oleh

McFall Asal Inggris Terpilih Sebagai Astronaut Difabel Pertama di Dunia

image_pdfimage_print

Kabar6-John McFall, pelari sprint Paralimpiade asal Inggris kemudian terpilih oleh Badan Antariksa Eropa (ESA) sebagai astronaut difabel pertama di dunia.

McFall direkrut ikut serta dalam sebuah studi kelayakan untuk mempersiapkan parastronaut masa depan. Melansir Skynews, ESA yang beranggotakan 22 negara itu mengatakan, pihaknya telah menunjuk pelari sprint Paralimpiade asal Inggris John McFall untuk ikut serta dalam sebuah studi kelayakan pelatihan astronaut, untuk menilai kondisi yang dibutuhkan penyandang disabilitas, agar dapat dilibatkan dalam misi luar angkasa ke depan.

“Ketika diumumkan bahwa mereka sedang mencari kandidat dengan disabilitas fisik, saya merasa itu adalah kesempatan yang sangat menginspirasi dan menggembirakan. Saya kemudian melihat spesifikasinya dan saya berpikir, ‘Wow, ini sungguh aspiratif. Ini adalah hal yang sangat berani dan tegas untuk dilakukan’,” ungkap McFall.

Ditambahkan, “Dan dengan latar belakang ilmiah saya yang luas dan berbagai pengalaman, saya merasa terdorong untuk mencoba dan membantu ESA menjawab pertanyaan ini: Bisakah kita meminta seseorang dengan disabilitas fisik untuk melakukan pekerjaan yang berarti di luar angkasa?”

Pengumuman itu dilakukan seiring penunjukan sederet astronot baru oleh ESA untuk pertama kalinya sejak 2009, setelah menyeleksi 22.500 pendaftar. ** Baca juga: Pasutri di Selandia Baru Tolak Donor Darah dari Orang yang Divaksin COVID untuk Bayi Mereka

ESA membuka lowongan tahun lalu bagi siapa pun yang sepenuhnya mampu lulus tes psikologis, kognitif dan tes ketat biasa lainnya, yang hanya dicegah menjadi astronaut, apabila perangkat keras yang ada menjadi kendala mengingat disabilitas yang dialami. Lembaga itu lantas menerima 257 pendaftar untuk posisi astronot difabel.

McFall sendiri merupakan pelari sprint Paralimpiade asal Inggris yang kehilangan kaki dalam musibah kecelakaan sepeda ketika berusia 19 tahun. Ia akan bekerja sama dengan para teknisi ESA mempelajari perubahan perangkat keras seperti apa yang diperlukan untuk membuka penerbangan luar angkasa profesional kepada kelompok yang lebih luas dari kandidat yang memenuhi syarat.

“Saya rasa pesan yang ingin saya berikan kepada generasi masa depan adalah bahwa sains itu untuk semua orang dan perjalanan luar angkasa pun mudah-mudahan bisa untuk semua orang,” kata McFall.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email