oleh

Modal Terbatas, Brand Lokal Banten Siap Bersaing Melalui e-Commerce

image_pdfimage_print

Kabar6-Walaupun dalam kondisi keterbatasan modal. Namun, pelaku usaha brand clothing asal Banten tak patah arang. Mereka terus berjuang dalam melakukan pemasaran produknya.

Mereka berharap agar perusahaan e-Commerce dapat melirik dan melakukan kerjasama.

“Serang, Banten, itu kan kurang dilirik sama daerah Jawa atau seberang sana. Mereka kan tahu nya (fashion) Bandung aja. Mungkin e-comerce bisa bantu kita juga,” kata Tian, owner clothing brand Despelwijk, saat ditemui di Kota Serang, Banten, Sabtu (4/5/2019).

Industri kreatif anak muda Banten yang mampu menghidupkan ekonomi remaja, dengan usaha sablon dan tukang jahitnya, baru bisa membuka outlet di beberapa wilayah saja, belum menyeluruh di delapan Kabupaten dan Kota di Banten, lantaran keterbatasan modal.

“Event salah satu cara beriklan yang rasanya sampai saat ini mujarab, untuk saat ini,” jelas Arosadillah, pemilik brand RKLB di tempat yang sama.

Saat ini, clothing lokal Banten masih memasarkan produknya disekitar Tanah Jawara, belum bisa bersaing dengan brand asal Bandung, Jogjakarta sampai Bali.

“Strategic marketing tiap brand berbeda, tentu menjaga kualitas brand dan mengikuti fashion nya,” papar Dede, owner clothing ZTVV.

Pemasaran produk fashion lokal Banten saat ini masih bergantung pada event Banten Indie Clothing, yang diselenggarakan sejak tajun 2014.

**Baca juga: BIC Kampoeng Ramadhan Ke-4 Kembali Digelar Di Kota Serang.

Saat digelar pertama kali, hanya di ikuti oleh 20 brand lokal. Kini, acara yang mirip Jacloth ini, di ikuti oleh sekitar 90 brand lokal asal Bumi Seribu Kyai, Sejuta Santri.

“Komitmen awalnya untuk mewadahi clothing lokal memasarkan produk nya ke masyarakat. Kita ingin brand lokal bisa menasional, juga menciptakan pengusaha baru,” pungkas Adham Adhary, Pembina Banten Indie Clothing (BIC). (Dhi)

Print Friendly, PDF & Email