Kabar6-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengembangkan Electromagnetic (Compability) untuk mereduksi efek dari perangkat elektronik yang memancarkan radiasi bagi manusia. Â
Sistem ini diklaim dapat memberikan rasa aman bagi manusia pengguna perangkat elektronik.
Â
Kepala Pusat Penelitian Metalurgi (P2M) LIPI, Mego Pinandito, mengatakan penelitian ini sudah dilakukan sejak lama.
Â
Visi awalnya yakni ingin mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya pengaruh kepada diri manusia dari bahaya radiasi elektronik.
Â
“Kita ketahui ada radiasi dari elektornik dilingkungan kita. Makanya sangat penting untuk mengetahuinya, sehingga aman untuk lingkungan sekitar,†katanya dalam seminar bertajuk “EMC for Avionics and Electric Vehicles†di Puspitek, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kemarin.
Â
Menurutnya, LIPI sendiri telah melakukan EMC sejak 2005 lalu dan mulai beroperasi awal 2008 di lingkungan pusat laboratorium teknologi terbesar di Indonesia ini.
Â
Tugas dari pada Laboratorium EMC ini untuk menguji dari lembaga sertifikasi peralatan elektonik di Indonesia.
Â
Yaitu, ketika satu produk yang dikeluarkan oleh badan sertifikasi, mereka akan membawanya ke Laboratorium EMC untuk diuji tekanan radiasi yang ditimbulkan.
Â
Tugas dari pada EMC sendiri hanya mengecek keberadaan satu produk. Misalnya lemari es yang sudah jadi, namun belum dipasarkan. Jika radiasinya terlalu tinggi, maka akan direkomendasikan untuk tidak dipasarkan.
Â
Ia sendiri tidak secara rinci berapa jumlah produk yang masuk setiap hari, pasalnya sangat banyak sekali. Jika satu produk tidak melalui uji EMC, akan berbahaya kepada kesehatan manusia.
Â
Ia mencontohkan ketika seseorang meletakan sebuah telpon genggan dekat televisi, maka akan ada getaran. Itulah yang disebut radiasi. ** Baca juga: Eksekusi Harta Gono-gini Ricuh di Tangerang
Â
“Bukan hanya berbenturan antar radiasi telpon genggam dan televisi namun itu juga akan berpengaruh. Namun paling tidak bila sudah melalui EMC akan aman tidak berbahaya,†jelasnya.(yud)
