Kabar6-Sejumlah penggiat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), mempertanyakan progres penanganan perkara, terkait tewasnya Ade Firmansyah, pasien yang tewas diduga terjatuh dari ranjang dorong di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Tangerang, pada Sabtu (14/11/2015) silam.
Kasus itu, sebelumnya dilaporkan keluarga korban didampingi Alamsyah, Ketua LSM Geram ke Polres Metro Tangerang, dengan bukti laporan bernomor LP/B/944/XI/2015/PMJ/Restro Tangerang, dan diterima oleh AKP Hendi Suharyadi. ** Baca juga: Diduga Lalai, Orangtua Pasien Meninggal di RSU Tangerang Lapor Polisi
Koordinator LSM Komite Indepenen Penyelamat Anak Bangsa, Haris AB, mendesak penyidik Polres Metro Tangerang, agar lebih serius menangani perkara itu hingga tuntas, karena perkara itu menyangkut dengan pelayanan publik.
“Perkara ini harus tuntas sampai ke Pengadilan, supaya publik mengetahui apakah ada faktor kelalaian dari pihak RSUD Tangerang atau tidak. Sebab, ini terkait dengan pelayanan publik,” ungkap Haris kepada Kabar6.com, Senin (30/11/2015).
Dijelaskannya, uang santunan sebesar Rp300 juta yang telah diberikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Iskandar Mirsad, kepada keluarga koban, bukan berarti menyelesaikan seluruh permasalahan hukum.
Pasalnya, kasus ini masuk dalam kategori pidana murni. “Harus ada yang bertanggung jawab dong. Saya minta Polisi, jangan main-main dengan nyawa orang,” katanya.
Hal senada dikemukakan Ketua Pemantau Pelaku Korupsi (Pepsi), Saipul Ulum. Dirinya juga menyinggung asal-muasal uang santunan sebesar Rp300 juta yang diberikan kepihak keluarga korban. ** Baca juga: Keluarga Pasien Tewas di RSUD Tangerang Dapat Santunan Rp300 Juta
“Apakah, santunan itu berasal dari kantong pribadi mereka, ataukah diambil dari kas RSUD Tangerang. Uang santunan itu harus di jelaskan juga ke publik, dari mana asal-muasalnya,” ujarnya.(ges/arsa/din)
** Baca juga: Dinas Kominfo Kabupaten Tangerang Sosialisasikan E-reporting
