oleh

Miris, Remaja Michigan Jadi Korban Cyberbullying Oleh Ibunya Sendiri

image_pdfimage_print

Kabar6-Seorang wanita asal Michigan, Amerika Serikat (AS), bernama Kendra Gail Licari (42) dituntut dengan dua tuduhan, yakni menguntit anak di bawah umur dan menghalangi pengadilan yang merupakan tindak pidana berat dengan hukuman maksimal lima tahun penjara.

Licari, melansir Independent, diduga melecehkan putri sendiri dan kekasih sang putri secara online atau cyberbullying menggunakan identitas palsu. Wanita itu juga dituntut dengan tuduhan menggunakan komputer untuk melakukan tindak kriminal, kejahatan yang dapat dipidana dengan hukuman 10 tahun penjara. Licari telah ditahan pada Senin (19/12/2022) dan dibebaskan dengan jaminan, serta mengikuti persidangan kembali beberapa waktu lalu.

Kasus ini sendiri berawal dari putri Kendra yang seorang siswi SMA menjadi target perundungan di internet. Dia bersama sang kekasih kala itu terus menerus menerima perlakuan bullying dengan kata-kata kasar dan tak bermoral lebih dari setahun. Remaja yang tak diungkap identitasnya ini mengeluh pada Licari perihal akun anonim yang merundung serta menguntitnya di media sosial.

Pengaduan tentang cyberbullying akhirnya dilayangkan lewat sekolah di mana remaja itu belajar. Setelah kasus ini masuk ke kepolisian, penyelidik menemukan fakta mengejutkan. Rupanya, pelaku perundungan yang meresahkan itu tidak lain dan tidak bukan adalah Licari. Lebih mengagetkan lagi, Licari juga bekerja sebagai pelatih basket di SMA putrinya.

“Ketika kasus pertama kali masuk ke kantor kami, itu aneh dan hampir sulit dipercaya. Kita bicara tentang beberapa ratus pesan teks, lebih dari 1.000 temuan halaman di kasus ini,” ujar David Barberi, Jaksa Wilayah Isabella County. “Pada umumnya itu kebanyakan hanya pesan teks yang melecehkan, merendahkan, menurunkan moral dan pesan-pesan yang kejam.”

Penyelidik mengatakan, Licari telah menipu dan melecehkan putri serta kekasih putrinya sejak awal 2021. Dia menggunakan Virtual Private Network, sebuah perangkat lunak khusus untuk menyamarkan lokasi seseorang, serta beberapa nomor telepon yang berbeda, untuk membuat seolah-olah pelaku perundungan itu adalah teman sekolahnya.

Namun motif Licari membully putrinya sendiri belum terungkap secara jelas. Dugaan sementara polisi, dia mengalami gangguan psikologis, yang dinamakan sindrom cyber-Munchausen. ** Baca juga: Hemat, Seorang Wanita di Inggris Potong Batang Brokoli Saat Belanja di Supermarket

Diketahui, pengidap sindrom munchausen akan dengan segaja membuat, mengeluh, atau membesar-besarkan gejala suatu penyakit atau suatu masalah yang lain. Biasanya penderita akan melakukan ini agar mendapat perhatian, rasa iba, hingga simpati dari orang terdekatnya.

“Ini merupakan jenis perilaku di mana Anda berusaha membuat seseorang merasa buruk atau membutuhkan Anda di hidup mereka karena perilaku tersebut,” jelas Barberi.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email