oleh

Marak Tawuran Antar Pelajar, DPRD Kabupaten Tangerang Angkat Bicara

image_pdfimage_print

Kabar6-Seringnya terjadi tawuran antar pelajar di Kabupaten Tangetang hingga melan korban jiwa membuat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang angkat bicara, Sabtu (7/12/2019).

Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang, Ahmad Supriadi mengatakan, mutu pendidikan moral disekolah saat ini mengalami kegagalan, karena tidak mampu mendidik para muridnya berlaku sopan, ramah, dan tertib.

“Berarti mutu pendidikan moral disekolah mengalami kegagalan, dulu waktu saya masih di Komisi II yang membidangi penyelenggaraan pendidikan, diantaranya selalu mengingatkan agar Disdik dan para guru benar-benar menjalankan fungsinya dengan baik,“ katanya kepada wartawan, Jumat (6/12/2019).

Ahmad berharap, Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang bisa segera memanggil semua Kepala Sekola SMP yang ada di Kabupaten Tangerang dan melakukan tindakan kongkrit dalam memberikan pengertian kepada para siswanya, dia juga menghimbau agar para guru tidak menyepelekan aksi tawuran pelajar SMP ini.

“Harapan saya Disdik segera memanggil para kepsek dan segera melakukan tindakan kongkrit. Dangan menganggap hal ini sepele,“ katanya.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang, Kholid Ismail menambahkan, untuk meminimalisir dan menindak para pelajar yang melakukan tawuran, harus ada konprehensif dan integrase, dalam artian pihak sekolah harus melakukan pendeteksian dini atau melakukan pencegahan sebelum terjadi tawuran antar pelajar.

**Baca juga: Kurangnya Pendidikan Akhlak Jadi Penyebab Tawuran di Kabupaten Tangerang.

Dia juga berharap, untuk mencegah terjadinya tawuran, pihak sekolah harus memberikan sanksi tegas kepada para siswa/I yang ketahuan bolos atau keluar sekolah ketika jam pelajaran masih berlangsung.

“Harus dilakukan pembinaan para siswa/I yang mengandalkan fungsi dan peran guru. Pihak sekolah juga harus memberikan sanksi tegas kepada murid-murid yang membolos atau keluar sekolah, atau lebih dikerasinlah. Para guru, Dinas Pendidikan, Polsek, dan Polres haruas bekerja sama untuk mencegah terjadinya tawuran antar pelajar, semoga kejadian ini menjadi hal yang terakhir kalinya,“ harapnya.(Vee)

Print Friendly, PDF & Email