oleh

Mana yang Lebih Sehat, Sayur Mentah atau Matang?

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebagian orang beranggapan bahwa sayur mentah lebih sehat ketimbang yang telah diolah menjadi makanan.

Benarkah demikian? Faktanya, ada beberapa panganan yang jadi lebih sehat setelah dimasak, tapi ada juga bila terlalu lama dimasak membuat nilai gizi di dalam makanan berubah.

Lantas, apa yang harus dilakukan untuk membuat buah dan sayur terasa lezat sekaligus memaksimalkan nutrisi yang terkandung di dalamnya? Melansir nationalgeographic, Ada banyak isu tentang diet makanan mentah. Dipercaya bahwa memanaskan makanan di atas suhu 46 derajat Celsius akan menghancurkan enzim alami dan nutrisi lainnya.

Misalnya, seperti yang dilaporkan oleh U.S News and Report, vitamin C mudah dihancurkan oleh panas. Banyak sayuran seperti brokoli, paprika, dan sayuran berdaun hijau yang mengandung vitamin C, yang akan hilang ketika dimasak.

Hal yang sama juga akan terjadi pada vitamin B seperti niasin, tiamin, riboflavin dan biotin. Ini memang tidak seperti vitamin C dalam sayuran, tetapi vitamin B juga akan berkurang ketika terkena panas.

Para pelaku diet mentah percaya, mengonsumsi makanan mentah dapat membantu memperlambat penuaan, mencegah penyakit dan meningkatkan kesejahteraan. Selain itu, makan sayuran dan buah-buahan mentah juga bisa membantu meringkan gejala depresi.

Menurut penelitian dari University of Otago, dengan mensurvei 422 orang dewasa muda di Selandia Baru dan Amerika Serikat, ternyata ditemukan bahwa mereka yang makan produk mentah melaporkan lebih sedikit mengalami gejala depresi.

Juga, kepuasan hidup pada mereka yang mengkonsumsi produk mentah lebih tinggi dan dengan pandangan yang lebih positif. Dibandingkan dengan mereka yang makan lebih banyak sayuran dan buah-buahan yang dimasak, dikalengkan atau diproses lainnya.

Memasak makanan tidak selalu menghilangkan nutrisi. Penelitian pertama yang dilakukan pada 2002 dan terbit di Journal of Agriculture and food Chemistry menemukan, memasak dapat meningkatkan jumlah antioksidan lycopene dalam tomat.

Menurut Harvard Health, Lycopene sendiri telah dikaitkan dengan risiko penyakit jantung dan beberapa kanker.

Memasak sayuran juga dapat meningkatkan jumlah kalsium yang ada pada beberapa sayuran, menawarkan lebih banyak mineral untuk diserap oleh tubuh.

Selain menambah nutrisi, yang jelas memasak juga dapat memudahkan kita untuk mengunyah makanan tersebut, dan makanan mudah dicerna serta meningkatkan nilai energi netto. ** Baca juga: Tidak Disarankan Tiup Lilin Kue Ulang Tahun

Salah satu gagasan yang dimuat dalam jurnal Food Science menyarankan, jangan memasak produk mentah hingga benar-benar mendidih. Hal ini karena saat direbus, rata-rata sekira 14 persen antioksidan akan hilang dalam 20 jenis sayuran.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email