oleh

Mengapa Sering Lupa?

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Sebagian besar orang mengaitkan sifat pelupa dengan penyakit alzheimer. Padahal, hal tersebut tak selalu benar. Pelupa adalah hal yang alami dan merupakan bagian dari proses penuaan. Pada lansia, organ-organ tubuh mengalami “turun mesin” dan penurunan kinerja, termasuk otak.

Selain proses penuaan, dikutip dari klikdokter, lupa juga dapat menjadi gejala dari kelainan medis lainnya. Misalnya efek samping obat, kekurangan vitamin B12, akibat alkoholisme kronis, tumor atau infeksi otak, stroke, serta kelainan pada organ tiroid, ginjal, dan hati.

Di sisi lain, lupa juga dapat dialami oleh orang yang mengalami tekanan psikis, seperti stres, cemas, dan depresi.

Kapan gejala lupa disebut gejala alzheimer? Alzheimer adalah salah satu penyakit yang memiliki gejala demensia, yaitu sindrom terjadinya penurunan memori dan fungsi kognitif seseorang, yang semakin lama semakin berat sampai akhirnya orang tersebut tidak dapat lagi mandiri dan mengurus diri sendiri.

Penyebabnya adalah perubahan dalam suatu bagian tertentu di otak, yang mematikan sejumlah sel saraf. Kerusakan sel ini akan berlangsung perlahan namun pasti, hingga akhirnya gejala Alzheimer akan semakin memburuk dari waktu ke waktu.

Gejala penyakit Alzheimer berawal dari kesulitan mengingat hal-hal sederhana dalam keseharian, menanyakan perihal yang sama terus menerus, tersesat di tempat yang seharusnya familiar, serta mengalami disorientasi tempat, waktu, dan orang.

Semakin lama gejalanya akan menjadi makin parah. Penderita Alzheimer akan memiliki keterbatasan dalam fungsi kognitif dalam melakukan kegiatan sederhana seperti makan, mandi, dan lain-lain sampai akhirnya membutuhkan perawatan total seperti bayi.

Apabila Anda termasuk orang yang pelupa, ada beberapa kiat untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan memori Anda.
1. Catat jadwal kegiatan sehari-hari Anda dalam satu bulan secara sistematis dan mudah dipahami. Gunakan bantuan kalender dan kertas post-it

2. Jangan biarkan masa pensiun menghentikan kerja otak Anda. Sibukkan diri dengan berbagai aktivitas dan hobi yang dapat merangsang otak, seperti mengerjakan teka-teki silang, mewarnai buku gambar khusus dewasa, berolahraga, berdansa, memasak, berkebun, atau melakukan pekerjaan sampingan. ** Baca juga: Stop Lakukan Tiga Kebiasaan yang Bikin Tubuh Tidak Sehat

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email