oleh

Misteri Danau Rookpund yang Berisi Ratusan Tulang Manusia

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebuah danau bernama Roopkund yang terletak di kawasan pegunungan Himalaya menjadi perhatian sejumlah ilmuwan karena di dalamnya terdapat ratusan kerangka manusia.

Danau yang mendapat julukan ‘Danau Tulang Rangka’ ini, melansir ancientorigins, terletak pada ketinggian 16.400 kaki di atas permukaan laut, ditemukan pada dekade 1940-an oleh para penjaga hutan. Sebelumnya, para penjelajah kuno yang tulang belulangnya tertinggal di danau tersebut sudah lebih dulu menemukan tempat itu.

Fenomena ratusan tulang manusia itu memang membuat heran warga sekitar. Namun tidak ada yang mengetahui secara pasti penyebab kematian banyak orang di lokasi yang sangat terpencil itu. Spekulasi yang paling populer adalah hujan es ‘brutal’ pada 1.000 tahun yang lalu membunuh para penjelajah kuno dekat danau tersebut.

Hal itu terlihat dari patahan pada sejumlah tulang belulang yang ditemukan. Namun penelitian terbaru mengungkapkan, semua korban tewas di dekat danau terjadi dalam waktu yang berbeda-beda, selama berabad-abad.

Penelitian tersebut mematahkan teori hujan es dahsyat yang membunuh banyak orang seribu tahun lalu di wilayah danau tersebut. Salah seorang peneliti dari Universitas Harvard bersama timnya melakukan analisis DNA 38 kerangka dari danau tersebut. Hasilnya, korban tewas tidak dalam waktu yang bersamaan, melainkan dalam kurun waktu yang berbeda.

Menurut peneliti, kerangka berasal dari tiga genetik berbeda dan waktu yang berbeda pula. Populasi manusia paling kuno yang tewaas di danau Roopkund disebut Roopkund_A, terdiri dari 23 orang yang berasal dari Asia Selatan.

Mereka tewas sekira 1.200 tahun yang lalu, dan bukan disebabkan oleh badai es seperti yang dipercayai selama ini. Mereka tewas sepanjang kurun waktu 675-769 hingga 894-985 SM yang berarti tidak tewas secara bersamaan. ** Baca juga: Terjebak Lockdown, Seorang Pria di India Bikin Surat Kematian Palsu Agar Bisa Pulang ke Rumah

Selanjutnya Roopkund_B yang tewas sekira 1800. Kelompok ini terdiri dari 14 orang laki-laki dan perempuan keturunan Mediterania Timur. Sedangkan populasi Roopkund_C terdiri dari satu orang laki-laki keturunan Asia Timur yang tewas bersamaan dengan Roopkund_B.

Meskipun belum menemukan penyebab pasti, penelitian ini berhasil mematahkan teori-teori yang selama ini beredar. Hanya teori badai es yang masih masuk akal, dan perlu penelitian lebih lanjut khususnya terhadap kematian populasi Roopkund_A.

Terlebih, danau Roopkund terletak di rute ziarah Nanda Devi Raj Jat, rute yang tercatat sudah ramai sejak 1.200 tahun lalu. Hingga akhirnya memunculkan spekulasi lain yaitu banyak orang yang tewas di daerah terpencil ini sedang dalam perjalanan ibadah.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email