oleh

Mitos & Faktar Seputar Menstruasi

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Menstruasi adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-Estrogen atau LH-Progesteron. Periode ini penting dalam hal reproduksi.

Beberapa larangan atau hal yang tidak boleh dilakukan wanita selama menstruasi, mungkin sering Anda dengar. Akibatnya, aktivitas sehari-hari menjadi terganggu.

Apa saja sih mitos dan fakta seputar menstruasi? Berikut uraiannya, dikutip dari klikdokter.com:

1. Mitos: jangan keramas saat menstruasi
Faktanya, keramas merupakan aktivitas untuk menjaga kebersihan diri, yang dilakukan secara berkala. Tidak ada hubungan antara keramas dengan menstruasi. Jadi silakan keramas sesuai jadwal Anda

2. Mitos: mengonsumsi minuman bersoda akan mempercepat durasi menstruasi dan berpengaruh pada kadar sakit atau nyeri ketika haid.
Faktanya, tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa minuman bersoda dapat mempercepat durasi menstruasi.

Bahkan, kandungan dalam minuman bersoda yang berlebihan dapat menimbulkan luka pada usus, beresiko pada berat badan dan gangguan menstruasi itu sendiri. Apalagi, kondisi tersebut kian diperparah jika tidak diimbangi dengan asupan makan yang teratur.

3. Mitos: menstruasi yang jarang = tidak subur
Faktanya, pendapat ini sama sekali tidak benar. Secara medis, sel telur tetap dilepaskan oleh indung telur sekalipun siklus menstruasi seorang wanita tidak beraturan.

4. Mitos: minuman beralkohol dapat menghilangkan nyeri saat menstruasi.
Faktanya, minuman beralkohol justru akan memperpanjang nyeri pada saat menstruasi. Kondisi nyeri pada saat haid dikenal juga sebagai istilah dysmenorrhea.

Berdasarkan publikasi yang dimuat di The National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism, disebutkan bahwa efek alkohol terutama pada peminum yang berat, memiliki kontribusi terhadap kelainan reproduksi seperti berhenti mens, siklus mens tidak teratur, dan siklus menstruasi tanpa ovulasi, menopause dini, dan peningkatan risiko aborsi spontan.

Kelainan tersebut dapat disebabkan oleh pengaruh alkohol terhadap pengaturan hormon dari sistem reproduksi atau secara tidak langsung melalui kelainan lain yang berhubungan dengan kelainan yang berhubungan dengan alkohol seperti penyakit hati, pancreas, malnutrisi, atau kelainan pada janin.

Meskipun efek ini ditemukan pada peminum berat, ternyata social drinker yang minum sekitar tiga kali per hari selama tiga minggu penelitian juga mengalami siklus menstruasi yang abnormal dan ovulasi yang kurang ataupun terhambat. ** Baca juga: Yuk, Perbaiki Hormon Pengendali Berat Badan

Jangan tertukar antara mitos dan fakta ya.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email