oleh

Limbah PT. GMK Diduga Cemari Irigasi Galeong

image_pdfimage_print

Kabar6-Pabrik pengolahan coklat yang berlokasi di Jalan Raya Galeong Kelurahan Margasari, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, mengalami overload saat melakukan produksi, yang mengakibatkan minyak olahan tertumpah dan mencemari Irigasi Galeong, sebagai aliran anak Kali Sabi.

Perusahaan tersebut diduga lalai saat pengolahan produksi berlangsung, PT. Gandum Mas Kencana (PT. GMK) cemari irigasi Galeong.

Supervisor Warehouse PT. Gandum Mas Kencana, Muryadi dengan didampingi Supervisor General Affair Anwar Muklis mengatakan, kejadian tersebut diketahui pukul 02:30 WIB, dan saat dirinya sift pagi minyak campuran untuk bahan produksi sudah bocor dan tumpah hingga keluar melalui pembuangan dan mengalir ke irigasi Galeong.

“Dugaan sementara kelalaian saat produksi, yang diketahui menjelang subuh, dari sift sebelumnya memang tidak ada pemberitahuan. Saya meminta maaf atas kejadian ini, cairan yang mengalir ke irigasi adalah minyak, namun bahan tersebut jika bercampur dengan air akan berubah menjadi padat,” ungkapnya.

Meski upaya penanganan atas kebocoran tersebut dilakukan, namun pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang saat berada di lokasi meminta pihak perusahaan melalukan isolasi untuk membersihkan minyak yang sudah mengalir ke irigasi galeong secara keseluruhan dibersihkan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kadis LH) Kota Tangerang Dedi Suhada mengatakan, pihaknya meminta pihak management PT. GMK melakukan tindakan pembersihan atas pencemaran dari dampak kebocoran saat produksi.

“Kalo saya mah, minta dampaknya dulu diatasi agar tidak mencemari lingkungan. Kejadian dari kebocoran saat produksi, harus segera diatasi secepatnya, mungkin jika tidak produksi sementara distop terlebih dahulu,” ujarnya.

Kendati, standar produksi dengan SOP tentunya menjadi hal penting bagi perusahaan. Atas kebocoran tersebut, Dedi Suhada juga menghimbau, untuk segera melakukan pemulihan dan upaya pengujian atas pencemaran.

**Baca juga: Trotoar Rusak di Imam Bonjol, DPUPR: Kita Turunkan Tim ke Lokasi.

“Tentunya perusahaan juga harus bisa membuktikan adanya SOP penanggulangan, dan sudah kita ambil juga sample untuk diuji Lab, bahan apa dan dampak apa yang akan ditimbulkan dari minyak yang sudah mengalir ke irigasi warga,” terangnya.

Sementara pihak DLH Kota Tangerang, melakukan peringatan dengan melingkarkan garis sebagai tanda dihentikannya operasional sementara, sebelum pihak perusahaan melakukan isolasi pembersihan minyak dan menjalankan standar SOP produksi. (Oke)

Print Friendly, PDF & Email