oleh

Mogok Produksi Karena Kedelai Naik, Perajin Tempe: Percuma Lapor Presiden

image_pdfimage_print

Kabar6-Para perajin tempe se-Indonesia akan melakukan mogok memproduksi tempe, hal itu dikarenakan bahan utama tempe yaitu kedelai naik cukup signifikan.

Para perajin tempe mengakui sudah lelah meminta kepada pemerintah, hingga Presiden Republik Indonesia untuk menstabilkan harga kedelai.

Salah seorang perajin tempe di Kampung Tempe Kedaung, Mugiyono menjelaskan, aksi mogok memproduksi tempe ini dikarenakan harga kedelai yang naik cukup signifikan.

“Hampir sebulanan (harga kedelai naik, red). Dari 850 ribu per kuintal menjadi Rp1.150.000 perkuintal, naiknya 300 ribu, bayangin mas,” ujarnya kepada Kabar6.com di Kedaung, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (20/2/2022).

Menurutnya, para perajin tempe sudah beberapa kali mengadu kepada Presiden terkait harga kedelai yang melejit. Namun, Presiden meminta untuk masalah tersebut ditanyakan kepada Menteri Perdagangan.

“Menteri Perdagangan mau ngomong apalagi, percuma kita lapor gini-gini, yang untung itu yang punya kacang sama yang punya duit. Percuma lapor ke Presiden, ke pemerintah,” tuturnya.

Dijelaskannya, mogok memproduksi tempe ini akan dilakukan selama 3 hari, dimulai dari Senin 21 Februari 2022 hingga Rabu 23 Februari 2022.

“Gak mungkin mogok lama, kan kita kerja juga, paling mogok 3 hari, mulai besok sampai Rabu, itu 3 hari gak ada tempe gak ada tahu,” tegasnya.

Menurutnya, dengan naiknya bahan pokok dari tempe dan mogok produksi ini sebenarnya membuat para perajin sangat terdampak dan merugi.

Lanjutnya, dengan perajin tidak memproduksi tempe ini, akan membuat penjual kacang kedelai sangat untung. Karena kedepan, harga kedelai bisa melebihi Rp1.150.000 per kuintal per hari ini.

**Baca juga: Pembelajaran Jarak Jauh di Tangsel Diperpanjang Sepekan

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

“Yang rugi yang produksi, yang untung yang jual kedelai, kita mogok modal juga kemakan, entar beli bahan pokoknya harganya ditinggiin lagi, nanti dibeli-beli juga,” tutupnya.

Dalam pantauan Kabar6.com dilokasi, perajin tempe sudah mulai memberhentikan produksinya hari ini, hal itu terlihat dari kosongnya produksi. Sekarang hanya perajin oncom dan gambus saja yang masih produksi, karena bahan dari ampas tahu masih tersedia.(eka)

Print Friendly, PDF & Email