oleh

Lima Orangtua SMPN 4 Tangsel Jerit Ijazah Ditahan

image_pdfimage_print

Kabar6-Sejumlah orangtua/wali murid di SMP Negeri 4 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengeluh karena ijazah anak-anaknya ditahan pihak sekolah. Jika ingin mengambil mereka mengklaim harus membayar duit hingga Rp5 juta.

Tata, bukan nama sebenarnya, salah seorang wali murid berinisial T yang ditemui wartawan mengatakan, nilai donasi yang diminta pihak sekolah kepada wali murid berbeda-beda satu dengan yang lain.

“Nilainya macam-macam, beda-beda. Ada yang Rp5 juta, Rp3 juta, Rp1 juta. Nah, uang donasi itu bisa dicicil selama proses sekolah,” kata T, kepada wartawan, di sekitar kawasan Pamulang, kemarin.

Saat siswa hendak lulus sekolah dan ingin mengambil ijazah, donasi tersebut harus dilunasi. Jika tidak, maka ijazah siswa akan ditahan dan tidak akan diberikan sekolah.

“Selain uang donasi ada uang kesejahteraan tahunan yang ternyata ditarikin bulanan, saya sih Rp300 ribu. Uang komputer Rp50 ribu, uang perpustakaan bulanan Rp50 ribu, uang kas Rp5 ribu per minggu,” paparnya.

Menurutnya, tidak hanya uang untuk alat kemoceng. Beli sapu pun dibebankan kepada pihak wali murid. Hal ini membuat para siswa menjadi gerah. Apalagi, pungutan liar atas nama donasi itu rata kepada para orangtua siswa.

Praktik pungli ini pun sudah berlangsung sejak lama. Namun, baru terbongkar setelah ada orangtua yang anaknya sudah lulus memberanikan diri mengadu ke wartawan.**Baca juga: Tari Nong Anggrek, Tarian Ikon Kota Tangsel.

Terpisah, Kepala SMP Negeri 4 Kota Tangsel, Rita Juwita memastikan, semua ijazah peserta didik yang baru saja lulus sudah dibagikan. Ia menegaskan tidak ada ijazah yang ditahan.

“Hanya tadi memang waktu pembagian komite minta klarifikasi ke ortu yang semula sanggup jadi donatur sekolah, tapi tidak jadi, tapi tetap ijazah dibagikan,” tegasnya saat dikonfirmasi kabar6.com.(yud)

Print Friendly, PDF & Email