oleh

Libur Sekolah Diperpanjang, Pedagang Cilok Korea di Tangsel Merugi

image_pdfimage_print

Kabar6-Mewabahnya Corona Virus Disease 2019 (Covid19), membuat sekolah SD, SMP, SMA di Tangerang Selatan meliburkan aktifitas belajar tatap muka dan beralih ke online.

Terhentinya aktifitas tatap muka di sekolah ini, membuat para pedagang di lingkungan sekolah kehilangan mata pencahariannya.

Seperti yang dialami Prasetyo, pedagang Pentol Kuah Cilok Korea yang biasa mangkal di SDN Pakualam 01, Pakualam, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan.

Semenjak terhentinya tidak ada aktifitas di sekolah, keuntungan dari usaha jualan cilok Korea yang dijalaninya mengalami penurunan.

Walau Prasetyo coba untuk berkeliling perumahan dan perkampungan menggunakan sepeda motor, namun pendapatannya tak sebanyak saat ia berdagang di sekolah.

“Ya biasanya kalau mangkal disekolah itu dapet keuntungan 300 ribu, kalau keliling ya lumayan lah 200 ribu,” ujarnya kepada Kabar6.com. Rabu (1/4/2020).

Prasetyo mengatakan, ditambah jika keliling akan ditambah biaya untuk bensin, menurutnya jika di sekolah itu Rp10.000 bensin bisa bertahan selama 3 hari, jika keliling hanya 1 hari.

**Baca juga: Cegah Covid-19, IKPP Tangerang Terapkan Protokol Kesehatan.

Ditambah, barang pokok membuat pentol dan cilok semakin mahal harga nya. “Terus biasanya kalau keliling banyak sedekah nya ke anak-anak, kan kasian kalau ada 5 anak dan 4 anak jajan, 1 anaknya gak jajan, ya kita kasih lah itung-itung sedekah,” tuturnya.

Prasetyo berharap, wabah Corona ini segera usai, biar semua normal kembali dan anak sekolah udah ke sekolah lagi untuk belajar.(eka)

Print Friendly, PDF & Email