oleh

Mahasiswa Untirta Meninggal Usai Ikut Diklat Mapala Selama 10 Hari

image_pdfimage_print

Kabar6- Fadil Abdi Nursyahri Sudrajat (18), mahasiswa semester dua, Jurusan PPKN, Fakultas FKIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Serang, dinyatakan meninggal dunia, Senin (1/3/2021).

Fadil meninggal setelah mengikuti kegiatan Diklat Mapala Untirta selama 10 hari. Almarhum kini telah di kebumikan di rumah duka di Kampung Burung Buni, Desa Salapraya, Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang. Belum diketahui penyebab kematian Fadil tersebut.

Iqra Ar-Rafi Sudrajat kakak almarhum menceritakan mulanya adiknya meminta izin untuk mengikuti Diklat Mapala Untirta. Kegiatan itu berlangsung dari 17 hingga 27 Februari. Anak bungsu dari pasangan Siti Rodiah dan Ajat Sudrajat menghembuskan nafas usai mengikuti kegiatan tersebut.

“Di hari pertama sampai hari ke berapa gitu ada long match, nah adik saya itu sebenarnya sudah menyatakan tidak kuat dan dari panitia juga sudah mempersilahkan (pulang). Cuman adik saya bimbang karena dari Mapala tidak mau mengantar pulang dan mempersilahkan pulang sendiri,” katanya ditemui di rumah duka, Selasa (2/3/2021).

Sampai H-3 selesai kondisi korban sudah cukup menghawatirkan dengan kondisi kaki yang sudah tidak bisa berjalan dan sering ditandu oleh peserta yang lain.

“Hari minggu kegiatan sudah selesai yang lain sudah pada turun karena adik saya kondisinya udah kaya gitu (lemah) jadi turunnya agak lambat. Setelah beres adik saya di bawa ke kampus terus di bawa ke klinik tapi kata pihak Mapala korban tidak mau dan minta pulang ke kosan,”terangnya

“Keterangan dari teman kosannya ini kondisi korban sudah pucat dan lemas, korban langsung rebahan dan minta banyak minum. Pada diurusin sama teman kosannya mulai ada kejanggalan kaya agak linglung sama temannya juga tidak kenal,”sambungnya.

**Baca juga: Irna Minta Aparat Tingkat Kecamatan Harus Jemput Bola Tingkatkan Pelayanan

Melihat kondisi korban yang sudah semakin parah akhirnya teman kosan korban langsung menghubungi senior Mapala untuk datang dan sempat di urus di kosan. Setelah itu dibawa ke klinik kampus namun dokter di tempat tersebut sedang tidak ada di klinik. Setelah musyawarah dan minta rujukan akhirnya korban di bawa ke Rumah Sakit Drajat Prawiranegara Serang.

“Kata panitia yang nganter di ambulans itu sudah tidak ada respon denyutan juga sudah mulai lemah, pas diperiksa sama dokter sudah engga ada (meninggal). Saya juga sempat nanya ini penyebabnya apa tapi mereka juga tidak tahu karena pas dibawa ke rumah sakit posisinya sudah meninggal,”tandasnya.(aep)

Print Friendly, PDF & Email