oleh

Miris Nasib TKW Yeti, Kepulangannya Terganjal Ongkos

image_pdfimage_print

Kabar6-Nasib Dede Yeti (58), Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Lebak yang koma selama enam bulan di Arab Saudi, hingga kini masih terkatung-katung.

Pihak Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Kabupaten Lebak, bahkan sudah mengaku tidak memiliki biaya untuk membawa pulang Dede ke tanah air.

“Kami selalu koordinasi dengan telephon. Terakhir kemarin kami telephon ke BNP2TKI guna menanyakan kondisi Dede Yeti,” kata Kepala Bidang Pembinaan, Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnakersos Lebak, Suprapto Sabtu (27/12/2014).

Saat ini, Disnakersos Kabupaten Lebak hanya bisa memfasilitasi dan berkoordinasi dengan instansi terkait, untuk memulangkan Dede Yeti ke tanah air karena tak memiliki biaya.

“Untuk Disnaker yang pasti kita tidak ada anggaran seperti itu. Kami terbatas kepada langkah memfasilitasi untuk pengurusannya,” terangnya.

Menurut Suprapto, BNP2TKI akan memanggil paksa PT Bantal Berkah Sejahtera untuk dimintai keterangan, karena perusahaan itu tak pernah memenuhi panggilan BNP2TKI yang sudah dilayangkan sebanyak dua kali.

Suprapto mengaku telah mengajak Maman Supratman, suami dari Dede Yeti, untuk menghadap Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di Kementrian Luar Negeri (Kemenlu), agar bisa menemukan solusi bagaimana memulangkan sang istri.

Tetapi, Maman Supratman, sang suami menolak untuk ke Jakarta. “Alasannya tidak begitu jelas, padahal masalah transport kita yang ngurus,” tegasnya. **Baca juga: Derita Yeti, TKI Lebak yang Koma 6 Bulan di Arab Saudi.

Sebelumnya diberitakan bahwa, Dede Yeti (58), TKW asal Kabupaten Lebak terjatuh dari tangga lantai dua rumah majikannya di Arab Saudi saat bekerja. Karena terjatuh dari ketinggian, Dede Yeti mengalami pendarahan di kepala dan mengalami koma selama enam bulan.

Guna memulangkan pahlawan devisa negara tersebut, keluarga korban harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 75 juta. Maman Supartman, sang suami, mengaku tak memiliki biaya sebesar itu karena sang istri bekerja di Arab Saudi pun untuk mencari uang guna melunasi hutang ke rentenir sebsesar Rp 170 juta.(tmn/din)

Print Friendly, PDF & Email