

image_pdfimage_print

Kabar6-Seorang pakar ilmu biologi bernama Karl Shuker pernah mengulas sedikit tentang adanya cacing raksasa di wilayah Gurun Gobi dalam bukunya yang berjudul, ‘The Unexplained: An Illustrated Guide to the Wolrd’s Paranormal Mysteries’.

Dalam buku tersebut, melansir keepome, Shuker memberi nama cacing raksasa tadi ‘Mongolian Death Worm’, dan menggambarkannya sebagai salah satu makhluk paling sensasional di dunia, yang mungkin tersembunyi di antara pasir Gurun Gobi.

“Ia digambarkan menyerupai cacing raksasa yang gemuk, mencapai lebih dari satu meter, berbentuk panjang dan berwarna merah, dengan semacam tonjolan berduri di kedua ujung tubuhnya. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya di bawah pasir gurun. Namun setiap kali ada satu ekor yang menampakkan diri di permukaan, warga lokal buru-buru menjauh darinya,” demikian tulis Shuker dalam bukunya.

Penduduk setempat menyebut cacing itu dengan nama Olgokhorkoi yang bermakna ‘cacing usus raksasa’, sesuai dengan penampilan dari monster tersebut. Menurut legenda yang berkembang, Mongolian Death Worm memiliki beragam cara untuk menghabisi mangsanya.

Salah satunya adalah dengan mengeluarkan cairan beracun yang bersifat korosif dan mematikan. Selain itu, mereka juga memiliki alternatif lain dalam membunuh, yakni dengan menciptakan aliran listrik yang merambat di atas tanah sehingga mangsanya tumbang dalam jarak yang cukup jauh.

Penduduk di luar Mongolia sendiri pertama kali mengetahui keberadaan cacing raksasa tersebut melalui tulisan seorang paleontologis yang bernama Roy Chapman Andrews pada 1926. ** Baca juga: Seorang Pria di India ‘Nyemplung’ ke Sumur Demi Selamatkan Ular Kobra

Dalam tulisan tersebut, Roy mengaku tidak percaya dengan keberadaan cacing raksasa itu. Meski demikian, ia tidak menampik bahwa cerita mengenai keberadaan cacing raksasa ini banyak beredar dan bahkan menjadi legenda masyarakat Mongolia.

Karena cerita yang banyak beredar, maka para peneliti pun memutuskan untuk melakukan observasi lebih jauh tentang keberadaan dari makhluk yang satu ini. Beragam metode pun dilakukan. Mulai dari memasang jebakan hingga metode lainnya.

Sayang, semua berakhir dengan kegagalan. Cerita tentang kebenaran dari eksistensi cacing raksasa ini pun mulai memudar seiring dengan tidak ditemukannya bukti-bukti yang kuat. Lantas apakah cacing kematian Mongolia ini hanyalah sebuah mitos belaka?

Diketahui, Gurun Gobi memiliki iklim kering yang membuat bangkai dari makhluk hidup bertahan lama karena minimnya hewan pemakan bangkai serta didukung oleh lambatnya proses pembusukan yang terjadi di wilayah tersebut.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email