oleh

Mayoritas Wanita di India Dipaksa Minum Pil Aborsi Jika Mengandung Bayi Perempuan

image_pdfimage_print

Kabar6-Kondisi mengenaskan menimpa sebagian besar kaum hawa, di mana mayoritas wanita di India dipaksa minum pil aborsi apabila bayi yang mereka kandung ternyata berjenis kelamin perempuan.

Tak hanya itu, melansir theguardian, para ibu ini juga akan menghadapi pelecehan dan penghinaan jika memiliki anak perempuan. Data statistik menunjukkan, sebanyak lebih dari 46 juta janin di negara ini telah mengalami nasib buruk selama 50 tahun terakhir. Jumlah ini sekira 10 kali lipat dari populasi wanita di London, Inggris.

Seorang wanita India bernama Laali mengaku dipaksa minum pil aborsi. Tak lama kemudian, kakinya berlumuran darah, “Saya pikir akan segera mati. Keluarga menginginkan seorang putra dengan cara apa pun. Berapa pun biayanya!” terang Laali.

Ditambahkan, ibu mertua Laalia menolak melihat cucu perempuannya. Laali pun dilecehkan di depan anak-anaknya. Diketahui, kekerasan terhadap kaum hawa merupakan masalah besar dalam masyarakat India yang bisa sangat seksis dan patriarki. Karena wanita biasanya meninggalkan rumah keluarga setelah mereka menikah. Maka biaya dan usaha membesarkan anak perempuan dapat dilihat sebagai kewajiban yang tidak diinginkan.

Keluarga membiarkan alam memutuskan jenis kelamin janin sebanyak dua kali. Namun untuk ketiga kalinya mereka akan memastikan itu adalah anak laki-laki. Meskipun ilegal untuk menentukan jenis kelamin anak sebelum lahir di India, itu adalah hukum yang sering diabaikan.

Beberapa dokter jalanan dan klinik swasta menawarkan prosedur aborsi kepada keluarga. Para ibu tidak punya banyak pilihan selain mematuhinya. Pemerintah pun telah dituduh gagal bertindak. ** Baca juga: Drone Buatan Sebuah Perusahaan di Swedia Berhasil Selamatkan Nyawa Lansia dari Serangan Jantung

Beberapa peneliti memperkirakan akan ada 6,8 juta lebih kelahiran bayi perempuan di seluruh India pada 2030 mendatang karena budaya aborsi selektif.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email