oleh

Maraup Cuan dari Medsos, Konten Positif  ala Juju Onyols

image_pdfimage_print

Kabar6-Media sosial (medsos) berkembang dengan sangat cepat. Dalam beberapa tahun terakhir saja, konten diberbagai platform medsos terus bermunculan dan bisa menghasilkan cuan yang menggiurkan jika digarap dengan positif dan serius.

Salah satu konten kreator bernama Juju Onyols menyampaikan bahwa, kita sudah berada pada era 4.0 dan sebentar lagi akan menuju 5.0. Saat ini banyak yang menjadikan dunia internet sebagai tempat berdagang dan mendapatkan uang.

“Karena sosial media hidup saya banyak berubah. Segala hal yang saya dapatkan hingga sekarang itu berkat saya 100 persen membuat konten positif yang viral lewat sosial media yang saya miliki,” tegas Juju sang kreator, Kamis (24/03/2022).

Juju melanjutkan bahwa langkah awal dalam membuat konten di media sosial adalah harus menentukan jenis konten apa yang menjadi hal paling menarik dalam diri kita. Setelah itu mulai temukan ide atau bahan konten, action (take konten), editing, lalu upload di media sosial. Konten-konten seperti komedi, kuliner, tutorial, travel, sport, beauty, musik, edukasi, dan lain-lain.

“Bahwa hal yang terpenting adalah membuat konten yang positif, menginspirasi, bermanfaat, menghibur, edukatif, sekaligus memiliki pesan moral,” terangnya.

Dalam webinar series Ngobrol bareng Legislator bertajuk Produksi Konten yang Viral juga menghadirkan Bobby Adhityo Rizaldi, selaku komisi I DPR RI Fraksi Golkar, Dapil Sumsel II yang memaparkan mengenai adanya banyak makna dari sebuah konten.

Pesatnya perkembangan teknologi yang semakin berpacu dengan adanya pandemi covid-19 telah mendorong masyarakat untuk berinteraksi dan melakukan berbagai kegiatan aktivitas di ruang digital. Dirjen Aptika Kemkominfo, Samuel A Pangerapan menginformasikan bahwa,.kita sedang berada di era transportasi digital.

**Baca Juga: Bersama Lindungi Data Pribadi di Platform Digital

Pada awal tahun 2022 ini, jumlah pengguna internet di Indoensia telah mencapai 204,7 juta jiwa atau meningkat 2,1 juta dari tahun sebelumnya.

“Saya yakin angka ini akan terus meningkat dari tahun ke tahun, namun pasifnya penggunaan internet akan menimbulkan beberapa resiko, seperti penipuan online, hoax, cyber bullying, dan konten-konten negatif lainnya. Oleh karena itu, penggunaan internet perlu dibantu dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni agar masyarakat dapat memanfaatkan dengan produktif, bijak dan tepat guna,” jelas Samuel.

Print Friendly, PDF & Email