oleh

Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Ortoreksia?

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Pola makan sehat penting diterapkan untuk menjaga kesehatan. Namun jika hal tersebut dilakukan terlalu ekstrem, justru justru berbahaya, karena Anda bisa kekurangan vitamin dan mineral.

Nah, sebagian orang mungkin terobsesi untuk mengonsumsi hanya makanan sehat saja. Kondisi ini disebut juga ortoreksia.

“Kondisi ini mirip dengan gangguan obsesif kompulsif yang dicirikan dengan hanya mau mengonsumsi makanan yang sehat, hanya mengasup makanan ‘alami’ dan mencoba menghindari kontaminasi dari makanan lain, kata Susan Ringwood, ketua Beat, badan amal untuk gangguan makan.

Para ilmuwan, dikutip dari Kompas, melaporkan bahwa jumlah pengidap ortoreksia semakin meningkat, namun mereka tidak menemukan pengelompokan medis untuk kondisi ini dan tidak termasuk gangguan pola makan secara ‘resmi’.

Ortoreksia lebih mendorong individu untuk mengonsumsi makanan dalam satu cara, serta berpikir dan berperilaku tak jauh dari makanan. Ortoreksia berbeda dengan menjalani perencanaan makanan untuk alasan tertentu atau disebabkan oleh intoleransi makanan. Garis batas antara kedua hal itu memang samar, ini sebabnya ortoreksi sering tidak dideteksi.

Jadi, boleh-boleh saja menjalani satu pola makan tertentu, entah itu diet paleo, makrobiotik, rendah lemak, rendah karbo, atau bebas gluten. Tetapi saat pilihan dan fleksibilitasnya terlalu kaku, biasanya ini adalah tanda ada gangguan.

“Menghindari seluruh kelompok makanan dari pola makan karena ingin sehat sesungguhnya tidak menyehatkan,” kata Emmy Gilmour, pakar di bidang gangguan pola makan.

Pada intinya, seorang ortoreksia tidak nyaman dengan dirinya sendiri jika tidak mengikuti peraturan makan yang ketat yang sudah mereka buat. Ketika mereka makan makanan yang tidak sehat, mereka tidak segan untuk ‘menghukum’ diri mereka sendiri dengan berpuasa.

Berikut adalah tanda jika seseorang mengidap Ortoreksia
1. Obsesi pada pola makan yang terlalu sempurna.
2. Menghindari makanan yang bisa menyebabkan alergi yang belum tentu dibenarkan oleh dokter.
3. Menyantap suplemen secara berlebihan.
4. Berat badan di bawah rata-rata.
5. Obsesi dengan olahraga.
6. Perilaku yang tidak masuk akal dalam menyiapkan makanan dan juga kebersihan makanan.
7. Mengaggungkan makanan yang dianggap sehat dan alami.
8. Selalu menghubungkan makanan dengan segala masalah kesehatan. ** Baca juga: Langkah Mudah Atasi Lelah Usai Rayakan Tahun Baru

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email