oleh

Lelah ‘Dicuekin’ Pemerintah, Pria Kenya Ini Bikin Jalan Sejauh 1,5 Km Sendirian

image_pdfimage_print

Kabar6-Sepertinya tidak ada kata menyerah untuk Nicolas Muchami (45). Buktinya, seorang diri Muchami membuat jalan dengan cangkul, sekop, dan kapak, menyingkirkan semak-semak lebat agar warga di desa tempat tinggalnya dapat menuju toko-toko terdekat.

Ya, tinggal di wilayah pedalaman tentu saja membuat penduduk desa memiliki akses terbatas. Karena itulah, melansir face2faceafrica, pria di Kenya memutuskan untuk berbuat sesuatu demi menyelamatkan penderitaan sesama penduduk desa lainnya. Kisah Muchami pertama kali diunggah dalam akun Facebook oleh Kinyungu Micheke, yang memuji kegigihan pria tersebut setelah pemerintah tidak memperhatikan permintaan warga yang mengeluh fasilitas jalan umum.

Selama enam hari, Muchami berhasil membersihkan area lebat menjadi terbuka untuk jalan sejauh 1,5 km. Biasanya, penduduk di wilayah sekira 80 km dari utara Nairobi itu menggunakan rute sejauh empat kilometer untuk sampai ke pusat pertokoan. Namun warga desa kesal karena jalan pintas ke toko-toko, melalui jalan setapak melewati tanah pribadi, baru-baru ini telah dipagari.

Hal itulah yang mendorong Muchami mengambil tindakan. “Saya memiliki banyak energi dalam tubuh. Saya memutuskan untuk menjadi sukarelawan,” katanya.

Muchami mulai bekerja dari pukul 07.00 hingga 17.00, mulai Senin sampai Sabtu. Dia ingin segera menyelesaikan jalan sebelum hujan turun. Awalnya masyarakat ragu dengan Muchami karena pria itu biasanya mencari nafkah dengan melakukan pekerjaan sampingan di siang hari dan menjadi penjaga di malam hari.

“Ketika saya bekerja di jalan, orang-orang akan bertanya kepada saya, ‘Apakah Anda dibayar’?” ujarnya. ** Baca juga: Di Usia 99 Tahun Seorang Wanita Asal Argentina Kembali Lanjutkan Sekolah yang Sempat Terhenti

Meski setengah km lagi dari jalan masih harus diselesaikan, penduduk setempat, termasuk murid sekolah, telah menggunakan bagian jalan yang telah dibersihkan. “Saat ini saya telah membuat orang bahagia, dan saya juga bahagia. Pekerjaan saya telah membantu semua orang,” ungkapnya.

Muchami sendir berencana untuk terus menggali bagian yang tersisa, meski penduduk desa lain menolak untuk membantu, karena tidak ada yang mau bekerja tanpa dibayar.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email