oleh

Membumikan Nilai Pancasila Tangkal Ujaran Kebencian di Medsos

image_pdfimage_print

Kabar6-Pemahaman dan memperkuat budaya dan Pancasila bisa dilakukan melalui media sosial (medsos) maupun internet. Tenaga ahli Wamentan, Khairi Fuady memaparkan, Pancasila adalah warisan orisinil para pendiri bangsa. Tata nilai yang diramu dari varian ideologi dan pemikiran menjadi sebuah prinsip dasar untuk membangun kehidupan kebangsaan yang harmonis, adil, dan sejahtera.

Penetapan Pancasila ini telah tertanam bagi kita dari kecil dengan upacara bendera setiap Senin pada saat sekolah. Sayangnya dengan kondisi sekarang kita belum bisa melihat lagi upacara bendara setiap Senin.

“Dengan adanya dunia digital sekarang, kita perlu menyebarkan nilai-nilai Pancasila ke media sosial dan hendaknya kita tidak membuat konten-konten yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Dengan banyaknya platform saat ini kita bisa menjadikan internet untuk membuat kita lebih maju dan berkembang. Lewat banyaknya isu yang ada di media sosial, kita dapat menelaah dan memberikan pendapat terhadap isu-isu yang sedang ramai diperbincangkan,” tambah Khairi, Jumat, (25/03/2022).

**Berita Terkait: Warning Politisi PPP Bahaya Hoax yang Berseliweran di Medsos

Kementrian Kominfo mengemban mandat dari presiden Joko Widodo sebagai garda terdepan dalam memimpin upaya percepatan transformasi digital Indonesia. Dalam mencapai visi dan misi tersebut, Kementrian Kominfo memiliki peran sebagai legulator, fasilitator, dan akselerator di bidang digital Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Samuel A Pangerapan, selaku Dirjen Aptika Kemkominfo dalam sambutan untuk kegiatan Webinar Series: Ngobrol bareng Legislator, bertema Kreatif Lestarikan Nilai-Nilai Pancasila di Ruang Digital pada 23 Maret 2022.

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PPP, Syaifullah Tamliha menjelaskan era digital merupakan era di mana pengaplikasian internet ada di segala bidang. Hal ini menuntut masyarakat dari segala usia terutama generasi milenial untuk melek terhadap teknologi. Era digital ini telah mengakibatkan digitalisasi di semua lini sehingga terjadi rotasi tentang cara-cara kehidupan sosial dari konvensional ke digital.

Implementasi Pancasila di ranah digital, seperti membuat cerita-cerita pendek berupa video tentang nilai-nilai Pancasila di media sosial atau tentang kehidupan dan kebudayaan lokal dapat menjadi media dalam mempromosikan potensi-potensi wisata daerah, meneguhkan nilai-nilai toleransi dan persatuan, serta saling gotong royong satu sama lain dalam menyebarkan konten positif tentang Indonesia.

“Informasi yang semakin mudah berarti ideologi dan pemikiran luar juga mudah disebarkan. Anak-anak muda cenderung aktif bermedia sosial dan berinteraksi dengan dunia luar dengan mudah, jika tidak memiliki kemampuan literasi dan ideologi Pancasila yang kuat, mereka akan tergerus hal negatif seperti kebudayaan asing yang mudah masuk ke Indonesia serta hoax dan ujaran kebencian yang dapat membuat disintegrasi bangsa,” pungkas Syaifullah.(Dhi)

 

Print Friendly, PDF & Email