oleh

Menjelang Akhir Tahun, Bedah Rumah Sisakan PR

image_pdfimage_print

Kabar6-Program sosial bedah rumah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih meninggalkan pekerjaan rumah (PR) besar dipenghujung tahun 2012 ini. Belasan rumah warga miskin yang akan di renovasi ini termasuk program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS).

“Sampai sekarang baru lima dari jumlah sebanyak 19 rumah. Sisanya akan dikerjakan secara bertahap,” ungkap Kepala BPMPPKB, Apendi, di sela-sela kunjungan Tim Pokja Penilai P2WKSS di Ciater, Serpong, kemarin.

Ia menegaskan, program bedah rumah melalui P2WKSS di Kota Tangsel pada tahun ini ditetapkan 50 unit. Sebanyak 30 unit rumah ini merupakan dari Pemprov Banten dan satu lagi bantuan PKK Banten.

Menurut Apendi, di dalam program bedah rumah ini tak bisa sepenuhnya dibebankan ke pihaknya. Melainkan kerja kolektif antar SKPD meski pihaknya sesuai dengan ketentuan dipercaya sebagai motor penggerak P2WKSS.

“Tahun mendatang Pemerintah Daerah menargetkan ada tujuh wilayah yang dibantu program P2WKSS. Gimana menanggulangi kemiskinan warganya, merenovasi rumah layak huni melalui bedah rumah,” jelas Apendi.

Tak hanya itu, lanjut Apendi, sejumlah jalan-jalan lingkungan di dua wilayah tersebut saat ini sudah tertata rapi. Juga bagi kaum perempuan diberikan pelatihan menjahit serta pemberian bantuan modal usaha berbentuk barang agar mereka mampu meningkatkan taraf ekonomi keluarganya masing-masing.

“Sekarang sudah lima (bedah rumah) dan sisanya akan dikerjakan secara bertahap. Sedangkan infrastruktur jalan setapak yang tadinya becek kini sudah bisa dilalui kendaraan bermotor,” nyata Apendi.

Ditempat yang sama, Kepala Puskesmas Rawa Buntu, kecamatan Serpong, Endang Sumarah, menjelaskan, melalui program Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang terdapat didalam P2WKSS. Ada sejumlah program yang secara rutin dan berkelanjutan diterapkan, yakni diantaranya tentang masalah kesehatan. Seperti posyandu, pospindu, penanganan gizi buruk, kesehatan lingkungan dan lain sebagainya.

“Tapi kita tetap memberikan pembinaan kepada masyarakat. Misalnya seperti tentang jentik nyamuk, resti (resiko tinggi). Karena memang sumber kekuatan sebuah keluarga berasal dari ibu,” jelas dokter spesialis gigi ini. (yud)

Print Friendly, PDF & Email