Tanda tangan Sekda Tangsel yang dipalsukan.(foto:yud)
Kabar6-Terbongkarnya kasus pemalsuan tanda tangan Sekretaris Daerah Kota Tangerang Selatan berawal dari permohonan absensi sidik jari atau finger print. Aksi kejahatan itu dilakukan oleh tenaga kerja honorer dan diduga punya jaringan.
Suryana (bukan nama sebenarnya), Aparatur Sipil Negara di Dinas Perindustrian dan Pedagangan (Disperindag) Kota Tangsel, yang enggan disebutkan identitas aslinya membantah bila oknum pegawai honorer dari instansinya.
“Janggalnya kop surat BKPP (Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan), tapi yang tanda tangan Pak Muhamad,” katanya kepada kabar6.com, Minggu (9/4/2017).
Menurutnya, oknum pegawai yang memalsukan tanda tangan Sekda Tangsel Muhamad bukan bekerja di instansinya. Oknum tersebut bertugas di Badan Lingkungan Hidup Daerah yang kini berubah menjadi Dinas Lingkungan Hidup.
Pelaku mengiming-imingi setiap korbannya bisa dimasukkan menjadi tenaga honorer di Pemerintah Kota Tangsel. Asalkan korbannya bisa menyetor uang pelicin sebanyak Rp20 juta.
“Saya sudah temuin yang bersangkutan dan mengakui perbuatannya. Sempat saya tanya dulu, pernah main juga waktu di DKPP (Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman), dia juga ngaku,” terang Suryana.
Kepada Suryana, oknum pegawai honorer itu minta difasilitasi bertemu dengan Sekda Tangsel Muhamad agar masalah ini tidak diproses secara hukum ke pihak kepolisian.
“Kalau urusan itu kan haknya Sekda, mau terima atau enggak,” tambahnya.(yud)
