oleh

Masuk Toilet, Harimau Seret Seorang Pria Rusia dan Memakannya

image_pdfimage_print

Kabar6-Malang benar nasib Mikhail Shabaldin (41). Pria asal Rusia yang juga penebang hutan ini diserang oleh seekor harimau, lalu diseret ke dalam hutan.

Saat itu, melansir Dailystar, Shabaldin sedang berada dalam toilet di Khabarovsk, wilayah yang berbatasan dengan Tiongkok. Di sanalah, ia diserang lalu diseret ke dalam hutan. Potongan pakaian, tisu toilet, serta jejak kaki harimau ditemukan di lokasi. Potongan kecil tubuh korban juga ditemukan, yang memicu ketakutan warga desa bahwa harimau bisa kembali suatu waktu.

Shabaldin memang tak berada di kantor, melainkan di dekat lokasi penebangan wilayah Khabarovsk pada malam hari. Petugas dan warga sekitar melakukan pencarian untuk mencari potongan tubuh lebih besar, meskipun mereka ragu bisa mendapatinya.

“Dia dibunuh oleh harimau, ini fakta,” kata seorang rekan kerja Shabaldin. ** Baca juga: Atlet Wanita Asal Turki Dilarang Naik Pesawat Karena Berpakaian Terlalu Seksi

Insiden mengerikan ini membuat banyak pekerja penebang kayu di wilayah itu khawatir bertemu hewan predator, apalagi mereka tak dibekali senjata api untuk melindungi diri. “Harimau sering terlihat di sana. Semua orang tahu tentang itu,” ujar lagi.

Sementara itu, Direktur Pusat Harimau Amur bernama Sergey Aramilev mengatakan, hewan karnovora tersebut umumnya menjauhi manusia. Ini yang menjadi pertanyaan besar mengapa harimau menyerang Shabaldin.

“Biasanya harimau mencoba melewati habitat manusia. Meskipun predator adalah raja, dia takut pada manusia. Kelaparan, provokasi, lemahnya kondisi akibat penyakit atau terluka mungkin memaksa binatang itu menyerang manusia,” terang Aramilev.

Harimau Amur, menurut dugaan sementara, saat itu dalam kondisi lapar atau menyerang untuk memberi makan kepada anaknya. Penyelidikan penuh melibatkan petugas satwa masih berlangsung untuk mengungkap kejadian sebenarnya, sehingga warga lain bisa terhindari dari petaka.

Diketahui, harimau Amur biasa memangsa satwa liar dan manusia di Rusia, Tiongkok, dan Korea Utara. Populasinya diperkirakan tersisa sekira 700 ekor di alam liar. Namun jumlahnya terus bertambah dampak dari konservasi oleh otoritas Rusia dan Tiongkok.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email