oleh

Masih PPKM Darurat, Club Malam di Gading Serpong Buka Sampai Subuh

image_pdfimage_print

Kabar6- Sebuah lokasi hiburan malam di kawasan Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, dikabarkan tetap membuka kegiatannya selama penerapan PPKM darurat berlangsung.

Mirisnya, club malam berkonsep lounge itu seakan kebal dari tindakan pihak berwenang yang bertugas diwilayah setempat, karena diduga telah sejak lama tetap melakukan kegiatan tanpa mengindahkan peraturan pemerintah, baik pusat maupun daerah.

“Di gading ada yang buka. Cuma bukanya nanti jam dua belasan. Aku sudah dua kali kesana,” kata Cantika (nama disamarkan), beberapa hari lalu.

Informasi tersebut ternyata benar adanya. Secara terang-terangan, bahkan, pelaku usaha ‘nakal’ bernama Beer Garage ini, membuka reservasi melalui kontak person yang tersedia lengkap beserta informasi usahanya di laman google.

Fakta itu akhirnya jelas terlihat dan terungkap setelah Kabar6.com akhirnya menelusuri lokasi club malam yang berada di kawasan Ruko Bolsena, Gading Serpong, Kecamatan Kelapa Dua ini, sejak Jumat (23/7/2021) malam.

Lokasi ajeb-ajeb itu beroperasi setiap hari, secara ‘senyap’ alias sembunyi-sembunyi, yaitu pada pukul 01.00 Wib, dinihari hingga menjelang subuh.

Sesampainya di lokasi, para pengunjung tidak sama sekali dilakukan pengecekan suhu tubuh layaknya standar protokol kesehatan yang selama ini telah menjadi kebiasaan baru dimasa pandemi covid 19.

Karyawan Beer Garage justru cenderung hanya melakukan pemeriksaan privasi sepihak. Dugaannya, untuk kebutuhan mereka agar keberlangsungan acara tetap terjaga.

Kesan itu amat terasa, karena setiap pengunjung yang datang diwajibkan menonaktifkan kamera handphone dengan cara pelakbanan oleh karyawan yang bertugas diarea pintu masuk.

Setelah melalui pemeriksaan itu, para pengunjung kemudian diarahkan ke kasir untuk melakukan pembayaran sesuai kebutuhan pesanan, sebelum naik ke ruang dugem di lantai dua.

Berbagai minuman beralkohol pun terpampang di deretan box pendingin bersama antrian padat para pengunjung yang keliatannya dari banyak kalangan.

Muda-mudi juga om-om senang nampak bersemangat menikmati alunan musik yang dimainkan sang DJ (Disc Joke).

Fahri, salah seorang pengunjung asal Kota Tangerang, yang datang bersama beberapa rekannya, mengaku sering ke tempat itu.

Sepengetahuannya pun, memang hanya ada beberapa titik lokasi saja yang tetap buka disaat PPKM Darurat. Malahan, kata dia, Beer Garage sudah buka terus sejak masih penerapan PSBB.

“Ada juga (yang buka) gak jauh dari sini. Sama disana juga kaya gini. Gak kebagian reservasi (table) ya. Rame terus disini emang,” ujar mahasiswa semester 6 ini, saat diajak berbincang.

Ketika ditanya apakah setiap kali dirinya berkunjung kelokasi tersebut, tak pernah khawatir atau bahkan mengalami giat pembubaran oleh petugas berwenang, ia dengan kalem mengatakan tidak sama sekali.

“Gak pernah. Disini mah buka dan rame terus. Cuma ini aja yang dirubah, kemarin-kemarin disini masih ada kursi-kursi,” ungkapnya, seraya menujukan area sekitaran bartender, lokasi yang kala itu kami pijakan.

Semakin larut pagi, lokasi nampak terasa padat dan rapat oleh pengunjung. Jangankan untuk berjaga jarak, sekedar bergeser kesamping, depan serta belakang saja, para pengunjung akan saling bersenggolan satu sama lain.

Selain itu, mayoritas pengunjung sudah lagi tak perduli dengan masker. Hanya beberapa orang yang terlihat masih menempelkan masker, dan itupun sekedar terpasang dibagian dagu.

Terlihat sesekali karyawan waiters pun kesulitan menempatkan pesanan pengunjung, karena penuhnya semua meja. Meski begitu, disela-selanya sering tampak berseliweran si mami masih bisa mengantarkan para ladies kepangkuan cinta semalamnya.

Akhirnya, sekira pukul 04.00 subuh sang DJ mulai memperlambat dan sedikit demi sedikit mengecilkan alunan musik yang dimainkannya. Satu persatu cahaya lampu pun dinyalakan, pertanda berakhirnya pesta.

**Baca juga: Bupati Zaki Terima 1000 Paket Sembako dan Vitamin dari Perumdam TKR

Sebagian bergegas turun untuk segera tinggalkan ruangan dansa. Sisanya masih bertahan menunggu lega sembari menghabiskan sisa-sisa yang masih ada.

Yang lebih dulu pun ternyata masih banyak bersandar diteras luar. Ada yang terlihat menunggu sesuatu. Ada pula terdengar samar, teriak khas wanita mabuk. (ges)

Print Friendly, PDF & Email