oleh

Menurut Studi, Orang Antisosial Lebih Berani Langgar Protokol Kesehatan

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebuah studi yang dilakukan peneliti dari Universitas Negeri Londrina dan Universitas São Francisco, Brasil, mengungkap fakta bahwa orang-orang yang antisosial adalah kelompok dalam masyarakat yang tak patuh aturan pengendalian virus Corona.

Hasil studi menemukan, orang-orang yang antisosial itu cenderung tidak berperasaan, mudah melakukan tipu daya, tidak masalah jika dimusuhi, dan berani mengambil risiko. Dengan sifatnya itu, melansir Okezone, mereka berani untuk tidak patuh menjalankan protokol kesehatan. Disebutkan juga, mereka yang memiliki tingkat antisosial tinggi dan empati yang rendah, memperlihatkan kesulitannya dalam menjalankan protokol kesehatan.

“Mengekspos diri sendiri dan orang lain untuk terlibat dalam tindakan risiko dan memiliki rasa empati yang rendah adalah orang dengan kecenderungan antisosial,” demikian keterangan penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Personality and Individual Differences.

Penelitian ini melibatkan 1.578 subjek dewasa Brasil yang menanggapi pertanyaan tentang kepatuhan terhadap protokol kesehatan dalam upaya menghentikan penyebaran virus Corona.

“Studi ini memperlihatkan dengan jelas ketika seseorang itu memiliki empati yang rendah dan juga tidak peduli risiko yang lebih tinggi, mereka berani untuk melanggar protokol kesehatan,” tulis peneliti.

Dari penelitian ini dapat dikenali juga kenapa sampai sekarang masih banyak orang yang abai dengan protokol kesehatan, bahkan ketika mereka tahu berapa jumlah kasus kematian akibat COVID-19.

Studi ini membuktikan penelitian sebelumnya tentang hubungan antara ciri-ciri kepribadian dengan kepatuhan seseorang pada protokol kesehatan. ** Baca juga: Dampak Buruk yang Terjadi Jika Minum Kopi di Pagi Hari Saat Perut dalam Kondisi Kosong

“Temuan kami ini dapat digunakan untuk menentukan kebijakan kesehatan masyarakat seperti skrining yang menunjukkan peningkatan sifat-sifat ini. Intervensi pun bisa lebih terfokus pada semakin memberi kesadaran masyarakat akan bahaya COVID-19, konsekuensinya melakukan tindakan ceroboh, dengan begitu diharap masyarakat lebih patuh,” tutup laporan tersebut.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email